Temui Novanto, SGB Diminta Bersabar
DPP Golkar belum rilis rekomendasi Cagub Bali 2018 karena masih membaca perkembangan parpol lain, termasuk gerakan Gerindra-NasDem
Soal Pilgub, Partai Gurem DPRD Bali Masih Tunggu Arah Angin
DENPASAR, NusaBali
Upaya Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta mendatangi DPP Golkar untuk kawal dan jemput rekomendasi tiket Calon Gubernur (Cagub) Bali 2018, Kamis (6/4) malam, belum membuahkan hasil. Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto justru meminta Sudikerta yang berjuluk SGB (Sudikerta Gubernur Bali) untuk bersabar terkait rekomendasi Cagub Bali 2018.
Menurut fungsionaris DPP Golkar, Ricky Thomas, dalam pertemuan di Jakarta malam itu Sudikerta diterima langsung Setya Novanto. Ricky Thomas menyebutkan, Sudikerta hanya sebentar bertemu Setya Novanto di Kantor DPP Golkar, Jalan Angrek Neli Slipi, Jakarta Barat.
“Pertemuannya di Kantor DPP Golkar. Cuma ya itu, rekomendasi Cagub Bali 2018 belum diteken. Pokoknya, Sudikerta disuruh sabar, masih panjang waktunya,” ujar Ricky Thomas saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (7/4).
Ricky Thomas yang ikut memantau pertemuan di malam itu, mengatakan Sudikerta diminta DPP Golkar jangan tergesa-gesa. Sebab, DPP Golkar akan mempertimbangkan seluruh aspek dan mekanisme di internal partai, sebelum terbitkan rekomendasi Cagub Bali 2018.
“Pak Sudikerta diminta sabar oleh Ketua Umum DPP Golkar Pak Setya
Novanto. Ketua Umum pasti akan mempertimbangkan segala sesuatunya bersama jajaran DPP Golkar. Sekarang masih banyak urusan. Lagipula, kan bukan hanya Pilgub Bali 2018 saja urusannya. Nanti kalau sudah saatnya rekomendasi, pasti akan terbit untuk Pilgub Bali 2018,” tegas mantan caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali dalam Pileg 2014 ini.
Ketika disinggung rekomendasi Cagub Bali 2018 akan diterbitkan DPP Golkar, 9 April 2017, sebagaimana diisyaratkan Sudikerta sebelumnya, menurut Ricky Thomas, kemungkinan baru akan diproses Sabtu (16/4) mendatang. “Ya, setahu saya, rencananya saat Hari Raya Kuningan nanti sudah ada kepastian. Tapi, kalau nanti ada perkembangan, kan bisa saja berubah bahkan lebih cepat,” ujar politisi Golkar yang masih tergolong kerabat Setya Novanto ini.
Menurut Ricky Thomas, masalah Pilgub Bali 2018 memang menjadi pembahasan di DPP Golkar. Dalam hal ini, DPP Golkar tetap membaca perkembangan di parpol lain, terutama PDIP Bali. Selain itu, gerakan Gerindra dan NasDem juga menjadi pantauan DPP Golkar.
”PDIP kan juga belum keluarkan rekomendasi Cagub Bali 2018. Terus, di NasDem dan Gerindra petanya juga muncul kandidat Cagub bali. Nah, itu jadi pertimbangan DPP Golkar. Jadi, Golkar masih banyak punya waktu dan kesempatan memproses rekomendasi Cagub Bali 2018. Nanti rekomendasi Cagub Bali 2018 akan keluar kalau sudah saatnya. Tinggal nanti mencarikan tandem di posisi Calon Wakil Gu-bernur (Cawagub),” papar Ricky Thomas.
Ricky Thomas menegaskan, DPP Golkar akan merekomendasikan paket calon terbaik untuk bisa memenangkan Pilgub Bali 2018. Entah nanti berkoalisi dengan partai lain atau tidak. Yang paling realistis, kata dia, Golkar memang harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa menang Pilgub Bali 2018.
“Kami di DPP Golkar menunggu perkembangan juga, komunikasi dengan partai politik lain. Kan Golkar Bali juga diminta komunikasi. Laporannya ke DPP Golkar, di Bali (Golkar Bali) sudah ada penjajakan koalisi,” ujar Ricky Thomas yang kini menjabat Wakil Bendahara Umum DPP Golkar.
Ketut Sudikerta sendiri, sebagaimana diberitakan, sebelumnya terbang ke Jakarta menemui Setya Novanto, Kamis lalu, sekaligus untuk menjemput rekomendasi tiket Cagub Bali 2018. Jurus mendatangi DPP Golkar untuk memastikan dan sekaligus amankan rekomendasi tiket Cagub Bali 2018 buat SGB (Sudikerta Gubernur Bali) ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat darurat DPD I Golkar Bali di Rumah Ja-batan Wakil Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (3/4) lalu.
Sudikerta menyebutkan, pertemuan dengan DPP Golkar di Jakarta hari itu untuk bahas banyak hal. “Ya, banyak hal yang mau kita bahas dengan Ketua Umum DPP Golkar, terutama soal Pilgub Bali 2018 dan Pileg 2019. Kita bahas, konsolidasi ke depan bagaimana strateginya? Saya mau laporan dulu kepada Ketua Umum Pak Setya Novanto dan Sekjen Golkar pak Idrus Marham,” tandas Sudikerta sebelum pertemuan dengan Setya Novanto.
Terkait rekomendasi tiket Cagub Bali 2018, menurut Sudikerta, rencananya bakal diterbitkan DPP Golkar, 9 April 2017 lusa. “Saya dengar begitu dari teman DPP Golkar. Jadi, tunggu saja. Nanti ‘kan dibawa ke Bali kalau sudah ada rekomendasi,” kata politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini.
Sementara itu, sejumlah parpol yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) di Pilgub Bali 2013, sampai saat ini masih membaca arah angin menuju tarung Pilgub Bali 2018. Parpol KBM yang dimotori Golkar dalam Pilgub Bali 2013 adalah Demokrat, Gerindra, PKPI, Hanura, dan PAN.
Parpol gurem seperti PKPI yang memiliki 1 kursi di DPRD Bali hasil Pileg 2014, hingga kini belum ambil keputusan, meskipun Golkar mewacana akan usung Sudikerta sebagai Cagub Bali 2018. PKPI masih tunggu arah angin di Pilgub Bali 2018. “Kami masih baca arah angin dan peta politik seperti apa perkembangannya,” ujar satu-satunya anggota DPRD Bali dari PKPI, I Kadek Nuartana, saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Jumat kemarin.
Namun demikian, Kadek Nuartana juga sangat intensif menggalang komunikasi politik dengan sejumlah parpol parlemeni. “Komunikasi kita masih dinamis dengan partai politik yang berpeluang mengusung calon di Pilgub Bali 2018,” ujar politisi PKPI asal Karangasem ini.
Paparan senada juga disampaikan Ketua DPW PAN Provinsi Bali, I Ketut Jengiskhan. Menurut anggota DPRD Bali Dapil Buleleng ini, PAN akan menjadi penyeimbang di Pilgub Bali 2018. “Tapi, kalau bicara ke mana gabung, komunikasinya dengan lintas partai masih cair. PAN akan menentukan arah dukungan terakhir-terakhir saja. Ada komunikasi dengan Golkar, tapi belum serius,” papar Jengiskhan kemarin. * nat
Komentar