Krama Datang Bawa Sabun, Dibalas Barang-barang Kosmetik
Laku tradisi saat perayaan Hari Raya Galungan di Desa Pakraman Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, cukup beragam.
Uniknya Banten Bajang di Desa Pakraman Kukuh, Marga, Tabanan
TABANAN, NusaBali
Salah satunya yang unik yakni nelokin anak bajang (menengok anak gadis) yang diupacarai banten bajang. Mereka yang menengok anak bajang disuguhkan barang-barang kosmetik, seperti parfum, bedak, gincu, cat kuku, gunting kuku, dan air spray.
Mereka yang diupacarai banten ba¬jang adalah anak perempuan yang memasuki masa remaja yang sudah menstruasi. Setiap Galungan, ada saja yang dibuatkan banten bajang. Umurnya pun beragam, dari yang belasan hingga dua puluhan. Syaratnya adalah mereka yang telah menstruasi. Maka tak heran jika siswa SD juga sudah dibuatkan banten bajang. Warga mengetahui ada di salah satu keluarga menggelar upacara banten bajang dari mulut ke mulut saat kaum perempuan nelokin anten (menengok pasangan pengantin baru). Mereka pun akhirnya mendatangi rumah warga yang menggelar banten bajang itu. Bawaannya berupa beras, sabun, hingga pembalut wanita.
Warga yang menggelar upacara banten bajang akan membalas bawaan warga dengan tape, kerupuk melinjo, kacang, dan air mineral. Mengenai balasan tidak ditentukan, sesuai kemampuan. Sementara di rumah warga yang menggelar banten bajang sudah pasti menyediakan barang-barang kosmetik. Mulai susu pembersih wajah, cat kuku, parfum, gincu, dan lainnya. Aneka barang komestika ini akan dicoba oleh teman sebaya atau yang masih lajang saat nengokin (menengok) anak bajang. Ada yang coba parfum, gincu, dan paling laku cat kuku.
Menurut sumber di Banjar Lodalang, Desa Pakraman Kukuh, Ni Ketut Suka, mengatakan, nelokin anak mabanten bajang saat ini tidak seseru tempo dulu. Sebab anak teruna (pemuda) jarang tengok temannya yang mabanten bajang. Kalau dulu, muda-mudi kompak datang sore hari, sekaligus mendaulat anak bajang masuk anggota sekaa teruna. Dikatakan, makna yang terkandung dari upacara banten bajang adalah rasa syukur sekaligus mendoakan anak gadis menjadi bajang luih (gadis berbu¬di). Diterangkan, upacara ban¬ten bajang merupakan pengharapan orangtua kepada anak gadisnya agar melangkah sesuai ajaran agama. * k21
Komentar