Kendalikan Inflasi, Bupati Tamba Dorong Kerjasama Antardaerah
NEGARA, NusaBali
Bupati I Nengah Tamba menggelar rapat high level meeting bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jembrana, di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati, Rabu (20/7).
Dalam rapat ini ditekankan berbagai langkah strategi dalam upaya mengendalikan tekanan inflasi yang semakin menguat. Salah satunya, adalah mengadakan kerjasama antardaerah.
Rapat tersebut dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari, Sekda I Made Budiasa bersama sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Jembrana, Badan Pusat Statistik (BPS) Jembrana, Perum Bulog, serta seluruh jajaran anggota TPID Jembrana.
Bupati Tamba mengatakan, mengacu pada situasi saat ini, semua dihadapkan pada ketidakpastian pasar global yang tinggi. Menurutnya, perang Rusia-Ukraina serta kebijakan proteksionisme bahan pangan dan energi oleh beberapa negara, mengakibatkan tingginya harga komoditas global yang sudah tentu berpengaruh terhadap inflasi.
Selain itu, sambung Bupati Tamba, kebijakan pemerintah dari dalam negeri sendiri yang menaikkan pajak, harga bahan bakar minyak (BBM), gas, dan tarif dasar listrik juga semakin meningkatkan tekanan terhadap inflasi. “Mengacu dari beberapa uraian permasalahan tersebut, saya ingin seluruh unsur TPID Jembrana dapat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapinya. Dengan langkah antisipasi yang tepat, kita bisa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Jembrana,” ujar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan, agar dilakukan kerjasama antarpemerintah daerah dengan daerah yang surplus untuk menjamin ketersediaan stok komoditas pangan.
Selanjutnya guna menjaga kelancaran distribusi, Bupati Tamba meminta agar memaksimalkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) untuk mengembangkan usaha di bidang pangan. Kemudian mengoptimalkan peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar dalam memonitoring arus komoditas di pasar-pasar, baik dari sisi kuantitas dan daerah asal komoditas tersebut.
“Di samping itu, ketersediaan data informasi pangan yang akurat diperlukan untuk mendukung perumusan kebijakan serta meningkatkan peran UMKM. Dalam memperkuat rantai pasokan lokal dengan mengoptimalkan pesatnya digitalisasi,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Diah Utari mengatakan, bahwa BI bersama Pemkab Jembrana serta instansi terkait, akan melakukan langkah-langkah konkret guna menyikapi tekanan inflasi yang semakin menguat akhir-akhir ini. Khususnya memastikan ketersediaan bahan pokok serta stabilitas harga yang berkontribusi terhadap pengendalian risiko inflasi.
Di samping langkah-langkah yang telah dijabarkan Bupati Tamba, Diah Utari mengatakan, ada salah satu langkah strategis yang bisa diambil. Yaitu dengan mengintensifkan operasi pasar murah sebagai upaya pengendalian harga komoditas di masyarakat. *ode
Komentar