Tekan Angka Stunting, BKKBN Bali Gelar Sosialisasi
DENPASAR, NusaBali
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali melakukan berbagai upaya dalam mempercepat penurunan stunting.
Salah satunya dengan melaksanakan Sosialisasi Juknis Audit Stunting Bersama Mitra Kerja bertempat di Harris Hotel and Residence, Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, pada Kamis (21/7). Sosialisasi ini dibuka Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Bali, Debby Martha Legi, yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih.
Debby mengatakan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. “Stunting dapat berpengaruh terhadap anak balita dalam jangka waktu panjang, berupa timbulnya gangguan kesehatan, pendidikan, serta produktivitas anak tersebut di kemudian hari,” ujar Debby.
Dikatakan, tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja penanganan para stakeholder dalam upaya mempercepat penurunan stunting di Bali. Dalam kegiatan tersebut juga diisi penyampaian materi analisis stunting, intervensi sensitif penurunan stunting, serta materi lainnya.
Terpisah, Kepala Perwakilan Ni Luh Gede Sukardiasih, menyampaikan upaya penurunan stunting ini untuk mempercepat realisasi persentase target yang telah ditetapkan. “Target penurunan stunting di Provinsi Bali tahun 2024 diharapkan menjadi 6,15 persen,” ungkapnya.
Sukardiasih menjelaskan, dari hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen, sedangkan di Provinsi Bali sebesar 10,9 persen sehingga sudah di bawah rata-rata nasional yang ditentukan (14 persen). *cr78
Komentar