Kembali Turun ke Gilimanuk, 9 Waitress Kafe Discreening HIV
NEGARA, NusaBali
Dinas Kesehatan Jembrana bersama jajaran Pemerintah Kelurahan Gilimanuk kembali melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan menyasar waitress kafe remang-remang di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (25/7) siang.
Dalam kesempatan tersebut, ada 9 orang waitress kafe yang diambil sampel darah untuk voluntary counseling and testing (VCT) atau screening HIV. Pemeriksaan kesehatan pada Senin kemarin itu melanjutkan pemeriksaan serupa yang juga diadakan di wilayah Gilimanuk, Kamis (21/7). Pada kegiatan sebelumnya, ada 13 orang waitress yang diambil sampel darah untuk screening HIV serta sampel sputum atau kultur dahak untuk screening tuberkulosis (TBC).
Dari hasil pemeriksaan laboratorium 13 waitress itu, seluruhnya telah dinyatakan negatif HIV/AIDS maupun TBC. “Yang sebelumnya semua negatif. Nah tadi (kemarin) dilanjutkan menyasar waitress lainnya. Dan tadi, ada 9 orang (waitress) yang diambil sampel,” ujar Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma alias Gus Tony.
Gus Tony mengatakan, para pekerja tempat hiburan malam yang disasar langsung ke tempat mereka kerja, cukup kooperatif. Begitu juga dari pihak pengelola sangat terbuka, dan merasa terbantu dengan adanya layanan pemeriksaan kesehatan secara jemput bola tersebut. “Tidak ada yang sampai sembunyi. Semua mengikuti,” ucap Gus Tony.
Menurut Gus Tony, untuk sementara ini, sasaran pemeriksaan kesehatan beserta screening HIV ataupun TBC itu, masih difokuskan menyasar pekerja tempat hiburan malam. Namun untuk selanjutnya, screening itu akan diperluas ke masyarakat. "Pemeriksaan itu terbuka untuk umum. Dari dinas pun berharap masyarakat bisa memeriksakan diri,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Made Dwipayana mengatakan, pemeriksaan kesehatan secara jemput bola ke tempat-tempat hiburan malam itu, menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit menular. Khususnya terkait HIV termasuk TBC. Selain di wilayah Gilimanuk, kegiatan serupa akan diadakan di wilayah lainnya.
“Tetap berlanjut. Namun kami juga harus koordinasi dengan desa dan komunitas-komunitas yang memang peduli untuk memeriksakan kesehatannya. Dan di setiap faskes (fasilitas kesehatan) kita di Jembrana juga sudah ada layanan VCT,” kata Dwipayana. *ode
1
Komentar