BMKG Bangun Radar Pemantau Gelombang Laut
AMLAPURA, NusaBali
BMKG Wilayah III Denpasar bersama BPBD Karangasem, membangun High Frequency (HF) Radar Maritim, di Pantai Batu Telu, Banjar Celagi, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Rabu (3/8).
Radar ini untuk mengetahui arus dan gelombang laut. Alat ini juga bermanfaat untuk nelayan dalam memantau pergerakan ikan, lanjut pencarian ikan di laut. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa memaparkan hal itu di ruang kerjanya, Jalan Nenas Amlapura, Kamis (4/8).
Disebutkan, patok untuk membangun HF-Radar Maritim telah dipasang di dua titik, di Pantai Batu Telu, Banjar Celagi, Desa Seraya Tengah, Kecamatan manggis, dan di Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis.
Selama ini alat ukur arus laut menggunakan current meter, dan alat ukur gelombang laut wave gauge. Setelah teknologi ini diperbaharui, maka untuk mengukur arus dan gelombang laut serta tinggi gelombang, bisa menggunakan HF-Radar Maritim.
Pemasangan patok lokasi pemasangan HF-Radar Maritim di Pantai Batu Telu, Banjar Celagi, Desa Seraya Tengah, dikoordinasikan I Nyoman Wirajaya dari BMKG Wilayah III Denpasar, pada lahan 2,5 meter x 4 meter. Sedangkan di Desa Antiga Kelod memanfaatkan lahan 4 meter x 4 meter.
Arimbawa menyebutkan, prinsip kerja HF Radar Maritim, dengan memanfaatkan energi refleksi gelombang dari benda atau objek yang dikenai. HF-Radar Maritim dapat mengukur kecepatan arus laut dari lepas pantai hingga sejauh 200 kilometer. Sehingga dengan adanya HF-Radar Maritim, ada enam manfaat, yakni: memudahkan melakukan penyelamatan, mampu memantau gelombang dan arus laut, bisa digunakan untuk sistem peringatan dini tsunami, pemantauan perubahan iklim, bisa digunakan melacak tumpahan minyak, dan bisa bermanfaat untuk nelayan menangkap ikan.
Sebab, dari radar itu bisa dipantau, di daerah mana ada ikan atau ikannya tengah berpindah ke mana. Sehingga nelayan bisa minta informasi ke petugas jaga HF-Radar Maritim, sebelum melaut. Sehingga nelayan efektif menangkap ikan.
"Jadi nelayan yang hendak tangkap ikan minta informasi dulu ke petugas HF-Radar Maritim, sehingga tidak sia-sia melaut menghabiskan biaya operasional lalu tidak dapat ikan. Itu sering dialami nelayan," jelasnya.
Begitu juga dalam melakukan penyelamatan di laut, saat terjadi kapal tenggelam, atau nelayan hilang, HR-Radar Maritim bisa digunakan untuk alat bantu mendeteksi objek yang mengambang. "Sebab, radar itu memancarkan sinyal ke laut dan permukaan laut yang konduktif mengembalikan sinyal itu, sehingga ketahui objek yang dicari," jelasnya.
Disinggung, HF-Radar Maritim juga bisa digunakan untuk memantau terjadi aksi pencurian minyak antar kapal di tengah laut. "Itu ada petugas khusus yang menangani," elaknya.
Mengenai lahan yang digunakan Perbekel Seraya Tengah, I Wayan Dandri mengaku telah ada kesepatan dengan pemilik lahan. "Lahan tidak masalah," katanya. *k16
1
Komentar