Bali Jadi Percontohan Aplikasi Rekan
Permudah petani dapat pupuk bersubsidi cukup dengan bawa KTP ke kios
DENPASAR, NusaBali
Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menjadi percontohan implementasi aplikasi Rekan untuk penebusan pupuk bersubsidi agar dapat lebih memudahkan petani dalam memperoleh pupuk.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud di Denpasar, Senin, mengatakan pemilihan Bali sebagai daerah percontohan karena Bali terkenal sebagai provinsi dengan adaptasi cukup cepat.
"Bali merupakan provinsi dengan adaptasi yang cukup cepat untuk berbagai informasi dan penerapan berbagai teknologi baru," ujar Musdhalifah dalam acara Soft Launching Implementasi Aplikasi Rekan untuk Penebusan Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bali itu seperti dilansir Antara.
Aplikasi Retail Management System (RMS) atau Rekan merupakan sistem digital yang dapat mempermudah dan mempercepat kios dalam memproses penjualan pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi yang diinisiasi PT Pupuk Indonesia.
Musdhalifah meyakini dengan kerja sama yang terintegrasi dari hulu ke hilir antara pemerintah dan seluruh pihak di Provinsi Bali ini, maka implementasi aplikasi Rekan akan berjalan baik.
Implementasi aplikasi Rekan tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu bagian dari upaya untuk digitalisasi tata kelola pupuk bersubsidi yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo dan hasil rapat koordinasi terbatas sejumlah kementerian terkait.
"Pemerintah semakin berupaya untuk mendekatkan memenuhi prinsip 6T, tepat waktu, tepat mutu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga bagi petani untuk pemenuhan pupuk bersubsidi," ucapnya pada acara yang dipusatkan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali itu.
Ia menambahkan, untuk 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp25 triliun untuk subsidi pupuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bagi sekitar 16 juta petani di Tanah Air.
Sementara itu, Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky mengatakan pada prinsipnya implementasi aplikasi Rekan untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi.
"Petani cukup datang ke kios membawa KTP untuk menebus pupuk subsidi. Selain kemudahan bagi petani, Rekan juga terintegrasi dengan berbagai sistem stakeholder yang ada di kementerian maupun non-kementerian seperti Bank Himbara, Kementerian Pertanian, Bank Syariah, BPK, dan BPKP," ujarnya.
Aplikasi Rekan sekaligus merupakan bentuk inisiatif strategis Kementerian BUMN dan PT Pupuk Indonesia untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam berbagai upaya digitalisasi pelayanan publik pada masyarakat.
Panji menambahkan, sebelum dilakukan uji coba di tingkat provinsi yang dimulai dari Bali, sebelumnya telah pula diujicobakan untuk tingkat kecamatan dan kabupaten di sejumlah provinsi di Tanah Air. Fitur dalam aplikasi Rekan dapat digunakan untuk distribusi pupuk subsidi ataupun nonsubsidi serta memiliki fitur offline, sehingga tidak akan masalah ketika ada kendala sinyal.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wayan Sunada menyambut gembira "soft launching" aplikasi Rekan yang diterapkan Pupuk Indonesia tersebut.
"Pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan oleh petani mengingat sering kali harga pupuk nonsubsidi di pasaran dirasakan harganya mahal dan kadang sangat sulit diperoleh," katanya.
Provinsi Bali, berdasarkan penyusunan e-RDKK telah dialokasikan pupuk bersubsidi untuk Urea sebanyak 35.685 ton, SP-36 (820 ton), ZA (1.897 ton), NPK (23.420 ton), pupuk organik padat (8.947 ton) dan organik cair (40 liter).
Sedangkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Bali sampai dengan Juni 2022 yakni pupuk Urea sebesar 16.326,46 ton (45,75 persen), SP-36 dengan 130,05 ton (15,86 persen), ZA dengan 387,65 ton (20,43 persen), NPK dengan 14.017,84 ton (59,85 persen) dan organik padat sebanyak 576,33 ton ( 6,44 persen). *
Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menjadi percontohan implementasi aplikasi Rekan untuk penebusan pupuk bersubsidi agar dapat lebih memudahkan petani dalam memperoleh pupuk.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud di Denpasar, Senin, mengatakan pemilihan Bali sebagai daerah percontohan karena Bali terkenal sebagai provinsi dengan adaptasi cukup cepat.
"Bali merupakan provinsi dengan adaptasi yang cukup cepat untuk berbagai informasi dan penerapan berbagai teknologi baru," ujar Musdhalifah dalam acara Soft Launching Implementasi Aplikasi Rekan untuk Penebusan Pupuk Bersubsidi di Provinsi Bali itu seperti dilansir Antara.
Aplikasi Retail Management System (RMS) atau Rekan merupakan sistem digital yang dapat mempermudah dan mempercepat kios dalam memproses penjualan pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi yang diinisiasi PT Pupuk Indonesia.
Musdhalifah meyakini dengan kerja sama yang terintegrasi dari hulu ke hilir antara pemerintah dan seluruh pihak di Provinsi Bali ini, maka implementasi aplikasi Rekan akan berjalan baik.
Implementasi aplikasi Rekan tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu bagian dari upaya untuk digitalisasi tata kelola pupuk bersubsidi yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo dan hasil rapat koordinasi terbatas sejumlah kementerian terkait.
"Pemerintah semakin berupaya untuk mendekatkan memenuhi prinsip 6T, tepat waktu, tepat mutu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga bagi petani untuk pemenuhan pupuk bersubsidi," ucapnya pada acara yang dipusatkan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali itu.
Ia menambahkan, untuk 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp25 triliun untuk subsidi pupuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bagi sekitar 16 juta petani di Tanah Air.
Sementara itu, Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky mengatakan pada prinsipnya implementasi aplikasi Rekan untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi.
"Petani cukup datang ke kios membawa KTP untuk menebus pupuk subsidi. Selain kemudahan bagi petani, Rekan juga terintegrasi dengan berbagai sistem stakeholder yang ada di kementerian maupun non-kementerian seperti Bank Himbara, Kementerian Pertanian, Bank Syariah, BPK, dan BPKP," ujarnya.
Aplikasi Rekan sekaligus merupakan bentuk inisiatif strategis Kementerian BUMN dan PT Pupuk Indonesia untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam berbagai upaya digitalisasi pelayanan publik pada masyarakat.
Panji menambahkan, sebelum dilakukan uji coba di tingkat provinsi yang dimulai dari Bali, sebelumnya telah pula diujicobakan untuk tingkat kecamatan dan kabupaten di sejumlah provinsi di Tanah Air. Fitur dalam aplikasi Rekan dapat digunakan untuk distribusi pupuk subsidi ataupun nonsubsidi serta memiliki fitur offline, sehingga tidak akan masalah ketika ada kendala sinyal.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wayan Sunada menyambut gembira "soft launching" aplikasi Rekan yang diterapkan Pupuk Indonesia tersebut.
"Pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan oleh petani mengingat sering kali harga pupuk nonsubsidi di pasaran dirasakan harganya mahal dan kadang sangat sulit diperoleh," katanya.
Provinsi Bali, berdasarkan penyusunan e-RDKK telah dialokasikan pupuk bersubsidi untuk Urea sebanyak 35.685 ton, SP-36 (820 ton), ZA (1.897 ton), NPK (23.420 ton), pupuk organik padat (8.947 ton) dan organik cair (40 liter).
Sedangkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Bali sampai dengan Juni 2022 yakni pupuk Urea sebesar 16.326,46 ton (45,75 persen), SP-36 dengan 130,05 ton (15,86 persen), ZA dengan 387,65 ton (20,43 persen), NPK dengan 14.017,84 ton (59,85 persen) dan organik padat sebanyak 576,33 ton ( 6,44 persen). *
Komentar