Diduga Pelaku Penganiayaan dan Penelantaran Bocah 4 Tahun, Ibu Kandung dan Pacarnya Diringkus
Hingga kemarin, kondisi korban (NY) sudah membaik, namun masih dirawat, kakinya perlu perawatan medis, karena tulang paha kanannya patah.
DENPASAR, NusaBali
Aparat Polsek Denpasar Selatan gerak cepat menangkap Dwi Novita Murti alias Novi,33, asal Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan ibu kandung dari Ni Ketut AS alias NY,4, bocah yang diduga korban penelantaran dan penganiayaan. Novi ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Kerta Dalem Sari II Nomor 8 Sidakarya, Denpasar Selatan, Rabu (20/7) pagi pukul 10.00 Wita. Polisi juga menangkap Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo,38. Jo yang merupakan pacar dari Novi diduga kuat sebagai pelaku utama dari kekerasan terhadap bocah NY.
Penangkapan terhadap kedua terduga pelaku ini hanya dalam waktu 1x24 jam pasca bocah perempuan ini ditemukan warga tergeletak di pinggir Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Selasa (19/7) pagi. Novi dan Jo (yang sebelumnya disebut Tedy oleh NY) dikeler ke Mapolsek Denpasar Selatan untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Made Teja Dwi Permana, Rabu siang mengatakan kedua pelaku ditangkap di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan. Dikatakan, dugaan kasus penganiayaan dan penelantaran anak ini menjadi atensi Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas. Sayangnya Kapolsek enggan memberikan keterangan secara rinci dengan dalih kedua pelaku masih dalam pemeriksaan.
"Kasus penganiayaan terhadap NY yang viral di media sosial itu dua orang kami amankan. Saat ini (kemarin) keduanya masih dalam pemeriksaan awal. Saya masih minta petunjuk kepada pimpinan, karena kasus ini nanti dilimpahkan ke Unit PPA Sat Reskrim Polresta Denpasar," ungkap Kompol Dwi Permana.
Dia mengatakan, terungkapnya kasus ini setelah dilakukan berbagai upaya. Salah satunya informasi dari ayah kandung korban I Nyoman Gede Warga yang datang langsung ke RSUD Wangaya Denpasar untuk menjenguk anaknya NY. Pria asal Banjar Den Kayu Baleran, Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Badung itu datang ke RSUD Wangaya setelah mendapat kabar lewat media sosial (Medsos) bahwa anaknya dirawat di sana.
Pengakuan dari Nyoman Gede Warga, kata Kapolsek, bahwa mantan istri dan anaknya itu sudah hilang kontak sejak setahun lalu. Bahkan Gede Warga tidak tahu di mana mantan istri dan anak kandungnya itu berada. Berdasarkan keterangan dari Gede Warga dan data-data lain, polisi menduga pelaku penelantaran korban adalah ibu kandung Novita dan pacarnya Jo yang sebelumnya disebut bernama Tedy oleh NY.
"Korban hanya sebut nama ibunya Novi dan bapaknya Tedy. Sementara nama bapak kandungnya bukan Tedy. Bapak kandung korban juga tidak tahu di mana tempat tinggal anak dan mantan istrinya itu. Ibu dan bapak kandung korban sudah pisah ranjang sekitar setahun lalu. Pisah ranjang itu belum resmi cerai tetapi sudah tinggal beda rumah," beber Kompol Dwi Permana.
Hingga kemarin, kondisi korban (NY) sudah membaik. Namun masih dirawat di RSUD Wangaya. Kaki korban perlu perawatan medis, karena tulang paha kanannya patah. "Psikis korban sudah membaik. Kemarin sudah bisa diajak ngobrol. Intinya sudah bisa diajak komunikasi. Korban cerita dia datang ke lokasi pembuangan bersama ibu dan bapaknya (Jo) naik motor," tandasnya.
Di sisi lain, ayah kandung korban, yakni Nyoman Gede Warga mengatakan dirinya sudah berpisah dengan Novi yang merupakan istri sirinya itu (kawin secara adat) sejak tahun 2019 lalu. Pada saat perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur itu pergi dari rumahnya di Mengwi, Badung, meninggalkan anak NY yang baru berusia beberapa bulan.
Selama 2019 sampai 2021, Novi masih sering datang ke rumah jenguk anaknya. Pertengahan 2021, Novi datang ke Mengwi membujuk korban beli es krim. Keluarga tidak curiga, ternyata saat itu Novi membawa kabur NY. Gede Warga tidak bisa menghubungi nomor telepon istrinya Novi. "Saya pernah cari ke Banyuwangi. Keluarga di sana bilang Novi ada di Surabaya. Karena tidak tahu di mana di Surabaya tinggalnya, saya langsung balik lagi ke Bali," tutur Gede Warga.
Gede Warga juga mengaku, NY adalah anak semata wayangnya dengan Novi. NY merupakan anak keempatnya, karena sebelumnya Gede Warga punya istri dan dikaruniai tiga orang anak. Terkait kasus penganiayaan yang dialami anaknya itu, Gede Warga berharap aparat penegak hukum untuk menghukum pelaku seberat-beratnya. "Anak saya itu (NY) selama tiga tahun bersama saya tidak ada masalah. Ibunya lalu datang ambil secara sembunyi-sembunyi," ungkap Gede Warga.
Sementara informasi dari sumber lain di lapangan, sebelum NY dibuang di pinggir Jalan Bedugul, Sidakarya, Denpasar Selatan terlebih dahulu disiksa oleh Jo. Pria asal Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menyiksa korban dengan cara menyuruh push up, lari sampai capek, memaksa untuk menekuk kaki kanan dilipat ke belakang kepala yang mengakibatkan korban mengalami patah tulang paha kanan.
Tak hanya itu, korban juga dipukul pada bagian perut sebanyak dua kali. Korban juga ditenggelamkan dalam air pada sebuah ember besar. Kepada polisi, Jo mengungkapkan beberapa alasan menganiaya korban. Alasan utamanya karena kesal terhadap korban.
"Pelaku (Jo) sudah menganiaya korban sebanyak enam kali dengan cara menjambak rambut, memukul menggunakan sisir, menampar wajah, dan menendang pinggul korban. Penganiayaan itu karena kesal. Misalnya korban tidak mau tidur atau tidak jawab kalau ditanya," ungkap sumber tadi. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia sekitar 4 tahun berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di pinggir Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Selasa (19/7) pagi pukul 07.15 Wita. Bocah yang masih kategori balita ini mengaku bernama NY. Dia ditemukan dalam kondisi lemas. Kaki kanannya patah dengan luka-luka di sekujur tubuh mungilnya.
Penangkapan terhadap kedua terduga pelaku ini hanya dalam waktu 1x24 jam pasca bocah perempuan ini ditemukan warga tergeletak di pinggir Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Selasa (19/7) pagi. Novi dan Jo (yang sebelumnya disebut Tedy oleh NY) dikeler ke Mapolsek Denpasar Selatan untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Made Teja Dwi Permana, Rabu siang mengatakan kedua pelaku ditangkap di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan. Dikatakan, dugaan kasus penganiayaan dan penelantaran anak ini menjadi atensi Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas. Sayangnya Kapolsek enggan memberikan keterangan secara rinci dengan dalih kedua pelaku masih dalam pemeriksaan.
"Kasus penganiayaan terhadap NY yang viral di media sosial itu dua orang kami amankan. Saat ini (kemarin) keduanya masih dalam pemeriksaan awal. Saya masih minta petunjuk kepada pimpinan, karena kasus ini nanti dilimpahkan ke Unit PPA Sat Reskrim Polresta Denpasar," ungkap Kompol Dwi Permana.
Dia mengatakan, terungkapnya kasus ini setelah dilakukan berbagai upaya. Salah satunya informasi dari ayah kandung korban I Nyoman Gede Warga yang datang langsung ke RSUD Wangaya Denpasar untuk menjenguk anaknya NY. Pria asal Banjar Den Kayu Baleran, Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Badung itu datang ke RSUD Wangaya setelah mendapat kabar lewat media sosial (Medsos) bahwa anaknya dirawat di sana.
Pengakuan dari Nyoman Gede Warga, kata Kapolsek, bahwa mantan istri dan anaknya itu sudah hilang kontak sejak setahun lalu. Bahkan Gede Warga tidak tahu di mana mantan istri dan anak kandungnya itu berada. Berdasarkan keterangan dari Gede Warga dan data-data lain, polisi menduga pelaku penelantaran korban adalah ibu kandung Novita dan pacarnya Jo yang sebelumnya disebut bernama Tedy oleh NY.
"Korban hanya sebut nama ibunya Novi dan bapaknya Tedy. Sementara nama bapak kandungnya bukan Tedy. Bapak kandung korban juga tidak tahu di mana tempat tinggal anak dan mantan istrinya itu. Ibu dan bapak kandung korban sudah pisah ranjang sekitar setahun lalu. Pisah ranjang itu belum resmi cerai tetapi sudah tinggal beda rumah," beber Kompol Dwi Permana.
Hingga kemarin, kondisi korban (NY) sudah membaik. Namun masih dirawat di RSUD Wangaya. Kaki korban perlu perawatan medis, karena tulang paha kanannya patah. "Psikis korban sudah membaik. Kemarin sudah bisa diajak ngobrol. Intinya sudah bisa diajak komunikasi. Korban cerita dia datang ke lokasi pembuangan bersama ibu dan bapaknya (Jo) naik motor," tandasnya.
Di sisi lain, ayah kandung korban, yakni Nyoman Gede Warga mengatakan dirinya sudah berpisah dengan Novi yang merupakan istri sirinya itu (kawin secara adat) sejak tahun 2019 lalu. Pada saat perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur itu pergi dari rumahnya di Mengwi, Badung, meninggalkan anak NY yang baru berusia beberapa bulan.
Selama 2019 sampai 2021, Novi masih sering datang ke rumah jenguk anaknya. Pertengahan 2021, Novi datang ke Mengwi membujuk korban beli es krim. Keluarga tidak curiga, ternyata saat itu Novi membawa kabur NY. Gede Warga tidak bisa menghubungi nomor telepon istrinya Novi. "Saya pernah cari ke Banyuwangi. Keluarga di sana bilang Novi ada di Surabaya. Karena tidak tahu di mana di Surabaya tinggalnya, saya langsung balik lagi ke Bali," tutur Gede Warga.
Gede Warga juga mengaku, NY adalah anak semata wayangnya dengan Novi. NY merupakan anak keempatnya, karena sebelumnya Gede Warga punya istri dan dikaruniai tiga orang anak. Terkait kasus penganiayaan yang dialami anaknya itu, Gede Warga berharap aparat penegak hukum untuk menghukum pelaku seberat-beratnya. "Anak saya itu (NY) selama tiga tahun bersama saya tidak ada masalah. Ibunya lalu datang ambil secara sembunyi-sembunyi," ungkap Gede Warga.
Sementara informasi dari sumber lain di lapangan, sebelum NY dibuang di pinggir Jalan Bedugul, Sidakarya, Denpasar Selatan terlebih dahulu disiksa oleh Jo. Pria asal Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menyiksa korban dengan cara menyuruh push up, lari sampai capek, memaksa untuk menekuk kaki kanan dilipat ke belakang kepala yang mengakibatkan korban mengalami patah tulang paha kanan.
Tak hanya itu, korban juga dipukul pada bagian perut sebanyak dua kali. Korban juga ditenggelamkan dalam air pada sebuah ember besar. Kepada polisi, Jo mengungkapkan beberapa alasan menganiaya korban. Alasan utamanya karena kesal terhadap korban.
"Pelaku (Jo) sudah menganiaya korban sebanyak enam kali dengan cara menjambak rambut, memukul menggunakan sisir, menampar wajah, dan menendang pinggul korban. Penganiayaan itu karena kesal. Misalnya korban tidak mau tidur atau tidak jawab kalau ditanya," ungkap sumber tadi. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia sekitar 4 tahun berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di pinggir Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Selasa (19/7) pagi pukul 07.15 Wita. Bocah yang masih kategori balita ini mengaku bernama NY. Dia ditemukan dalam kondisi lemas. Kaki kanannya patah dengan luka-luka di sekujur tubuh mungilnya.
Hingga Selasa sore belum diketahui siapa orangtua yang tega membuang anak tersebut. Perbekel Sidakarya, I Wayan Madrayasa kepada wartawan mengatakan bocah NY pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Nyoman Bagia. Korban dalam kondisi terbaring lemas di pinggir Jalan Bedugul tepatnya di depan Kios Massage. *pol
Komentar