Triwulan Pertama, Tender Proyek Sisa Rp 1,1 Miliar
Hasil tender sejumlah proyek lingkup Pemkab Buleleng, pada triwulan pertama (Januari-Maret) 2017, berhasil mengumpulkan sisa dana hingga Rp 1.181.154.440.
SINGARAJA, NusaBali
Dana ini pun dikembalikan lagi ke kas daerah guna membiayai kegiatan lainnya. Data Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang/jasa menyebut, pada triwulan pertama ULP sudah menerima sebanyak 33 paket kegiatan yang diajukan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Buleleng. Dari jumlah itu, sebanyak 18 paket kegiatan sudah proses tender dengan total pagu anggaran Rp 23.390.031.990.
Dari 18 paket kegiatan itu, sebanyak 9 paket sudah penetapan pemenang tender. Dan dari 9 paket kegiatan itu, terdapat sisa anggaran hasil tender hingga Rp 1,181 miliar. Semula dari 9 paket kegiatan, total pagu yang disiapkan sebesar Rp 20.014.022.480. Namun dalam proses tender, total penawaran 9 paket kegiatan itu hanya sebesar Rp 18,832 miliar.
Kepala ULP barang/jasa Made Budi Setiawan Kamis (6/4) mengatakan, dalam proses tender, pemenang tidak saja mengikuti mekanisme dan prosedur yang ada tetapi juga memasukan penawaran terendah. Dari proses itu dipastikan ada sisa dana dari setiap kegiatan yang ditenderkan. “Selalu ada sisa dana setiap tender, karena penawarannya pasti lebih rendah dari nilai proyek yang dialokasikan,” terangnya.
Disebutkan pula, 18 paket kegiatan yang sudah proses tender, sebagian besar berupa kegiatan fisik infrasetruktur jalan, kemudian pengadaan alat tulis, penyusunan DED ruang terbuka hijau (RTH) dan kegiatan lainnya di bidang pertanian.
Menurut Budi Setiawan, seluruh hasil penghematan tender itu dikembalikan kepada kas daerah untuk dimanfaatkan kembali dalam menunjang pembangunan. Pengembalian ini sudah diatur berdasarkan regulasi yang ada. Selanjutnya, pemanfaatan sisa tender itu menjadi kewenangan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). “Kalau soal pemanfaatan itu menjadi kewenangan TAPD. Saya rasa pasti dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya,” jelasnya. *k19
Dana ini pun dikembalikan lagi ke kas daerah guna membiayai kegiatan lainnya. Data Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang/jasa menyebut, pada triwulan pertama ULP sudah menerima sebanyak 33 paket kegiatan yang diajukan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Buleleng. Dari jumlah itu, sebanyak 18 paket kegiatan sudah proses tender dengan total pagu anggaran Rp 23.390.031.990.
Dari 18 paket kegiatan itu, sebanyak 9 paket sudah penetapan pemenang tender. Dan dari 9 paket kegiatan itu, terdapat sisa anggaran hasil tender hingga Rp 1,181 miliar. Semula dari 9 paket kegiatan, total pagu yang disiapkan sebesar Rp 20.014.022.480. Namun dalam proses tender, total penawaran 9 paket kegiatan itu hanya sebesar Rp 18,832 miliar.
Kepala ULP barang/jasa Made Budi Setiawan Kamis (6/4) mengatakan, dalam proses tender, pemenang tidak saja mengikuti mekanisme dan prosedur yang ada tetapi juga memasukan penawaran terendah. Dari proses itu dipastikan ada sisa dana dari setiap kegiatan yang ditenderkan. “Selalu ada sisa dana setiap tender, karena penawarannya pasti lebih rendah dari nilai proyek yang dialokasikan,” terangnya.
Disebutkan pula, 18 paket kegiatan yang sudah proses tender, sebagian besar berupa kegiatan fisik infrasetruktur jalan, kemudian pengadaan alat tulis, penyusunan DED ruang terbuka hijau (RTH) dan kegiatan lainnya di bidang pertanian.
Menurut Budi Setiawan, seluruh hasil penghematan tender itu dikembalikan kepada kas daerah untuk dimanfaatkan kembali dalam menunjang pembangunan. Pengembalian ini sudah diatur berdasarkan regulasi yang ada. Selanjutnya, pemanfaatan sisa tender itu menjadi kewenangan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). “Kalau soal pemanfaatan itu menjadi kewenangan TAPD. Saya rasa pasti dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya,” jelasnya. *k19
Komentar