Pemesanan Hotel di Bali Menunjukkan Trend Positif
MANGUPURA, NusaBali
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam dua tahun belakangan ini menyebabkan kelesuan aktivitas pariwisata.
Hal ini juga berdampak pada tingkat pemesanan dan keterisian kamar hotel yang ada di Pulau Dewata yang begitu rendah. Namun, kondisi tersebut sudah mulai pulih seiring dengan melandainya kasus Covid-19 serta adanya kelonggaran sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Bahkan, kondisi pemesanan kamar hotel saat ini sudah mulai menunjukkan trend positif.
Country Manager Cross Hotels and Resorts Indonesia, Evan Burns, mengatakan diskusi meja bundar tentang dampak tren pasar pada industri hotel di Indonesia, khususnya di Bali melibatkan sejumlah komponen, mulai dari manager hotel hingga dari Bali Hotel Asosciation. Dalam diskusi yang digelar di Trans Resort, Kecamatan Kuta, Badung Sabtu (30/7) itu membahas tentang tren pasar yang berdampak pada industri perhotelan selama pandemi dan di era setelah pembatasan penerbangan internasional dicabut.
“Fokus diskusi ini membahas bagaimana pelaku bisnis perhotelan di Bali mengadaptasi strategi pasar mereka terhadap wisatawan domestik selama pandemi ketika minimnya wisatawan internasional,” jelas Evan Burns.
Selain itu, para peserta dalam diskusi itu juga membahas bagaimana strategi mereka telah berubah sekarang setelah Bali menyambut kembali para wisatawan internasional dan pelajaran apa yang mereka pelajari dari era yang penuh tantangan bagi industri hotel global ini. Menurut Evans, sungguh menyenangkan menjadi bagian dari diskusi yang
menyoroti tantangan dan kemenangan yang dialami industri di Indonesia dalam dua tahun berturut-turut saat dilanda pandemi. “Acara ini dihadiri oleh para profesional dari industri hotel Indonesia yang berbasis di Bali. Jadi sangat menyenangkan mendiskusikan kondisi saat ini yang sudah ada pelonggaran kebijakan bagi wisatawan asing,” katanya.
Dia juga mengaku dari data yang dimiliki, berdasarkan salah satu layanan booking hotel, reservasi hotel dan tren kedatangan tamu secara global sampai akhir Juli tercatat 45 persen berasal dari wisatawan internasional. Tren ini, lanjut dia, meningkat sejak Februari 2022 ketika pembatasan terhadap wisatawan internasional yang masuk dilonggarkan. “Jika dibandingkan sebelum pandemi, volume pemesanan ke hotel-hotel saat ini cenderung meningkat,” katanya.
Ketua Bali Hotel Asosciation, Fransiska Handoko, berharap akan lebih banyak lagi penerbangan langsung dari luar negeri ke Bali. Tidak hanya itu, pada sektor domestik juga digenjot agar kondisi pengeluaran dan pendapatan bisa seimbang seiring berjalannya waktu. Pada dasarnya saat ini hotel belum mendapat keuntungan, karena pengeluaran dan pemasukan belum berimbang. “Jadi ini yang terus kita harapkan ke depannya agar pelaku usaha perhotelan semakin baik dengan sejumlah kebijakan yang ada,” harapnya. *dar
Country Manager Cross Hotels and Resorts Indonesia, Evan Burns, mengatakan diskusi meja bundar tentang dampak tren pasar pada industri hotel di Indonesia, khususnya di Bali melibatkan sejumlah komponen, mulai dari manager hotel hingga dari Bali Hotel Asosciation. Dalam diskusi yang digelar di Trans Resort, Kecamatan Kuta, Badung Sabtu (30/7) itu membahas tentang tren pasar yang berdampak pada industri perhotelan selama pandemi dan di era setelah pembatasan penerbangan internasional dicabut.
“Fokus diskusi ini membahas bagaimana pelaku bisnis perhotelan di Bali mengadaptasi strategi pasar mereka terhadap wisatawan domestik selama pandemi ketika minimnya wisatawan internasional,” jelas Evan Burns.
Selain itu, para peserta dalam diskusi itu juga membahas bagaimana strategi mereka telah berubah sekarang setelah Bali menyambut kembali para wisatawan internasional dan pelajaran apa yang mereka pelajari dari era yang penuh tantangan bagi industri hotel global ini. Menurut Evans, sungguh menyenangkan menjadi bagian dari diskusi yang
menyoroti tantangan dan kemenangan yang dialami industri di Indonesia dalam dua tahun berturut-turut saat dilanda pandemi. “Acara ini dihadiri oleh para profesional dari industri hotel Indonesia yang berbasis di Bali. Jadi sangat menyenangkan mendiskusikan kondisi saat ini yang sudah ada pelonggaran kebijakan bagi wisatawan asing,” katanya.
Dia juga mengaku dari data yang dimiliki, berdasarkan salah satu layanan booking hotel, reservasi hotel dan tren kedatangan tamu secara global sampai akhir Juli tercatat 45 persen berasal dari wisatawan internasional. Tren ini, lanjut dia, meningkat sejak Februari 2022 ketika pembatasan terhadap wisatawan internasional yang masuk dilonggarkan. “Jika dibandingkan sebelum pandemi, volume pemesanan ke hotel-hotel saat ini cenderung meningkat,” katanya.
Ketua Bali Hotel Asosciation, Fransiska Handoko, berharap akan lebih banyak lagi penerbangan langsung dari luar negeri ke Bali. Tidak hanya itu, pada sektor domestik juga digenjot agar kondisi pengeluaran dan pendapatan bisa seimbang seiring berjalannya waktu. Pada dasarnya saat ini hotel belum mendapat keuntungan, karena pengeluaran dan pemasukan belum berimbang. “Jadi ini yang terus kita harapkan ke depannya agar pelaku usaha perhotelan semakin baik dengan sejumlah kebijakan yang ada,” harapnya. *dar
1
Komentar