Jembatan Kuning Nusa Lembongan Ditutup 24 Jam
Dilakukan Perbaikan, Satu Titik Jembatan Alami Korosi
SEMARAPURA, NusaBali
Akses Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, ditutup selama satu hari (24 jam) pada 26-27 Juli 2022.
Penutup ini karena ada satu titik jembatan mengalami korosi. Informasi di lapangan penutupan Jembatan Kuning yang menjadi salah satu ikon pariwisata Nusa Penida ini mulai dilakukan hari ini, Selasa (26/7) dari pukul 10.00 Wita sampai keesokan harinya, Rabu (27/7) pukul 10.00 Wita selama 24 jam.
Terkait penutupan jembatan itu sudah diumumkan baik oleh Pemkab Klungkung maupun aparat Desa Lembongan, salah satunya pengumuman melalui media sosial (Medsos). "Kami sudah informasikan kepada seluruh warga Ceningan-Lembongan-Jungutbatu dan masyarakat umum, serta para pengunjung bahwa akan dilaksanakan pemeliharaan rutin Jembatan Kuning," ujar Perbekel Lembongan, I Ketut Gede Arjaya, kepada NusaBali, Senin (25/7).
Meskipun jembatan ditutup selama sehari, namun tetap diupayakan Jembatan Kuning agar bisa dilalui oleh pejalan kaki. Dengan cara pada bidang jembatan yang rusak ketika perbaikan diangkat terlebih dahulu, kemudian dipasangi papan untuk menutup bidang dengan luas sekitar 180 cm x 180 cm tersebut. "Kita tetap mengupayakan agar masih bisa dilalui untuk pejalan kaki saja," kata Arjaya.
Menurut Arjaya kerusakan ini akibat bagian penyangga di bawahnya keropos karena korosi, hingga menyebabkan kerusakan di bagian atasnya. Di mana titik kerusakan berada antara penyangga jembatan dan bagian gantung jembatan di sisi utara. "Kami berharap dengan langkah cepat perbaikan jembatan ini, tidak sampai terjadi musibah seperti sebelumnya, yakni putusnya Jembatan Kuning," kata Arjaya.
Seperti diketahui Jembatan Kuning untuk penyeberangan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, Klungkung mendadak ambruk, Minggu 16 Oktober 2016 lalu pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 orang pamedek (umat yang hendak tangkil ke pura) meninggal dunia, sementara 37 korban lainnya terluka. Jembatan yang dibangun era tahun 1990-an ini ambruk karena beberapa tali sling sudah putus sejak lama. Akhirnya jembatan itu kembali dibangun dan bagian jembatan gantung menggunakan bahan baja.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Klungkung, Made Jati Laksana, mengatakan perbaikan jembatan ini akibat mengalami korosi. Karena besi yang terkena air laut cepat mengalami korosi. "Ada 1 titik yang akan kita tangani," kata Jati Laksana.
Perbaikan Jembatan Kuning ini sudah dilakukan 3 (tiga) minggu lalu di ujung jembatan, sedangkan yang sekarang perbaikan agak di tengah. Pemeliharaan jembatan tersebut bersifat mendesak. Sebab jika tidak langsung diperbaiki dapat memicu kerusakan yang lebih parah, bahkan bisa menyebabkan penyangga di bawah keropos dan platnya bisa jatuh. "Perbaikan menggunakan anggaran pemeliharaan rutin yang bersumber dari APBD sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta," ujar Jati Laksana, sembari mengatakan perbaikan hingga harus dilakukan penutupan jembatan selama satu hari atau 24 jam. *wan
Komentar