Dugaan Limbah Cemari Sungai Beririt, Dinas LHK Susuri Gorong-gorong Sejauh 500 Meter
Petugas tidak temukan saluran atau lubang pembuangan limbah yang mengalir ke sungai
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung kembali turun mengecek Sungai Beririt yang terletak di Jalan Pantai Geger, kawasan Banjar Peminge, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (20/7). Kali ini, petugas menyusuri gorong-gorong sejauh kira-kira 500 meter untuk memastikan tidak ada pembuangan langsung ke sungai tadah hujan. Petugas juga mengambil sampel air sungai untuk memastikan tercemar limbah atau tidak.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Penataan Dinas LHK Badung, I Nyoman Sumantra, mengatakan pengecekan sudah dilakukan dari ujung ke ujung sejauh kira-kira 500 meter. Hasilnya, sama sekali tidak ditemukan saluran atau lubang pembuangan limbah yang mengalir ke sungai. Buih menyerupai lemak yang sebelumnya menjadi temuan diduga kuat merupakan buih bentukan alami ketika air laut pasang dan masuk ke dalam alur sungai itu.
“Tadi (kemarin) kami turun cek lagi Sungai Beririt. Kami cek juga ke dalam gorong-gorong, tidak ada lubang pembuangan limbah,” kata Sumantra.
Meski demikian, Sumantra mengaku tetap mengambil sampel air di lokasi untuk mengetahui apakah ada kadar atau kandungan limbah yang terbuang ke sana. Masih menurut dia, sampel itu akan dicek di laboratorium. “Untuk sampel air yang diambil masih menunggu pengujian di laboratorium. Ya, semoga dalam waktu dekat sudah keluar,” katanya.
Sumantra tidak menampik, selaku akomodasi wisata terdekat dengan Sungai Beririt, pihak Hotel Mulia juga ikut bergerak menyikapi persoalan itu. Alat berat juga diturunkan untuk mengeruk pasir pantai di muara Sungai Beririt, di kawasan Pantai Geger, Kuta Selatan. Hal ini juga sudah menjadi komitmen pihak hotel untuk mengurangi debit air yang terjebak dalam alur sungai.
Sementara pantauan NusaBali di titik genangan air, kondisinya sudah mulai berkurang. Meski demikian, warna kecoklatan dan buih masih ada di lokasi tersebut. *dar
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung kembali turun mengecek Sungai Beririt yang terletak di Jalan Pantai Geger, kawasan Banjar Peminge, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (20/7). Kali ini, petugas menyusuri gorong-gorong sejauh kira-kira 500 meter untuk memastikan tidak ada pembuangan langsung ke sungai tadah hujan. Petugas juga mengambil sampel air sungai untuk memastikan tercemar limbah atau tidak.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Penataan Dinas LHK Badung, I Nyoman Sumantra, mengatakan pengecekan sudah dilakukan dari ujung ke ujung sejauh kira-kira 500 meter. Hasilnya, sama sekali tidak ditemukan saluran atau lubang pembuangan limbah yang mengalir ke sungai. Buih menyerupai lemak yang sebelumnya menjadi temuan diduga kuat merupakan buih bentukan alami ketika air laut pasang dan masuk ke dalam alur sungai itu.
“Tadi (kemarin) kami turun cek lagi Sungai Beririt. Kami cek juga ke dalam gorong-gorong, tidak ada lubang pembuangan limbah,” kata Sumantra.
Meski demikian, Sumantra mengaku tetap mengambil sampel air di lokasi untuk mengetahui apakah ada kadar atau kandungan limbah yang terbuang ke sana. Masih menurut dia, sampel itu akan dicek di laboratorium. “Untuk sampel air yang diambil masih menunggu pengujian di laboratorium. Ya, semoga dalam waktu dekat sudah keluar,” katanya.
Sumantra tidak menampik, selaku akomodasi wisata terdekat dengan Sungai Beririt, pihak Hotel Mulia juga ikut bergerak menyikapi persoalan itu. Alat berat juga diturunkan untuk mengeruk pasir pantai di muara Sungai Beririt, di kawasan Pantai Geger, Kuta Selatan. Hal ini juga sudah menjadi komitmen pihak hotel untuk mengurangi debit air yang terjebak dalam alur sungai.
Sementara pantauan NusaBali di titik genangan air, kondisinya sudah mulai berkurang. Meski demikian, warna kecoklatan dan buih masih ada di lokasi tersebut. *dar
Komentar