Tahun Ini, Kuota Pertalite Ditambah 5 Juta Kl
JAKARTA, NusaBali
Komisi VII DPR RI dan pemerintah sepakat untuk menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) pertalite sebanyak 5 juta kilo liter di tahun ini.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan kesepakatan ini diambil saat rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada April lalu.
"Jadi penetapan tentang kenaikan volume BBM bersubsidi sudah menjadi kesepakatan antara DPR dan pemerintah. Sudah ditetapkan. Itu kesepakatan kami di komisi VII," kata dia dalam acara Forum Kapasitas Nasional II-2022 di Jakarta Convention Center, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (28/7).
"Setelah menghitung berbagai hal, maka antara pemerintah dalam hal ini yang diwakili Menteri ESDM dan kami di Komisi VII menetapkan bahwa terjadi kenaikan penambahan volume BBM bersubsidi sejumlah 5 juta kiloliter di DPR," imbuhnya menekankan.
Dengan penambahan ini, maka kuota pertalite tahun ini bakal naik menjadi sekitar 28 juta kiloliter dari sebelumnya ditetapkan 23 juta kiloliter.
"Intinya ada penambahan (kuota) karena memang faktanya terjadi juga terjadi kenaikan konsumsi," jelasnya. Menurutnya, kenaikan kuota ini tentu akan berdampak pada penambahan subsidi energi yang pada tahun ini ditetapkan sebesar Rp502 triliun. Meski demikian, dia tak merinci berapa penambahan anggaran subsidi dengan kenaikan kuota tersebut.
Sugeng menyebutkan untuk besaran anggarannya bakal dibahas di badan anggaran (Banggar) DPR RI bersama Kementerian Keuangan. Pembahasan lanjutan akan dilakukan setelah masa reses selesai.
"Kalau hari ini misalnya Banggar tidak menaikkan, akan kami cek lagi, artinya belum putus itu, karena faktanya memang konsumsi naik," jelasnya.
Selain itu, Komisi VI dan Menteri ESDM dalam rapat kerja April lalu juga memutuskan untuk menambah kuota minyak tanah. Lagi-lagi kesepakatan ini masih akan dibahas di Banggar DPR RI.
"Juga termasuk di minyak tanah, kan dari 500 ribu kiloliter menjadi ditambah, kurang lebih ditambah 20 ribu atau berapa. Intinya ada penambahan," pungkasnya. *
"Jadi penetapan tentang kenaikan volume BBM bersubsidi sudah menjadi kesepakatan antara DPR dan pemerintah. Sudah ditetapkan. Itu kesepakatan kami di komisi VII," kata dia dalam acara Forum Kapasitas Nasional II-2022 di Jakarta Convention Center, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (28/7).
"Setelah menghitung berbagai hal, maka antara pemerintah dalam hal ini yang diwakili Menteri ESDM dan kami di Komisi VII menetapkan bahwa terjadi kenaikan penambahan volume BBM bersubsidi sejumlah 5 juta kiloliter di DPR," imbuhnya menekankan.
Dengan penambahan ini, maka kuota pertalite tahun ini bakal naik menjadi sekitar 28 juta kiloliter dari sebelumnya ditetapkan 23 juta kiloliter.
"Intinya ada penambahan (kuota) karena memang faktanya terjadi juga terjadi kenaikan konsumsi," jelasnya. Menurutnya, kenaikan kuota ini tentu akan berdampak pada penambahan subsidi energi yang pada tahun ini ditetapkan sebesar Rp502 triliun. Meski demikian, dia tak merinci berapa penambahan anggaran subsidi dengan kenaikan kuota tersebut.
Sugeng menyebutkan untuk besaran anggarannya bakal dibahas di badan anggaran (Banggar) DPR RI bersama Kementerian Keuangan. Pembahasan lanjutan akan dilakukan setelah masa reses selesai.
"Kalau hari ini misalnya Banggar tidak menaikkan, akan kami cek lagi, artinya belum putus itu, karena faktanya memang konsumsi naik," jelasnya.
Selain itu, Komisi VI dan Menteri ESDM dalam rapat kerja April lalu juga memutuskan untuk menambah kuota minyak tanah. Lagi-lagi kesepakatan ini masih akan dibahas di Banggar DPR RI.
"Juga termasuk di minyak tanah, kan dari 500 ribu kiloliter menjadi ditambah, kurang lebih ditambah 20 ribu atau berapa. Intinya ada penambahan," pungkasnya. *
1
Komentar