Bali Safari and Marine Park Siapkan Jungle Trail
GIANYAR, NusaBali.com – Akan ada hutan dengan suasana hujan yang dibawa ke Bali, tepatnya di Taman Satwa Bali Safari. Atraksi baru itu akan diakulturasikan dengan budaya Bali dan satwa-satwa terancam punah.
Marcel Driessen, General Manager Bali Safari, mengungkapkan bahwa akan ada suasana hutan hujan. Daya tarik yang akan dikerjakan di tahun 2023 itu juga akan menggabungkan keadiluhungan arsitektur khas Bali ke dalam hutan hujan tersebut.
Format daya tarik baru itu akan berupa pengalaman lintas medan, di mana pengunjung akan diajak menyusuri suasana hutan hujan bernuansa arsitektur Bali dan turut dilengkapi berbagai macam satwa, termasuk satwa terancam punah, dan penangkaran burung di alam lepas.
“Kami akan membuka jungle trail, walking exhibit seperti hutan hujan di mana pengalaman hutan hujan tropis Amerika Selatan dibawa ke Bali, dengan arsitektur Bali, di mana Anda juga bisa melihat berbagai satwa, satwa terancam punah, outdoor aviary,” kata Driessen kepada NusaBali.com, Sabtu (30/7/2022).
Pria asal Belanda itu menambahkan, Bali Safari di tahun 2023 juga akan membuat atraksi baru untuk satwa Komodo yang mana saat ini terdapat 24 ekor Komodo berusia 3 bulan yang baru menetas. Penambahan atraksi Komodo itu, kata Driessen, diharapkan mampu menjadi alternatif untuk menikmati tingkah polah satwa primitif itu tanpa harus jauh-jauh ke Labuan Bajo.
“Dengan adanya atraksi ini para pengunjung tidak perlu jauh-jauh ke Labuan Bajo cukup ke Bali saja dan nikmati di sini,” ujar Driessen.
Selain perencanaan yang sudah dibuat Bali Safari, pada tahun ini juga sudah dilakukan pembenahan area bermain atau playground bagi Orangutan menjadi lebih lapang sehingga mudah disaksikan pengunjung bagaimana satwa terancam punah itu bermain dan beraktivitas sehari-hari.
Sementara itu, untuk harga tiket, Driessen menjamin tidak akan ada perubahan harga di tahun 2022 sebab pelaku pariwisata masih menikmati insentif pemulihan pasca pandemi.
Pemulihan ini pun sempat dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo dan keluarga saat berkunjung ke taman satwa yang didirikan pada 2007 silam itu pada periode cuti Hari Raya Idul Fitri. Driessen pun mengaku sudah mendapatkan pesan ucapan terima kasih kepada seluruh tim Bali Safari melalui akun Twitter RI 1.
Meskipun demikian, Driessen juga berdalih, kalau pun ada perubahan harga, dalam hal ini kenaikan harga, nominalnya tidak akan besar, berkisar Rp 2.000-Rp 3.000 per tiket.
Ia beralasan kenaikan harga tersebut didorong oleh inflasi global yang turut memengaruhi harga pangan untuk satwa, sehingga pengunjung diharapkan kontribusi kecilnya melalui biaya tiket masuk untuk perawatan taman dan biaya makan para satwa.
Kabar baiknya, promosi potongan harga sebesar 15 persen untuk periode hari gajian atau pay day promo, masih akan berlaku sampai 5 Agustus 2022 untuk pengunjung domestik dan mancanegara.
“Untuk promo pay day, ada potongan harga sebesar 15 persen bagi pengunjung domestik dan internasional sampai 5 Agustus,” pungkas Driessen, yang disahuti ‘generous’ atau dermawan oleh Adrian Cecil, Chief Operating Officer, Taman Safari Indonesia Group yang turut mendengarkan perbincangan NusaBali.com dengan petinggi Bali Safari itu. *rat
1
Komentar