Belasan Sekaa Ngelawang Pentas di Depan Pura Jagatnatha
Belasan sekaa ngelawang se-Kota Denpasar adu aksi dalam pentas ‘Ngelawang Galungan dan Kuningan’ di Area Parkir Pura Agung Jagatnatha, Lapangan Puputan Badung, Minggu (9/4).
DENPASAR, NusaBali
Kasubag Bina Keagamaan Bagian Kesra Setda Kota Denpasar I Nyoman Oka mengatakan, tradisi ngelawang yang telah berlangsung turun-temurun ini selain sebagai upaya membangkitkan semangat seni juga diharapkan dapat memberikan vibrasi kesucian untuk menetralisir alam semesta, menolak segala macam penyakit yang dapat mengganggu kehidupan manusia baik secara sekala maupun niskala.
Pada pentas kali ini diikuti 11 sekaa ngelawang perwakilan dari empat kecamatan di Denpasar. Dikatakan, pentas ngelawang ini hanya sebagai permulaan, untuk selanjutnya tradisi ngelawang akan di lakukan oleh sekaa-sekaa di desa pakraman masing-masing hingga hari Umanis Kuningan, Minggu (16/4) mendatang. “Sampai saat ini tradisi ngelawang masih lestari di Denpasar. Kali ini kami hanya ingin memberikan apresiasi terhadap sekaa-sekaa yang bertahan dan untuk memotivasi sekaa-sekaa lainnya tetap melestarikan tradisi ngelawang ini. Kali ini peserta yang dominan merupakan kalangan pelajar tingkat SD, dan SMP serta SMA. Di samping itu, juga melibatkan sekaa teruna-teruni sebagai pendamping, sehingga, tradisi ngelawang ini dapat tetap ajeg dan lestari,” ujarnya.
Melalui pementasan ini diharapkan tumbuh sekaa-sekaa di masing-masing desa pakraman agar tradisi ngelawang sebagai penetralisir aura negatif tetap lestari. Setiap sekaa juga diberikan kebebasan untuk menampilkan kreasinya. Pentas ngelawang ini memakai beragam jenis tapel seperti barong landung, barong bangkung, barong macan, rangda, dan lainnya sehingga muncul ide-ide kreatif dari pemuda pemudi Denpasar.
Koordinator Parade Ngelawang, Anak Agung Putra menegaskan sebagai langkah awal, setiap sekaaa ngelawang mengikuti prosesi upacara ritual ataupun penyucian di Pura Jagatnatha untuk memohon keselamatan. Selanjutnya setiap sekaa diberikan kebebasan ngelawang di lingkungan desanya sesuai arahan para prajuru desa pakraman setempat hingga perayaan hari suci Kuningan.
“Tahun ini baru bisa fasilitasi 11 sekaa, mudah-mudahan tahun depan bisa sebanyak mungkin sehingga yang sudah ada bisa diberikan peluang dan yang belum ada diberikan peluang untuk tumbuh,” ujarnya. * cr63
Pada pentas kali ini diikuti 11 sekaa ngelawang perwakilan dari empat kecamatan di Denpasar. Dikatakan, pentas ngelawang ini hanya sebagai permulaan, untuk selanjutnya tradisi ngelawang akan di lakukan oleh sekaa-sekaa di desa pakraman masing-masing hingga hari Umanis Kuningan, Minggu (16/4) mendatang. “Sampai saat ini tradisi ngelawang masih lestari di Denpasar. Kali ini kami hanya ingin memberikan apresiasi terhadap sekaa-sekaa yang bertahan dan untuk memotivasi sekaa-sekaa lainnya tetap melestarikan tradisi ngelawang ini. Kali ini peserta yang dominan merupakan kalangan pelajar tingkat SD, dan SMP serta SMA. Di samping itu, juga melibatkan sekaa teruna-teruni sebagai pendamping, sehingga, tradisi ngelawang ini dapat tetap ajeg dan lestari,” ujarnya.
Melalui pementasan ini diharapkan tumbuh sekaa-sekaa di masing-masing desa pakraman agar tradisi ngelawang sebagai penetralisir aura negatif tetap lestari. Setiap sekaa juga diberikan kebebasan untuk menampilkan kreasinya. Pentas ngelawang ini memakai beragam jenis tapel seperti barong landung, barong bangkung, barong macan, rangda, dan lainnya sehingga muncul ide-ide kreatif dari pemuda pemudi Denpasar.
Koordinator Parade Ngelawang, Anak Agung Putra menegaskan sebagai langkah awal, setiap sekaaa ngelawang mengikuti prosesi upacara ritual ataupun penyucian di Pura Jagatnatha untuk memohon keselamatan. Selanjutnya setiap sekaa diberikan kebebasan ngelawang di lingkungan desanya sesuai arahan para prajuru desa pakraman setempat hingga perayaan hari suci Kuningan.
“Tahun ini baru bisa fasilitasi 11 sekaa, mudah-mudahan tahun depan bisa sebanyak mungkin sehingga yang sudah ada bisa diberikan peluang dan yang belum ada diberikan peluang untuk tumbuh,” ujarnya. * cr63
1
Komentar