Empat Siswa Di-DO karena Sakit
TABANAN, NusaBali
Dinas Pendidikan Tabanan mencatat ada empat siswa SMP yang Drop Out (DO).
Mereka di-drop out karena sakit sehingga tidak bisa melanjutkan pembelajaran di sekolah. Siswa yang di-drop ini bisa saja kembali sekolah apabila sudah sembuh, hanya saja harus mengulang lagi belajar dari kelas I.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tabanan, Gusti Ayu Sri Wahyuni menjelaskan, empat siswa yang di-drop ini data dari tahun 2021 dan 2022. Di tahun 2021 ada 3 orang siswa yang di-drop out, dan di tahun 2022 di pembelajaran ajaran baru 1 orang. "Mereka ini di-DO lantaran sakit. Tidak ada yang tidak mau sekolah, hanya karena sakit," ujarnya, Kamis (4/8).
Terhadap siswa yang di DO ini mereka statusnya putus sekolah. Apabila ingin melanjutkan pembelajaran karena sudah sembuh ke sekolah, harus mengulang belajar dari kelas I. "Bisa juga mengikuti paket B, itu sesuai dengan keinginan siswa. Karena tidak bisa dipaksa," katanya.
Menurut Sri Wahyuni dalam menentukan siswa yang putus sekolah apabila ingin melanjutkan belajar ke sekolah ada proses. Kalau sebelumnya sudah mengajukan cuti sakit, setelah sembuh dapat kembali sekolah.
Biasanya sambungnya, sebelum diberikan waktu cuti sakit 3 hari atau beberapa bulan perkembangan siswa dipantau. Bila dalam prosesnya masih sakit cuti bisa diperpanjang, atau jika tidak sembuh siswa bisa mengundurkan diri. "Dan bila sudah mengundurkan diri, kalau akhirnya sembuh dan mau sekolah lagi harus mengulang dari kelas 1," bebernya.
Sehingga dalam prosesnya itu, Dinas Pendidikan melalui gurunya tetap memantau siswa yang sakit ini. Harapanya jika memang sudah sembuh kembali melanjutkan pendidikan. "Kita terus koordinasi dan memantau. Jangan sampai kalau sudah sembuh tidak mau sekolah," tandasnya. *des
Komentar