Tim SMAN 1 Selat, Karangasem Jawara Lomba Video Tiktok Kreasi Tari Tingkat Nasional Tahun 2022
Padukan Tari Saman, Legong dan Sajojo, Sukses Singkirkan 2.913 Peserta
Tujuan lomba ini digelar untuk mengakomodir semangat generasi muda terus ambil bagian dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui lomba.
AMLAPURA, NusaBali
SMAN 1 Selat, Karangasem dinobatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai juara Lomba Video Tiktok Kreasi Tari Tingkat Nasional Tahun 2022 dengan tema ‘Harmoni Keberagaman’. Regu SMAN 1 Selat beranggotakan 5 siswi dinyatakan yang terbaik setelah menyingkirkan 2.913 peserta se-Indonesia. Hasil karya tim dari SMAN 1 Selat ini memadukan Tari Saman, Tari Legong dan Tari Sajojo dalam video karya mereka.
Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Selat I Nengah Suarta didampingi Guru Pembina Made Sudiani dan 5 siswi anggota tim peraih juara ditemui di ruang guru SMAN 1 Selat di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (19/7) mengatakan awalnya ada pemberitahuan dari BNPT terkait gelaran Lomba Video Tiktok Kreasi Tari Tingkat Nasional Tahun 2022 yang terbuka untuk umum. Lomba dibagi menjadi dua kategori, yakni Lomba Video Tiktok Kreasi Tari dan Lomba Tiktok Kreasi Edukasi. Hasil karya disetorkan dalam bentuk video dan harus sudah diterima panitia pada 1 Juni-1 Juli 2022. Penyetoran video lalu diberi perpanjangan waktu. Tim dari SMAN 1 Selat lalu menyetorkan hasil karyanya pada 10 Juli 2022 lalu.
Suarta mengungkapkan bentuk tari kreasinya bebas, hanya saja dalam video wajib diiringi lagu Salam Indonesia Harmoni yang disediakan panitia. Sedangkan durasi video kisaran 15 detik hingga 60 detik. Syarat-syaratnya lainnya, yakni video tidak boleh mengandung unsur SARA dan pornografi. Menurut Suarta tujuan lomba untuk mengakomodir semangat generasi muda terus ambil bagian dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui lomba. Hadiah disediakan panitia, yakni juara I Rp 10 juta, juara II Rp 6 juta, juara III Rp 4 juta, dan 100 video terbaik dapat e-certificate dan saldo Go-pay Rp 200.000.
Maka video yang terkumpul di meja panitia sebanyak 2.913 video se-Indonesia. SMAN 1 Selat dengan pembina Made Sudiani, I Ketut Sudita Hartawan, Nengah Astuti Dewi dan Komang Budiarsa melakukan persiapan selama 10 hari untuk pembuatan video tersebut. Sedangkan regu SMAN 1 Selat terdiri dari I Gusti Agung Ayu Sri Kartini kelas XII MIPA2, Ni Luh Putu Eka Sri Ardhiantini kelas XI MIPA 2, I Gusti Ayu Metya Prajna Santhi kelas XI IPS3, Ni Nyoman Citra Pratiwi kelas XI IPS 2 dan Ni Kadek Nita Pirdayani kelas XI MIPA3.
Kelima siswi itu berkoordinasi dengan guru pembina. Idenya adalah mengkreasikan tiga tarian dari tiga zona wilayah Indonesia, yakni Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Pertama dengan mengambil tarian dari bagian barat Indonesia, yakni Provinsi Aceh berupa Tari Saman yang berasal dari suku Gayo, tarian tersebut terkenal di Aceh dan dipentaskan di setiap ada acara adat. Apalagi Tari Saman telah masuk warisan budaya tak benda diresmikan UNESCO di Bali pada 24 November 2021 lalu.
Sedangkan tarian dari Indonesia tengah diambil tari Legong Bali yang merupakan tari klasik, setiap ditampilkan selalu terikat dengan gamelan. Terakhir untuk tarian dari Indonesia Timur diambil Tari Sajojo dari Provinsi Papua, yang menggambarkan pergaulan antar suku di Papua. Maka setiap jenis tarian dipentaskan, pakaian dan latar belakang saat syuting menyesuaikan.
Tari Saman mengenakan pakaian adat Gayo dengan syuting latar belakang masjid di Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Tari Legong syting di Taman Budaya Candra Bhuana Jalan Sultan Agung Amlapura dan Tari Sajojo shooting di salah satu gereja di Jalan Gatot Subroto Amlapura.
Sehingga tiga tarian yang dibawakan, antara pakaian, jenis tarian dan latar belakang ada kesesuaian, lamanya shooting dari pagi hingga sore. Video tersebut dikemas dua siswa, yakni Desi Tiara Putri kelas XI IPA3 dan Meiliawati kelas XI IPA1.
Videonya setelah diedit hanya berdurasi 60 detik. "Setelah video dikirim lalu pihak panitia melakukan penilaian, kemudian panitia bersurat per Jumat (15/7) agar mengambil hadiah di puncak HUT ke-12 BNPT di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/7)," jelas Suarta. Sedangkan Guru Pembina Made Sudiani mengaku tak menyangka hasil karya siswa itu menjadi yang terbaik di tingkat nasional. "Apalagi yang ambil bagian sebanyak 2.913 video, hasil karya SMAN 1 Selat dinyatakan yang terbaik. Ini kebanggaan bagi keluarga besar SMAN 1 Selat," ujar pendidik asal Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem ini.
Sedangkan siswi peserta lomba, I Gusti Agung Ayu Sri Kartini yang mengkoordinasikan rekan-rekannya mengatakan atas prestasi itu sangat merasakan, gelar itu merupakan pencapaian tertinggi. "Dari awal melakukan persiapan, mengeluarkan ide tarian dan pakaian, hingga syuting, dan hasilnya sangat memuaskan, semoga prestasi itu berlanjut ke adik kelas," harap siswi asal Banjar Bencingah, Desa Duda, Kecamatan Selat, yang sempat dinobatkan sebagai Duta GenRe Motivator Karangasem 2022 ini.
Ayu Sri juga berjanji akan menularkan pengalaman itu kepada adik-adik kelasnya kelak agar prestasi berkelanjutan. "Prestasi SMAN 1 Selat agar tidak terhenti sampai di sini," lanjut pemenang Student Best Idea 1 Penelitian Remaja 2021 ini.
Sedangkan rekannya Ni Luh Putu Eka Sri Ardhiantini, I Gusti Ayu Metya Prajna Santhi, Ni Nyoman Citra Pratiwi dan Ni Kadek Nita Pirdayani, yang masih duduk di kelas XI berjanji untuk mempertahankan gelar itu. "Saya masih punya kesempatan untuk berlomba lagi tahun depan," jelas Ni Luh Putu Eka Sri, siswi kelahiran 20 Juni 2006 yang bercita-cita jadi dokter ini. *k16
Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Selat I Nengah Suarta didampingi Guru Pembina Made Sudiani dan 5 siswi anggota tim peraih juara ditemui di ruang guru SMAN 1 Selat di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (19/7) mengatakan awalnya ada pemberitahuan dari BNPT terkait gelaran Lomba Video Tiktok Kreasi Tari Tingkat Nasional Tahun 2022 yang terbuka untuk umum. Lomba dibagi menjadi dua kategori, yakni Lomba Video Tiktok Kreasi Tari dan Lomba Tiktok Kreasi Edukasi. Hasil karya disetorkan dalam bentuk video dan harus sudah diterima panitia pada 1 Juni-1 Juli 2022. Penyetoran video lalu diberi perpanjangan waktu. Tim dari SMAN 1 Selat lalu menyetorkan hasil karyanya pada 10 Juli 2022 lalu.
Suarta mengungkapkan bentuk tari kreasinya bebas, hanya saja dalam video wajib diiringi lagu Salam Indonesia Harmoni yang disediakan panitia. Sedangkan durasi video kisaran 15 detik hingga 60 detik. Syarat-syaratnya lainnya, yakni video tidak boleh mengandung unsur SARA dan pornografi. Menurut Suarta tujuan lomba untuk mengakomodir semangat generasi muda terus ambil bagian dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui lomba. Hadiah disediakan panitia, yakni juara I Rp 10 juta, juara II Rp 6 juta, juara III Rp 4 juta, dan 100 video terbaik dapat e-certificate dan saldo Go-pay Rp 200.000.
Maka video yang terkumpul di meja panitia sebanyak 2.913 video se-Indonesia. SMAN 1 Selat dengan pembina Made Sudiani, I Ketut Sudita Hartawan, Nengah Astuti Dewi dan Komang Budiarsa melakukan persiapan selama 10 hari untuk pembuatan video tersebut. Sedangkan regu SMAN 1 Selat terdiri dari I Gusti Agung Ayu Sri Kartini kelas XII MIPA2, Ni Luh Putu Eka Sri Ardhiantini kelas XI MIPA 2, I Gusti Ayu Metya Prajna Santhi kelas XI IPS3, Ni Nyoman Citra Pratiwi kelas XI IPS 2 dan Ni Kadek Nita Pirdayani kelas XI MIPA3.
Kelima siswi itu berkoordinasi dengan guru pembina. Idenya adalah mengkreasikan tiga tarian dari tiga zona wilayah Indonesia, yakni Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Pertama dengan mengambil tarian dari bagian barat Indonesia, yakni Provinsi Aceh berupa Tari Saman yang berasal dari suku Gayo, tarian tersebut terkenal di Aceh dan dipentaskan di setiap ada acara adat. Apalagi Tari Saman telah masuk warisan budaya tak benda diresmikan UNESCO di Bali pada 24 November 2021 lalu.
Sedangkan tarian dari Indonesia tengah diambil tari Legong Bali yang merupakan tari klasik, setiap ditampilkan selalu terikat dengan gamelan. Terakhir untuk tarian dari Indonesia Timur diambil Tari Sajojo dari Provinsi Papua, yang menggambarkan pergaulan antar suku di Papua. Maka setiap jenis tarian dipentaskan, pakaian dan latar belakang saat syuting menyesuaikan.
Tari Saman mengenakan pakaian adat Gayo dengan syuting latar belakang masjid di Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Tari Legong syting di Taman Budaya Candra Bhuana Jalan Sultan Agung Amlapura dan Tari Sajojo shooting di salah satu gereja di Jalan Gatot Subroto Amlapura.
Sehingga tiga tarian yang dibawakan, antara pakaian, jenis tarian dan latar belakang ada kesesuaian, lamanya shooting dari pagi hingga sore. Video tersebut dikemas dua siswa, yakni Desi Tiara Putri kelas XI IPA3 dan Meiliawati kelas XI IPA1.
Videonya setelah diedit hanya berdurasi 60 detik. "Setelah video dikirim lalu pihak panitia melakukan penilaian, kemudian panitia bersurat per Jumat (15/7) agar mengambil hadiah di puncak HUT ke-12 BNPT di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/7)," jelas Suarta. Sedangkan Guru Pembina Made Sudiani mengaku tak menyangka hasil karya siswa itu menjadi yang terbaik di tingkat nasional. "Apalagi yang ambil bagian sebanyak 2.913 video, hasil karya SMAN 1 Selat dinyatakan yang terbaik. Ini kebanggaan bagi keluarga besar SMAN 1 Selat," ujar pendidik asal Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem ini.
Sedangkan siswi peserta lomba, I Gusti Agung Ayu Sri Kartini yang mengkoordinasikan rekan-rekannya mengatakan atas prestasi itu sangat merasakan, gelar itu merupakan pencapaian tertinggi. "Dari awal melakukan persiapan, mengeluarkan ide tarian dan pakaian, hingga syuting, dan hasilnya sangat memuaskan, semoga prestasi itu berlanjut ke adik kelas," harap siswi asal Banjar Bencingah, Desa Duda, Kecamatan Selat, yang sempat dinobatkan sebagai Duta GenRe Motivator Karangasem 2022 ini.
Ayu Sri juga berjanji akan menularkan pengalaman itu kepada adik-adik kelasnya kelak agar prestasi berkelanjutan. "Prestasi SMAN 1 Selat agar tidak terhenti sampai di sini," lanjut pemenang Student Best Idea 1 Penelitian Remaja 2021 ini.
Sedangkan rekannya Ni Luh Putu Eka Sri Ardhiantini, I Gusti Ayu Metya Prajna Santhi, Ni Nyoman Citra Pratiwi dan Ni Kadek Nita Pirdayani, yang masih duduk di kelas XI berjanji untuk mempertahankan gelar itu. "Saya masih punya kesempatan untuk berlomba lagi tahun depan," jelas Ni Luh Putu Eka Sri, siswi kelahiran 20 Juni 2006 yang bercita-cita jadi dokter ini. *k16
1
Komentar