Di Buleleng, Vasektomi Sepi Peminat
SINGARAJA, NusaBali
Program Keluarga Berencana (KB) jenis vasektomi yang disiapkan untuk kaum pria, masih sepi peminat.
Padahal Pemkab Buleleng menyiapkan anggaran khusus untuk pelayanan KB pria ini secara gratis. Minimnya minat masyarakat untuk vasektomi ini juga terjadi tahun 2021. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Buleleng I Nyoman Riang Pustaka, Selasa (26/7), mengungkapkan tahun ini pihaknya menyiapkan 17 akseptor atau calon peserta vasektomi. Menurutnya minimnya keinginan pria untuk ber KB disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari belum familiarnya KB di kalangan pria produktif dan ada sejumlah kekhawatiran yang tidak berdasar.
“Pengalaman Penyuluh Lapangan KB kami, vasektomi memang kurang peminat, alasannya bapak-bapak biasanya berdalih alat kontrasepsi sudah dipakai oleh ibu-ibunya, jadi merasa tidak perlu. Ada juga yang berpendapat setelah vasektomi gairah seks menurun dan tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis istri,” ucap Riang.
Padahal, menurutnya, vasektomi adalah alat kontrasepsi yang tingkat keberhasilannya nyaris 100 persen dan sangat minim efek samping. “Memang pemahaman di masyarakat terkait vasektomi ini masih perlu ditingkatkan kedepannya untuk membantu pemerintah menciptakan keluarga-keluarga yang berkualitas,” imbuh mantan Camat Buleleng ini.
Secara teknis, vasektomi masuk dalam jenis kontrasepsi mantap (kontap), sama halnya dengan tubektomi atau sterilisasi pada perempuan. Sehingga target sasarannya dianjurkan kepada pasangan yang sudah tidak ingin memiliki atau menambah jumlah anak dalam keluarganya. Sebab alat kontrasepsi ini bersifat permanen.
Sementara itu, mengacu Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng tahun 2021, ada 137.094 pasangan usia subur. Namun yang terdata menggunakan alat kontrasepsi aktif hanya berjumlah 7.352 pasangan subur. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan mulai dari tubektomi, implant, IUD, pil, suntik, hingga kondom. *k23
1
Komentar