Mahasiswa-Mahasiswi PNB Sandingkan Medali Emas Fotografi Porseni XIII Politeknik se-Indonesia
BANJARMASIN, NusaBali.com – Mahasiswa dan mahasiswi dari Politeknik Negeri Bali (PNB) berhasil meraih medali emas pada gelaran Porseni Politeknik XIII se-Indonesia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Medali emas Fotografi On The Spot dan Cetak cabang putra dan putri yang dipersembahkan I Komang Agus Purnayasa dan Ni Gusti Putu Prycilia Tesalonika membawa PNB ke peringkat ke-9 klasemen akhir Porseni XIII yang diikuti oleh 50 peserta.
PNB membawa pulang 5 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu dalam Porseni yang mempertandingkan 15 cabang olahraga dan 7 cabang seni yang digelar 13-20 Juli tahun 2022.
Pada cabang fortografi, peserta diminta untuk menyiapkan foto cetak dengan tema aktivitas kampus dan mengirimkan masing-masing tiga foto cetak pada saat sampai di Banjarmasin.
“Dengan waktu kurang lebih satu bulan, saya mempersiapkan foto dengan tema aktivitas kampus dengan alat seadanya,” ujar I Komang Agus Purnayasa.
Ia pun mengaku, ini merupakan ajang kedua tingkat nasional setelah dirinya kalah di lomba tingkat nasional sebelumnya. Sehingga pada kesempatan tahun ini, ia berusaha sekuat mungkin agar bisa memberikan yang terbaik untuk Politeknik Negeri Bali. “Ada dua tahap seleksi saat itu, dan saya berhasil lolos pada tahap portofolio,” terang Agus.
Mahasiswa semester 6 Jurusan Pariwisata ini mampu mengalahkan 19 lawannya dalam cabang lomba ini.
Walaupun dengan keterbatasan alat dan kamera seperti lensa kamera (tele) tidak menyurutkan semangatnya untuk menjadi seorang juara.
“Rasa tidak percaya diri itu pasti ada, karena lihat kamera dan alat-alat lawan itu lebih proper yang rata-rata pakai lensa zoom atau telephoto, sedengkan saya hanya menggunakan lensa yang paling jauh itu 85mm. Jadi, ini memaksa saya untuk memanfaatkan alat yang saya punya untuk berkreativitas dan menjadi beda dari yang lain,” ungkap Agus bangga.
Kekurangan dari alat yang ia gunakan tidak masalah baginya. Ia percaya hasil jepretannya tidak tergantung dari alat yang digunakan namun skill atau kemampuan dirinya lah yang akan menentukannya.
Sementara itu Ni Gusti Putu Prycilia Tesalonika yang juga peraih medali emas pada cabang lomba ini merasakan hal yang sama. “Ini lomba pertama saya di bidang fotografi. Ada rasa kaya takut untuk berlomba, mentalnya juga down karena lihat saingan punya alat yang memadai dan persiapan mereka yang cukup lama dibanding saya,” ujar Prycilia, Minggu (24/7/2022)
Dibanding dengan Agus, perempuan yang akrab disapa Lia ini menyukai fotografi saat ia masih berusia 12 tahun. Saat itu ia melihat kakaknya yang juga menyukai hobi yang sama dengannya.
“Jadi ikut suka karena lihat kakak sepertinya fotografi itu seru dan keren. Akhirnya umur 17 tahun dapat kado kamera pertama Canon EOS M3 dan dipakai sampai sekarang,” ungkap Lia bercerita.
Persiapan yang Lia persiapkan pun saat foto diambil saat sehari sebelum berangkat ke Banjarmasin.
“Benar-benar H-1 sebelum berangkat langsung hunting foto ke kampus lalu edit dan cetak fotonya. Jadi selain persiapan itu juga ada dan persiapan mental tentunya,” ujar mahasiswi semester 4 Jurusan Pariwisata asal Jimbaran tersebut.
Pada saat lomba On The Spot, setiap peserta menyusuri sungai menggunakan klotok (kapal) dengan start dari menara pandang sampai di pasar apung. Sepanjang perjalanan sampai pasar itu peserta di persilahkan untuk mencari momen apa saja yang berkaitan dengan tema Susur Sungai Budaya Sungai Urang.
“Keseruan sih ada di tantangan yang lumayan berat, karena kita tidak bisa turun ke daratan dan hanya bisa mencari foto melalui kapal saja. Jadi kita harus jeli mengambil momen dan memanfaatkan situasi,” ujar Agus.
Kedua perwakilan putra dan putri Politeknik Negeri Bali dalam cabang fotografi ini juga berhasil berkat dukungan serta doa dari orangtua. Fasilitas kampus yang memadai pada Unit Kegiatan Mahasiswa Photonity juga turut menjadi saksi atas perjalanan keberhasilan mereka. *ris
1
Komentar