Pipa PDAM Pecah, Air untuk Ribuan Pelanggan di 4 Desa di Kintamani Seret
BANGLI, NusaBali
Pipa induk transmisi milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta di Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, pecah. Akibatnya, ribuan pelanggan yang tersebar di empat desa kesulitan air.
Pihak Perumda telah turun lakukan perbaikan, serta memasok air bersih kepada pelanggan secara bergilir. Kepala Bagian Teknik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli Ida Bagus Peranawa saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kerusakan jaringan pipa, yakni pecahnya pipa induk transmisi di Desa Belantih, Kecamatan Kintamani. “Kejadian terdeteksi kemarin (Jumat, 5/8) dan teknisi kami sudah turun melakukan perbaikan,” kata Ida Bagus Peranawa, Sabtu (6/8).
Menurut Ida Bagus Peranawa, pecahnya pipa transmisi memang kerap terjadi. Hal ini antara lain dikarenakan usia pipa transmisi yang sudah tua, sehingga sedikit saja tekanan air meningkat, pipa akan pecah. “Pada kejadian ini yang pecah ada di dua titik, dan proses pergantian pipa sedang berjalan,” ucapnya.
Dampak dari pecahnya pipa induk transmisi mengakibatkan pasokan air di empat desa, yakni, Desa Kintamani, Batur Utara, Batur Tengah, dan Batur Selatan, terganggu. “Total jumlah pelanggan di empat desa sekitar 2.800 pelanggan. Pemenuhan air bersih di wilayah ini memanfaatkan sumber air dari Mata Air Pebini,” kata Ida Bagus Peranawa.
Proses perbaikan membutuhkan waktu. Tetapi, meskipun perbaikan pipa yang pecah sudah rampung, pihaknya terus melakukan pemantauan karena tidak menutup kemungkinan ada jaringan pipa di titik lain pecah.
Sembari menunggu proses perbaikan kelar dan menyimak kondisi pasca perbaikan, maka pasokan air bersih kepada pelanggan dilakukan dengan pola bergilir.
Pada Minggu (7/8) pukul 07.00 – 15.00 Wita wilayah yang dapat layanan air dari Kantor Pelayanan Air Minum Tirta Danu Arta Unit Kintamani ke selatan sampai Banjar Petung, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani.
Sedangkan untuk hari Senin (8/8), pukul 07.00 – 15.00 Wita dari Kantor Pelayanan Air Minum Tirta Danu Arta sampai Banjar Tandang, Kintamani.
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan tersebut. Proses perbaikan pipa diupayakan agar sesegera mungkin tuntas. *esa
Menurut Ida Bagus Peranawa, pecahnya pipa transmisi memang kerap terjadi. Hal ini antara lain dikarenakan usia pipa transmisi yang sudah tua, sehingga sedikit saja tekanan air meningkat, pipa akan pecah. “Pada kejadian ini yang pecah ada di dua titik, dan proses pergantian pipa sedang berjalan,” ucapnya.
Dampak dari pecahnya pipa induk transmisi mengakibatkan pasokan air di empat desa, yakni, Desa Kintamani, Batur Utara, Batur Tengah, dan Batur Selatan, terganggu. “Total jumlah pelanggan di empat desa sekitar 2.800 pelanggan. Pemenuhan air bersih di wilayah ini memanfaatkan sumber air dari Mata Air Pebini,” kata Ida Bagus Peranawa.
Proses perbaikan membutuhkan waktu. Tetapi, meskipun perbaikan pipa yang pecah sudah rampung, pihaknya terus melakukan pemantauan karena tidak menutup kemungkinan ada jaringan pipa di titik lain pecah.
Sembari menunggu proses perbaikan kelar dan menyimak kondisi pasca perbaikan, maka pasokan air bersih kepada pelanggan dilakukan dengan pola bergilir.
Pada Minggu (7/8) pukul 07.00 – 15.00 Wita wilayah yang dapat layanan air dari Kantor Pelayanan Air Minum Tirta Danu Arta Unit Kintamani ke selatan sampai Banjar Petung, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani.
Sedangkan untuk hari Senin (8/8), pukul 07.00 – 15.00 Wita dari Kantor Pelayanan Air Minum Tirta Danu Arta sampai Banjar Tandang, Kintamani.
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan tersebut. Proses perbaikan pipa diupayakan agar sesegera mungkin tuntas. *esa
Komentar