nusabali

KKN UHN IGB Sugriwa Gelar Pasraman Kilat di Lembongan, Ajarkan Makna Canang Sari dan Klakat

  • www.nusabali.com-kkn-uhn-igb-sugriwa-gelar-pasraman-kilat-di-lembongan-ajarkan-makna-canang-sari-dan-klakat

SEMARAPURA, NusaBali
Mahasiswa Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa mengagendakan Pasraman Kilat di Desa/Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, serangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kegiatan itu digelar selama dua hari, 16 - 17 Juli 2022, Pasraman Kilat yang menyasar anak-anak itu diikuti dengan antusias.Ada dua lokasi yang disasar dalam pelaksanaan Pasraman Kilat kali ini. Hari pertama, anak-anak  kelas 6 dari SDN 2 Lembongan di Bale Banjar Ceningan Kangin. Hari kedua, menyasar anak-anak kelas 6 yang ada di SDN 1 Lembongan dan SDN 3 Lembongan di Bale Masyarakat, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
 
Dalam pasraman kilat tersebut, mahasiswa KKN UHN I Gusti Bagus Sugriwa mengenalkan cara membuat klakat dan canang sari. Tak hanya sebatas membuat, anak-anak juga diberi pengetahuan mengenai makna dari canang sari dan klakat itu sendiri. "Kami membagi anak-anak ke dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari dua orang. Nah mereka kami ajarkan membuat canang sari dan klakat sekaligus menjelaskan apa maknanya," ujar Sekertaris KKN di Desa Lembongan, Ni Luh Komang Meta Pebiyani, Minggu (24/7).

Dia menjelaskan, sebagaimana dalam Lontar Mpu Lutuk Alit disebutkan bahwa canang sari adalah sari kasucian kayun bhakti ring Hyang Widhi. Napkala ngaksara kahiwangan-kahiwangan. Artinya, canang sari yaitu inti dari pikiran dana niat yang suci sebagai tanda bhakti/hormat kepada Hyang Widhi ketika ada kekurangan saat sedang menuntut ilmu kerohanian. "Sedangkan klakat merupakan kesatuan dari beberapa rangkaian bambu yang dibuat untuk pelaksanaan upacara Hindu Bali. Klakat yang terbuat dari anyaman bambu sedemikian rupa ini, terdiri dari beberapa jenis dan memiliki banyak manfaat dalam upacara Hindu," jelasnya.

Dia melanjutkan, pasraman kilat dengan materi canang sari dan klakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan penguatan tentang dasar sarana persembahyangan yang mulai pudar karena pergeseran zaman. Agar anak tidak hanya mengetahui bentuk dari canang sari dan klakat, tetapi juga mengetahui makna tentang apa yang telah dibuatnya kemudian  dipresentasikan.

Setelah anak-anak selesai membuat canang sari maupun klakat, setiap kelompok maju untuk menjelaskan apa saja yang telah diajarkan atau apa saja informasi yang mereka ketahui tentang canang sari maupun klakat dari pengetahuan yang sudah diajarkan. "Bagi kelompok yang benar, kami memberikan hadiah kecil berupa jajan," pungkasnya. *ind

Komentar