Terdampak G20, Pengangkutan Sampah Diubah
TABANAN, NusaBali
Menjelang event KTT G20 bulan November mendatang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan mengubah tata pengelolaan sampah.
Perubahan dilakukan dengan mengganti sistem pengambilan sampah. Selain itu, DLH Tabanan akan mengevaluasi dan sosialisasi TPS3R dan bank sampah yang ada.
"Sosialisasi dan evaluasi ini mengingatkan betapa pentingnya pengelolaan sampah di TPS3R dan di bank sampah," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ekayana, Senin (18/1).
Total bank sampah di Tabanan berjumlah 316, sedangkan TPS3R mencapai 43 unit. Dari jumlah ini belum diketahui berapa yang aktif dan non aktif karena data masih berkembang. Namun hasil dari ke lapangan baik TPS maupun Bank Sampah masih aktif namun pengelolaan masih didanai oleh desa. "Sistem kerja belum optimal sehingga masih akan dievaluasi," katanya.
Selain gencar akan melakukan sosialisasi, khusus layanan sampah di pusat kota sekaligus mengantisipasi kekroditan lalu lintas di pagi hari, maka sistem pengangkutan sampah pun diubah. Mulanya sampah diangkut mulai pukul 06.30 Wita, kini sampah sudah bisa diangkut pukul 05.00 Wita.
"Kita ubah ini agar pagi hari wajah kota sudah bersih sehingga begitu seluruh masyarakat sudah bekerja, sekolah, mendapati kota sudah bersih. Di samping itu mencegah kroditnya suasana. Jadi tidak ada lagi mobil sampah lalu lalang pagi hari," kata Ekayana.
Dia pun mengingatkan warga secara sadar melakukan pengolahan sampah dengan memanfaatkan TPS3R dan bank sampah. Apalagi saat ini TPA Mandung kondisinya sudah berubah.
Seperti berita sebelumnya TPA Mandung usianya tinggal setahun. Tak memungkinkan dikirim sampah karena sudah overload. Per hari TPA Mandung dijubeli hingga 100 ton sampah. “Jika TPS3R dan bank sampah benar-benar diterapkan, otomatis hanya residu saja yang dibuang ke TPA Mandung,” tuntas Ekayana. *des
Komentar