Semester I, Investasi Masuk ke Badung Tembus Rp 5 Triliun
MANGUPURA, NusaBali
Kabupaten Badung masih menjadi magnet bagi kalangan pengusaha untuk berinvestasi.
Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Badung, selama periode 1 Januari hingga 30 Juni 2022, nilai investasi yang masuk tercatat Rp 5.018.846.927.755, di mana pada triwulan pertama sebesar Rp 1.729.560.846.587 dan triwulan kedua Rp 3.289.286.081.168.
Kepala DPMPTSP Badung Made Agus Aryawan, pada Selasa (26/7), mengatakan meski pandemi Covid-19 belum berakhir, namun investasi di Gumi Keris tergolong stabil. “Catatan kami nilai investasi yang masuk ke Badung hingga triwulan kedua tahun 2022 sebesar Rp 5.290.026.032.434. Kami optimis target investasi yang ditetapkan pada tahun 2022 sebesar Rp 10 triliun akan tercapai,” ujarnya.
Berkaca pada realisasi investasi pada tahun-tahun sebelumnya, investasi yang masuk ke Badung terus melampaui target, baik berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalan Negeri (PMDN). Dalam dua tahun terakhir, misalnya, investasi di Kabupaten Badung tahun 2020 ditargetkan sekitar Rp 9 triliun, tercapai di atas Rp 10 triliun. Sedangkan tahun 2021 ditargetkan Rp 10 triliun, namun berhasil terealisasi mencapai Rp 14 triliun.
Masih menurut Agus Aryawan, dengan nilai investasi yang cukup besar itu, Agus Aryawan memperkirakan akan menyerap banyak sekali tenaga tenaga kerja. “Semakin besar investasi yang masuk, maka semakin menambah lapangan pekerjaan, sehingga banyak tenaga kerja terserap,” katanya.
Masih menurut Agus Aryawan, investasi yang masuk ke Badung umumnya didominasi dari sektor real estate yang dimiliki sendiri atau disewakan sebanyak 762 proyek, kemudian diurutan kedua konsultasi managemen lainnya mencapai 597 proyek. Restoran menempati urutan ketiga yakni sebanyak 565 proyek, dilanjutkan perdagangan eceran berbagai jenis barang tercatat 523 proyek, sedangkan diurutan terakhir yakni sektor warung atau rumah makan sebanyak 303 proyek.
“Sementara peringkat investasi berdasarkan asal negara PMA (Penanaman Modal Asing) yang masuk ke Badung, didominasi dari Inggris dengan 51 proyek. Disusul Italia sebanyak 41 proyek, Belanda 31 proyek, Rusia 26 proyek, Spanyol 23 proyek, dan Swiss 21 proyek,” rinci Agus Aryawan.
Masih menurut dia, sejauh ini sebaran proyek dari investasi yang masuk ke Badung, paling banyak berada di Wilayah Kecamatan Kuta Utara. “Catatan kami sebaran proyek di Kuta Utara mencapai 4.262 proyek,” jelas mantan Sekretaris Bappeda Litban Badung.
Berikutnya, sambung Agus Aryawan, adalah wilayah Kecamatan Kuta sebanyak 3.446 proyek, Kuta Selatan 2.786 proyek, Mengwi 2.175 proyek. Sedangkan di Kecamatan Abiansemal tercatat sebanyak 1.055 proyek. *asa
Komentar