Ada Komunitas Pecinta Tanaman Hias Pop Plant Market Bali di PICA Fest 2022
DENPASAR, NusaBali.com – Pameran clothing terbesar di Bali, PICA Fest 2022, bukan hanya menampilkan berbagai brand pakaian. Pecinta tanaman hias pun memanfaatkan ajang ini sebagai panggung pengenalan.
Komunitas Pop Plant Market Bali membuka stand di sebelah timur main stage dekat dengan pintu keluar PICA Fest 2022 di Lapangan Puputan Nita Mandala Renon Denpasar
Terlihat beberapa jenis tanaman mulai dari karnivora, kaktus, anggrek, platycerium, hingga tavor. Komunitas Pop Plant Market Bali sendiri berdiri sejak 12 Februari 2021. “Untuk grup yang ikut event tidak menentu,” terang I Nyoman Budi Arsana, panitia Pop Plant Market, Sabtu (6/8/2022).
Yang jelas stand Pop Plant Market ini dibuat semenarik mungkin, terbukti ada hiasan puluhan tanaman tanduk rusa dan bambu. Stand ini juga menggelar kontes berbagai jenis platycerium atau yang biasa disebut tanaman tanduk rusa.
Kontes Platycerium dimaksudkan untuk membangkitkan semangat dan gairah dari pecinta
tanaman hias, khususnya platycerium yang merupakan tanaman sangat unik dan cocok di kondisi alam Indoensia. Kontes yang telah berlangsung sejak hari pertama PICA Fest 2022, Kamis (4/8/2022), melibatkan 35 peserta dan 3 juri lokal dengan 5 kategori.
“Penilaian sebelumnya dilihat dari beberapa kriteria meliputi kesehatan tanaman, kebersihan, hingga cara perawatannya. Namun, setelah penilaian tanaman platycerium tetap dipajang agar pengunjung bisa melihat-lihat tanaman jenis ini,” papar Budi Arsana.
Animo masyarakat pun terlihat ramai mengunjungi stand Pop Plant Market sejak sore hingga malam hari. Tidak hanya sebatas berbelanja, pengunjung yang datang pada stand Pop Plant Market bisa sembari belajar berbagai jenis tanaman dan tata cara budidayanya.
“Jadi misi kita di sini tidak hanya mencari untung semata, namun misi kita untuk memperkenalkan tanaman kepada khalayak umum. Biar makin dikenal banyak orang dan trennya itu tetap menggebu-gebu,” kata Budi Arsana.
Saat pembukaan PICA Fest 2022, Ketua Dekranasda Bali, Putri Suastini Koster, yang mendampingi kunjungan Gubernur Bali Wayan Koster, menyempatkan berkunjung di stand Pop Plan Market.
“Ibu Koster di hari pertama sudah borong beberapa tanaman hias terutama tanaman anggrek yang memang beliau penggemar tanaman hias. Beliau juga mengapresiasi kita di sini,” ujar Budi Arsana bangga terkait kedatangan first lady Provinsi Bali tersebut.
Salah seorang pengunjung lainnya bernama Ayu Damaris, mengaku tertarik dengan stand ini yang diketahuinya dari media sosial. Ia sendiri sangat menyukai tanaman hias terkhusus pada tanaman kaktus. Namun di stand Pop Plan Market ia menemukan tanaman jenis baru yang unik.
“Jenis kaktus yang ada di sini bagus-bagus lucu semua. Tetapi tadi iseng lihat-lihat sampai ujung ada jenis tanaman yang baru saya lihat,” katanya sembari menunjuk salah satu stand yaitu Tavor Bali.
Tavor Bali menawarkan tanaman pemakan serangga dari berbagai jenis. “Kami menjual jenis tanaman yang sumber nutrisinya itu diambil dari serangga bukan dari sumber pupuk. Untuk jenis tanamannya pun beragam ya, ada drosera, venus, flytrap, sarracenia, nepenthes, pinguicula, dan kantong semar,” ungkap Steven Limantoro owner dari Tavor Bali yang juga berharap dengan adanya stand ini pada PICA Fest 2022, orang-orang bisa lebih mengenal tanaman unik lainnya.
Dikatakan, mengenai harga tanaman hias yang ditawarkan pada stand ini bervariasi, dibanderol dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, menurut jenis dan ukuran tanaman. Sebagai informasi, stand Pop Market Bali buka pukul 10.00 - 23.00 Wita.
Lebih lanjut, Pencetus Komunitas Pop Plant Market Ida Bagus Agung Brahmadiguna, alias Gus Tolet mengatakan jika komunitas ini dibentuk dengan tujuan untuk menyatukan dunia tanaman dan hiburan, tempat berkumpulnya petani, pedagang, dan penghobi.
“Menurut saya, pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Diharapkan dengan tercetusnya komunitas ini dapat menjadi wadah resmi yang didukung dan difasilitasi oleh pemerintah,” ujar Gus Tolet.
Gus Tolet yang juga vokalis Band Rajawali Ingkar Janji menambahkan jika lewat komunitas ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan menyadarkan khalayak umum bahwa tanaman di Indonesia banyak dicari-cari oleh kolektor di dunia. *ris
Komentar