Diduga karena Gonjang-ganjing Soal Keuangan Partai, Gung Astawa Cabut dari Perindo Bali
DENPASAR, NusaBali
Baru beberapa bulan diberikan Surat Keputusan (SK) sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Provinsi Bali, Anak Agung Gde Ngurah Astawa Putra sudah hengkang.
Gung Astawa mundur dari kepengurusan inti Perindo Bali diduga ada masalah keuangan partai yang dikelola tidak transparan. Pengunduran diri Gung Astawa ini cukup mengejutkan jajaran kader Perindo Bali. Bagaimana tidak, Gung Astawa baru saja menerima SK DPP Nomor 300-SK/DPP-Partai Perindo/H/2022 sebagai Bendahara DPW Perindo pada 20 Februari 2022 lalu. Dalam SK tersebut, Ketua DPW Perindo dipegang Komang Purnama, mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali yang juga sempat loncat ke Partai NasDem Bali. Sementara Sekretaris DPW Perindo dipegang I Nyoman Widana. Sementara Wakil Ketua dipegang I Gusti AA Inten Meliana.
Dalam surat pengunduran diri Gung Astawa yang dipublikasikan ke awak media, Sabtu (30/7), yang bersangkutan menyatakan mengajukan pengunduran diri ke induk partainya tertanggal 1 Agustus 2022. “Mengundurkan diri mulai 1 Agustus 2022,” ujar Gung Astawa dihubungi NusaBali, Sabtu (30/7) siang.
Gung Astawa mengatakan tidak hanya mundur sebagai Bendahara DPW, dia sekaligus mundur dari keanggotaan partai besutan Ketum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo itu. “Saya mau fokus menyamabraya di kampung halaman,” tegas politisi asal Puri Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Namun, dalam surat pernyataan mundur diri, Gung Astawa juga menyatakan selama menjadi bendahara partai tidak pernah ikut dalam urusan keuangan partai. Sehingga dia lepas tanggung jawab kalau ada persoalan keuangan di internal. “Sehingga, jika ada masalah atau hal-hal yang berhubungan keuangan partai, bukan tanggung jawab saya,” tegas Gung Astawa.
Apakah ada masalah keuangan di internal? Gung Astawa mengatakan pengelolaan keuangan di internal DPW Perindo Bali kurang transparan. Dirinya sebagai bendahara partai tidak pernah dilibatkan urusan keuangan. Semuanya didominasi Ketua DPW. “Selama ini ada dana operasional dari DPP untuk DPW, saya tidak pernah diberitahu. Ada pembagian dana ke DPD kabupaten/kota, saya juga tidak diberitahu. Semuanya dilakukan Ketua DPW secara langsung,” ujar Gung Astawa.
Karena takut nanti ada persoalan, Gung Astawa memutuskan cabut saja. Karenanya dia mengirimkan surat pengunduran diri ke DPP. “Ya, supaya DPP tahu kondisi di Bali. Nanti saya tidak mau disalahkan. Harusnya, dana yang dibagikan DPW Bali untuk DPD kabupaten/kota harus ada tandatangan bendahara. Namun, saya tidak pernah dilibatkan. Kok bisa keluar uangnya?,” ujar mantan Dewan Pakar Partai NasDem Bali ini.
Sementara Ketua DPW Perindo Bali Komang Purnama dikonfirmasi NusaBali, membantah pengunduran diri Gung Astawa karena masalah keuangan. “Nggak ada masalah kok,” ucap Caleg DPRD Bali Dapil Denpasar dari Partai Golkar pada Pileg 2014 ini.
Purnama menegaskan, walaupun Gung Astawa cabut dari Perindo Bali, pihaknya sudah mendapatkan penggantinya. Bendahara DPW Perindo Bali kini dipegang Thomas Bili, mantan fungsionaris Partai Hanura Provinsi Bali. “Pak Thomas resmi menggantikan sebagai bendahara,” tegas politisi asal Gianyar ini.
Kata Purnama, Gung Astawa juga jarang datang diajak rapat. Sehingga susah diajak komunikasi. ”Orangnya jarang hadir, sehingga susah diajak komunikasi,” tegas Purnama. *nat
Komentar