Prajuru Desa Adat Bugbug Ditawari Beasiswa S3
AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem membuat terobosan baru dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) prajuru adatnya.
Terobosan itu, yakni mendorong para prajuru desa adat untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Bahkan bagi yang hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan strata tiga (S-3) alias doktor akan dibiayai desa adat alias diberi beasiswa.
Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana di sela-sela paruman di Bale Desa Adat Bugbug, Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Minggu (24/7) mengatakan program tersebut untuk meningkatkan kualitas SDM prajuru adat hingga harapannya Desa Adat Bugbug semakin maju ke depannya.
"Desa Adat Bugbug mengeluarkan kebijakan berupa beasiswa membiayai prajuru yang berniat kuliah S-3 atau program doktoral. Tujuannya untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga Desa Adat Bugbug semakin maju," ujar Purwa Ngurah Arsana. Tentu saja beasiswa S3 diberikan bagi yang telah menamatkan pendidikan S-2, dan memiliki kemampuan serta dinilai layak. Nantinya selama 4 tahun kuliah diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 150 juta.
Biaya yang dikeluarkan itu lanjut Kelian Desa Purwa Ngurah Arsana juga merupakan bagian dari pembangunan desa di bidang peningkatan SDM, sehingga prajuru dan krama pada umumnya akan semakin cerdas dan hasil pembangunan juga semakin berkualitas. Terkait kualitas SDM untuk mengelola desa adat, Kelian Desa Adat Bugbug Purwa Ngurah Arsana memang tidak main-main.
Saat ini dia merekrut sejumlah staf ahli yang mumpuni, yakni Prof Dr dr I Wayan Putu Sutirtayasa MSi (Dosen Fakultas Kedokteran Unud), Prof I Ketut Rai Sudiardita, Dr I Nyoman Putu Arka dan Dr I Nengah Simpen. "Semakin banyak ada tokoh Desa Adat Bugbug bergelar doktor akan semakin baik, sehingga kualitas pembangunan cepat tercapai dan pada akhirnya seluruh krama jadi cerdas," kata Purwa Arsana yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Bali ini. Disebutkan, jika pembangunan berskala nasional, pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Salah satu faktor penentu bagi kelestarian dan kemajuan bangsa adalah sektor pendidikan.
Baga Parahyangan Desa Adat Bugbug, I Wayan Artana mengapresiasi program baru di Desa Adat Bugbug ini. "Tentu saja yang direkomendasi pihak Desa Adat Bugbug untuk dapat bantuan beasiswa dipertanggungjawabkan sampai tamat, hingga resmi menyandang gelar doktor," jelas Artana yang juga Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 1 Amlapura ini.
Sementara Penasihat Kelian Desa Adat Bugbug I Gede Sutedja juga menyambut adanya beasiswa tersebut. "Pembangunan kan bukan hanya fisik, juga non fisik, dalam hal ini bidang pendidikan," jelas Sutedja.
Hanya saja, menurut Bendahara atau Petengen Desa Adat Bugbug, Gede I Wayan Segara program beasiswa doktoral untuk prajuru ini belum diputuskan secara permanen. Dana beasiswa akan dikeluarkan asalkan berdasarkan keputusan paruman.
"Kami mengeluarkan dana milik Desa Adat Bugbug atas keputusan paruman, agar nantinya mudah mempertanggungjawabkan," jelas mantan pejabat Bank Mandiri ini. Sementara dalam paruman kemarin tampak hadir mendampingi Kelian Desa Adat I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, yakni Baga Parahyangan I Wayan Artana, Penasihat Kelian I Nyoman Putu Astawa dan I Gede Sutedja, Bendahara atau Petengen Gede I Wayan Segara dan yang prajuru adat lainnya. *k16
Komentar