Toilet di Alun-alun Terkesan Kurang Terawat

Bahkan toilet di selatan food court bau pesing. Tiga urinoir (tempat buang air kecil laki-laki) kotor. Bilik kloset duduk pria juga jorok. Salah satu pengunjung mengaku risih dengan kondisi toilet itu. Ragu memanfaatkan toilet pria karena bau pesing. “Saya kira airnya mati, makanya pesing. Setelah saya pencet urinoirnya ada air,” ungkap sumber yang namanya tak mau dikorankan ini, Jumat (22/7). Pengunjung lain, Wayan Yani, mengatakan dua bilik kloset duduk di toilet wanita tidak dioperasikan. Kedua bilik tertutup, salah satunya berisi pemberitahuan rusak. Dia pun memanfaatkan toilet disabilitas yang posisinya di antara toilet pria dan wanita.

Pantauan di lapangan, banyak tisu berceceran di lantai karena tidak ada tempat sampah. Lantainya juga banyak pasir, seperti tidak pernah dibersihkan. Para pengunjung berharap toilet di alun-alun Bangli lebih diperhatikan. “Harapan saya ditambah fasilitas seperti sabun dan tisu, serta perbaiki toilet wanita,” harap Wayan Yani.

Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, I Putu Ganda Wijaya saat dikonfirmasi mengatakan, petugas rutin melakukan kebersihan di alun-alun Bangli. Kebersihan dilakukan oleh 10 orang yang dibagi dalam dua shift. Pagi mulai pukul 05.00 Wita hingga 08.00 Wita. Sore mulai pukul 14.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. “Kegiatan bersih-bersih ini setiap hari. Meliputi kebersihan taman, fasilitas bermain, fasilitas olahraga, termasuk juga toilet, dan membuang sampah,” jelas Ganda Wijaya.

Saat ada acara di alun-alun, DLH Bangli menambah jadi tiga shift. Tugasnya berupa kebersihan menyapu sebelum dan setelah acara sampai sampah bersih di alun alun. Terkait kondisi toilet di alun-alun Bangli, Ganda Wijaya mengaku dalam sepekan terakhir belum sempat mengecek toilet. Namun sudah mengetahui adanya kerusakan. “Kami segera koordinasikan dengan Dinas PUPR Perkim. Kami akan optimalkan kebersihan toilet,” kata Ganda Wijaya. *esa