TPID Ingatkan Potensi Inflasi dari Sektor Pendidikan
SINGARAJA, NusaBali
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng tetap memantau kestabilan ekonomi setiap bulannya.
Pergerakan ekonomi per bulan Juli pun diklaim mengalami penurunan dari bulan Juni. Hanya saja potensi kenaikan inflasi masih memungkinkan di bulan Agustus dari sektor pendidikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng merilis, pada bulan Juli Kabupaten Buleleng masih mengalami inflasi 0,48 persen. Angka itu merangkak naik dari bulan sebelumnya yang menunjukkan inflasi 2,2 persen. Hal itu diungkapkan saat rapat koordinasi dan evaluasi TPID Kabupaten Buleleng di ruang Unit IV Setda Buleleng, Rabu (3/8) kemarin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat memimpin rapat mengatakan meski inflasi bulan Juni sudah bergerak ke angka yang lebih positif, perlu kewaspadaan. Sebab secara kumulatif angka dihitung dari bulan Januari sebesar 5,12 persen, masih di bawah target minimal yaitu 4,5 persen.
“Potensi lonjakan dari sektor pendidikan diprediksi akan mengalami inflasi pada bulan Agustus, sehingga kami minta kepada OPD ( Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk bersiap dan menjaga kestabilannya,” ucap Suyasa yang juga Ketua TPID Buleleng ini.
Selain itu instansi terkait juga terus mengupayakan menjaga kestabilan komoditas, khususnya bahan kebutuhan pokok, demi menekan inflasi kedepannya. Upaya itu dapat dilakukan dengan terobosan yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti operasi pasar murah termasuk upaya distributor sembako oleh dua perusahaan daerah di Buleleng.
Sementara itu dalam rakor tersebut juga dipaparkan, ketersediaan stok pangan dan distribusi masih aman dan terjaga. Bahkan sejumlah kebutuhan pokok yang sempat mengalami lonjakan harga dua bulan lalu seperti cabai rawit merah dan bawang merah, sudah mulai menunjukkan penurunan signifikan. Harga di pasaran pun sudah mendekati harga normal kembali. Dalam waktu dekat ini TPID Buleleng berencana kembali menggelar operasi pasar di beberapa titik.*k23
1
Komentar