Oka Sulaksana Nomor Tiga di Thailand

Sebab, Oka Sulaksana tidak mendapatkan alat IQ Foil untuk disewa. "Awalnya ada alat yang bisa disewa, tetapi mendekati pertandingan alat tidak disewa. Kami juga sudah mencari ke mana-mana, karena mendekati SEA Games 2023 mereka tidak menyewakan alat. Tapi mereka menjual alat tersebut," kata pelatih layar Wayan Sujana, Minggu (24/7).

Harga alat bisa mencapai ratusan juta sehingga diputuskan Oka Sulaksana mengikuti kelas RSX. Berhubung Oka tidak membawa peralatan RSX, dia menyewa alatnya. "Karena awalnya ingin turun di IQ Foil membuat Oka tidak membawa alat RSX," kata Wayan Sujana.

Alat RSX yang disewa pun tidak terlalu bagus sehingga mempengaruhi penampilan Oka di lapangan. Berkat pengalaman yang dimiliki, Oka mampu mengatasi kekurangan alat tersebut. Walhasil saat 12 race berlangsung, Oka mampu finish di urutan satu, dua atau tiga.

"Setelah di total, skor Oka berada di peringkat ketiga," kata Wayan Sujana.  Selain alat, lanjut Wayan Sujana, angin juga mempengaruhi penampilan pria kelahiran 29 April 1971 itu. Menurut Wayan Sujana, angin berhembus pelan saat pertandingan.

"Jika angin bertiup kencang, Oka bisa menempati nomor satu. Setidaknya peringkat tiga yang dicapai Oka sudah bagus, karena dia turun dengan suasana angin kecil dan menggunakan alat sewa yang kurang bagus," papar Wayan Sujana.

Batalnya Oka turun di IQ Foil, apakah kelak akan mempengaruhi peluang Oka ikut SEA Games 2023 Kamboja di kelas tersebut. Wayan Sujana menjelaskan, peluang masih ada. Semua tergantung PB Porlasi atau pihak terkait lainnya, apakah segera menggelar seleksi dan mendatangkan alat itu ke Indonesia. Jika itu dilakukan, persiapan akan semakin matang dan kans memperoleh juara besar.

"Kalau ditunda-tunda kita tidak ada persiapan menuju SEA Games," kata Wayan Sujana. Alat IQ Foil sendiri, lanjut Wayan Sujana, bisa didatangkan dari Singapura. *k22