Legend of Enk Pendatang Baru Musik Bali, Hadirkan Genre Reggae
DENPASAR, NusaBali
Skena musik di Bali kedatangan musisi baru yang siap memberi warna berbeda kepada para pecinta musik.
Penyanyi Legend of Enk mengeluarkan dua single sekaligus yang merupakan sapaan pertamanya kepada para pecinta musik di Bali pada Rabu (20/7). Kedua single perdana tersebut bergenre reggae yang membuat penyanyi bernama asli Bagus Putu Anggareksa Putra terlihat berbeda.
Pria yang saat ini masih berstatus mahasiswa tersebut menuturkan lagu pertama berjudul "Muntig Siokan" sementara single keduanya berjudul "1 Frekuensi". Keduanya dalam bahasa Indonesia dan diciptakan manajemen Nathaswara Production.
Dari judulnya, lagu pertama mengambil inspirasi dari nama tempat wisata di seputaran Pantai Mertasari, Sanur Kauh. Kebetulan lagu "Muntig Siokan" dibuat di tempat wisata tersebut.
"Lagu ini menjelaskan indahnya Pantai Muntig Siokan dan mengajak orang lain untuk datang ke sana," ujar pria 22 tahun yang akrab disapa Enk pada saat konferensi pers, di Denpasar, Rabu (20/7).
Ia menambahkan, lagu "Muntig Siokan" juga telah dibuat dalam bentuk video musik. Di mana lokasi syuting tentu saja mengambil tempat di Pantai Muntig Siokan.
Sementara itu untuk lagu kedua, 1 Frekuensi, bertutur tentang persahabatan. "Seperti kita ketahui zaman sekarang susah nyari teman satu frekuensi. Kalau kita sudah dapat lebih baik kita jaga. Jangan saling tusuk dari belakang, karena menyakitkan. Lebih baik kita bangun persahabatan, satu hati, satu cinta, satu frekuensi," ungkap Enk.
Untuk single keduanya ini masih dalam tahap pembuatan video musik. Lagu-lagu Legend of Enk sendiri dapat dinikmati melalui platform-paltform musik digital, sementara video klipnya sudah bisa disaksikan pada media sosial YouTube.
Enk menceritakan dirinya telah menyukai musik sejak kecil. Ayahnya yang juga seorang seniman musik memberi banyak pengaruh. Beberapa kali ia mengikuti perlombaan musik dan meraih prestasi juara. Selain bermusik solo, Enk mengaku saat ini juga bergabung dalam sebuah band musik yang disebutnya mengusung genre tropical pop. Bersama mereka Enk beberapa kali tampil di atas panggung.
"Kenapa reggae, pertama karena suka, ingin mencoba sesuatu yang baru," ungkap Enk ditanya kenapa beralih pada reggae pada saat bersolo karir.
Sementara itu produser sekaligus orangtua Enk, Ida Rsi Lokanatha, sangat mendukung anaknya untuk serius menekuni dunia musik. Ida Rsi Lokanatha yang sempat menggeluti musik reggae menyebut langkah yang diambil anaknya sangat positif.
"Aliran air terjun itu pasti mengikuti arusnya, dari hulu ke hilir. Jadi ketika, saya selaku orangtuanya Enk, yang bergelut di bidang seni musik akan mengalirkan aliran itu ke anak-anaknya," ujar Ida Rsi Lokanatha.
Ia pun berharap kedua lagu perdana anak pertamanya bisa sukses diterima pecinta musik dan seperti nama Legend of Enk sendiri menjadi lagu-lagu yang melegenda. *cr78
Pria yang saat ini masih berstatus mahasiswa tersebut menuturkan lagu pertama berjudul "Muntig Siokan" sementara single keduanya berjudul "1 Frekuensi". Keduanya dalam bahasa Indonesia dan diciptakan manajemen Nathaswara Production.
Dari judulnya, lagu pertama mengambil inspirasi dari nama tempat wisata di seputaran Pantai Mertasari, Sanur Kauh. Kebetulan lagu "Muntig Siokan" dibuat di tempat wisata tersebut.
"Lagu ini menjelaskan indahnya Pantai Muntig Siokan dan mengajak orang lain untuk datang ke sana," ujar pria 22 tahun yang akrab disapa Enk pada saat konferensi pers, di Denpasar, Rabu (20/7).
Ia menambahkan, lagu "Muntig Siokan" juga telah dibuat dalam bentuk video musik. Di mana lokasi syuting tentu saja mengambil tempat di Pantai Muntig Siokan.
Sementara itu untuk lagu kedua, 1 Frekuensi, bertutur tentang persahabatan. "Seperti kita ketahui zaman sekarang susah nyari teman satu frekuensi. Kalau kita sudah dapat lebih baik kita jaga. Jangan saling tusuk dari belakang, karena menyakitkan. Lebih baik kita bangun persahabatan, satu hati, satu cinta, satu frekuensi," ungkap Enk.
Untuk single keduanya ini masih dalam tahap pembuatan video musik. Lagu-lagu Legend of Enk sendiri dapat dinikmati melalui platform-paltform musik digital, sementara video klipnya sudah bisa disaksikan pada media sosial YouTube.
Enk menceritakan dirinya telah menyukai musik sejak kecil. Ayahnya yang juga seorang seniman musik memberi banyak pengaruh. Beberapa kali ia mengikuti perlombaan musik dan meraih prestasi juara. Selain bermusik solo, Enk mengaku saat ini juga bergabung dalam sebuah band musik yang disebutnya mengusung genre tropical pop. Bersama mereka Enk beberapa kali tampil di atas panggung.
"Kenapa reggae, pertama karena suka, ingin mencoba sesuatu yang baru," ungkap Enk ditanya kenapa beralih pada reggae pada saat bersolo karir.
Sementara itu produser sekaligus orangtua Enk, Ida Rsi Lokanatha, sangat mendukung anaknya untuk serius menekuni dunia musik. Ida Rsi Lokanatha yang sempat menggeluti musik reggae menyebut langkah yang diambil anaknya sangat positif.
"Aliran air terjun itu pasti mengikuti arusnya, dari hulu ke hilir. Jadi ketika, saya selaku orangtuanya Enk, yang bergelut di bidang seni musik akan mengalirkan aliran itu ke anak-anaknya," ujar Ida Rsi Lokanatha.
Ia pun berharap kedua lagu perdana anak pertamanya bisa sukses diterima pecinta musik dan seperti nama Legend of Enk sendiri menjadi lagu-lagu yang melegenda. *cr78
Komentar