Demokrat Bobol, Bappilu Akui Soliditas Terusik
Tak Menyangka Tutik Kusumawardhani Bakal Kabur
Sukrawan menyebut Pemilu 2024 sudah dekat, jangan nanti ada kader yang aneh-aneh, kabur lagi
DENPASAR,NusaBali
Jebolnya Partai Demokrat Bali karena kaburnya kader senior Putu Tutik Kusumawardhani ke Partai NasDem membuat Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPD Demokrat Bali Dewa Nyoman Sukrawan prihatin. Dia mengakui soliditas internal terganggu dan harus dikuatkan lagi dengan mulatsarira seluruh kader partai.
“Sebagai Ketua Bappilu Saya prihatin dengan loncatnya Bu Tutik ke partai lain. Tidak ada yang menyangka dia akan pergi pindah partai. Sekarang, yang harus dicari tahu, kenapa Bu Tutik pindah? Pasti ada penyebabnya. Itu yang kami cari tahu supaya internal Demokrat tidak kropos,” ujar Dewa Sukrawan dihubungi NusaBali, Kamis (21/7) siang.
Ada kekhawatiran dari Demokrat atas kaburnya Tutik ke Partai nasDem akan membuat kropos Demokrat di Pemilu 2024? “Bagaimana lagi? Namanya manusia kan tidak bisa kita ngatur. Lain kalau bebek masih bisa diatur. Ya seperti saya katakan tadi, kita di Demokrat yang harus introspeksi diri. Kenapa terjadi ini? Saya akan telusuri, jangan sampai ada yang kabur lagi,” ujar politisi asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ini.
Kata Sukrawan, Tutik Kusumawardhani dengan kekuatan basis massa signifikan, terbukti memiliki pendukung di Pileg 2019 yang mencapai 31.000 sangat memukul soliditas internal. “Makanya harus solid jangan sampai ini ditiru kader-kader lain, jangan berkelanjutan pindah ke partai lain. Nanti kita harus samakan persepsi di dalam dulu, keputusan satu pintu,” ujar mantan Ketua DPRD Buleleng ini.
Kata dia, pengurus DPD Provinsi, Pengurus DPC Kabupaten/Kota sampai tingkatan DPAC Kecamatan harus satu pintu dan satu suara dulu. “Kuat di dalam dulu, sebelum gerak keluar. Pemilu 2024 sudah dekat, jangan nanti ada kader yang aneh-aneh, kabur lagi,” ujar mantan Calon Wakil Gubernur Bali pasangan Cagub Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga di Pilgub Bali 2013 ini.
Dewa Sukrawan menolak membeber penyebab loncatnya kader senior Tutik Kusumawardhani ke Partai NasDem. Menurutnya, hanya Tutik Kusumawardhani yang tahu. Pihaknya pun tidak menyangka Tutik yang kader senior, mengabdi lama di Demokrat, pernah menjadi Ketua Komisi II DPRD Bali dan Anggota DPR RI dari Demokrat tiba-tiba cabut seketika dari Demokrat. “Sedih sebenarnya, tetapi ya politik itu dinamis,” ujar Dewa Sukrawan.
Dewa Sukrawan menyebutkan kaburnya Tutik ke Partai NasDem dengan maju sebagai Caleg DPR RI hanya memberikan kejutan politik saja. Belum tentu berpengaruh kepada perolehan kursi partai di Pemilu 2024.
Ketika Pileg 2019, Partai Demokrat berhasil meloloskan kader mudanya yakni Putu Supadma Rudana, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ke DPR RI. Saat itu, dominasi Partai PDIP di Bali sangat kental. “Nah, pindahnya Tutik ke NasDem belum tentu juga mengancam kursi DPR RI Partai Demokrat Dapil Bali di Pileg 2024. Dengan catatan kita di internal solid dulu,” ujar Dewa Sukrawan.
Sebelumnya, Demokrat dihebohkan dengan manuver Tutik Kusumawardhani yang cabut dari Partai Demokrat dengan berlabuh ke Partai NasDem. Bahkan Tutik sendiri terkesan menunjukkan eksistensinya di dunia politik dengan swafoto bersama dengan Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, saat peresmian Kantor DPW NasDem Bali, Minggu (17/7) lalu. Tutik sendiri loncat ke NasDem sudah disiapkan tiket maju ke DPR RI pada Pileg 2024. *nat
“Sebagai Ketua Bappilu Saya prihatin dengan loncatnya Bu Tutik ke partai lain. Tidak ada yang menyangka dia akan pergi pindah partai. Sekarang, yang harus dicari tahu, kenapa Bu Tutik pindah? Pasti ada penyebabnya. Itu yang kami cari tahu supaya internal Demokrat tidak kropos,” ujar Dewa Sukrawan dihubungi NusaBali, Kamis (21/7) siang.
Ada kekhawatiran dari Demokrat atas kaburnya Tutik ke Partai nasDem akan membuat kropos Demokrat di Pemilu 2024? “Bagaimana lagi? Namanya manusia kan tidak bisa kita ngatur. Lain kalau bebek masih bisa diatur. Ya seperti saya katakan tadi, kita di Demokrat yang harus introspeksi diri. Kenapa terjadi ini? Saya akan telusuri, jangan sampai ada yang kabur lagi,” ujar politisi asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ini.
Kata Sukrawan, Tutik Kusumawardhani dengan kekuatan basis massa signifikan, terbukti memiliki pendukung di Pileg 2019 yang mencapai 31.000 sangat memukul soliditas internal. “Makanya harus solid jangan sampai ini ditiru kader-kader lain, jangan berkelanjutan pindah ke partai lain. Nanti kita harus samakan persepsi di dalam dulu, keputusan satu pintu,” ujar mantan Ketua DPRD Buleleng ini.
Kata dia, pengurus DPD Provinsi, Pengurus DPC Kabupaten/Kota sampai tingkatan DPAC Kecamatan harus satu pintu dan satu suara dulu. “Kuat di dalam dulu, sebelum gerak keluar. Pemilu 2024 sudah dekat, jangan nanti ada kader yang aneh-aneh, kabur lagi,” ujar mantan Calon Wakil Gubernur Bali pasangan Cagub Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga di Pilgub Bali 2013 ini.
Dewa Sukrawan menolak membeber penyebab loncatnya kader senior Tutik Kusumawardhani ke Partai NasDem. Menurutnya, hanya Tutik Kusumawardhani yang tahu. Pihaknya pun tidak menyangka Tutik yang kader senior, mengabdi lama di Demokrat, pernah menjadi Ketua Komisi II DPRD Bali dan Anggota DPR RI dari Demokrat tiba-tiba cabut seketika dari Demokrat. “Sedih sebenarnya, tetapi ya politik itu dinamis,” ujar Dewa Sukrawan.
Dewa Sukrawan menyebutkan kaburnya Tutik ke Partai NasDem dengan maju sebagai Caleg DPR RI hanya memberikan kejutan politik saja. Belum tentu berpengaruh kepada perolehan kursi partai di Pemilu 2024.
Ketika Pileg 2019, Partai Demokrat berhasil meloloskan kader mudanya yakni Putu Supadma Rudana, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ke DPR RI. Saat itu, dominasi Partai PDIP di Bali sangat kental. “Nah, pindahnya Tutik ke NasDem belum tentu juga mengancam kursi DPR RI Partai Demokrat Dapil Bali di Pileg 2024. Dengan catatan kita di internal solid dulu,” ujar Dewa Sukrawan.
Sebelumnya, Demokrat dihebohkan dengan manuver Tutik Kusumawardhani yang cabut dari Partai Demokrat dengan berlabuh ke Partai NasDem. Bahkan Tutik sendiri terkesan menunjukkan eksistensinya di dunia politik dengan swafoto bersama dengan Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, saat peresmian Kantor DPW NasDem Bali, Minggu (17/7) lalu. Tutik sendiri loncat ke NasDem sudah disiapkan tiket maju ke DPR RI pada Pileg 2024. *nat
1
Komentar