Begini Penanganan pada Cedera Lutut yang Tepat
Cedera Lutut
ACL
Jeffry Andrianus
Anterior Cruciate Ligament
Indonesia Wellness and Health Tourism Expo Bali
Trans Studio Mall Bali
Ahli Bedah Ortopedis
DENPASAR, NusaBali.com – Cedera lutut yang kerap menimpa atlet tidak boleh ditangani secara asal-asalan. Bahkan penanganan cedera ini ke tukang urut sangat tidak disarankan.
Apalagi pada beberapa kasus cedera lutut, akan dibarengi dengan komplikasi ACL (Anterior Cruciate Ligament) alias ligamen lututnya putus.
Alhasil tidak boleh dilakukan tindakan asal-asalan karena akan mempengaruhi kesehatan otot dari atlet tersebut, bahkan harus berlanjut ke tahap operasi dan rehabilitasi.
ACL yang putus biasa ditandai dengan pembengkakan pada lutut dan otot area lutut menghasilkan suara yang cukup keras hingga bisa didengar oleh penderita atau bahkan orang di sekitar mereka.
Tetapi ketika minimnya pengetahuan atlet dan tim kesehatan yang tidak profesional seperti yang terjadi pada pertandingan sepakbola tarkam misalnya, sering kali kondisi ACL yang putus ini malah dibawa ke ‘orang pintar’ yang notabene tidak bisa merasakan ligamen lutut yang putus.
Tindakan ini justru bisa memperparah kondisi ligamen lutut yang sudah bermasalah tersebut. Oleh karena itu, dr Jeffry Andrianus SpOT(K), ahli bedah ortopedis dari Rumah Sakit Premier Bintaro Tangerang, menyarankan empat hal yang harus dilakukan untuk melakukan penanganan sederhana terhadap cedera lutut sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.
Empat tindakan tersebut sebagai berikut:
- Atlet yang mengalami cedera lutut harus beristirahat untuk meminimalisasi pergerakan ligamen.
- Kompres dingin area lutut untuk mengurangi aliran darah ke daerah tersebut sehingga nyeri akibat pembengkakan dapat diminimalisasi.
- Tinggikan daerah terdampak untuk mempercepat penghentian pendarahan dalam.
- Dibendid atau dibalut, tindakan ini tujuannya sama seperti tindakan ketiga.
“Tetapi apa yang terjadi di orang pintar? Yang terjadi malah kebalikannya, mereka malah dipijat, dikasih hangat-hangat seperti balsam, itu malah merusak,” kata dr Jeffry kepada NusaBali.com saat ditemui di sela-sela acara Indonesia Wellness and Health Tourism Expo Bali 2022 di Trans Studio Mall Denpasar, Sabtu (6/8/2022) siang.
Dr Jeffry pun tidak menyalahkan orang pintar tersebut karena kasus ACL putus memang bukan bidang mereka, oleh karena itu, perlu kesadaran dari penderita sendiri untuk mengambil tindakan medis.
Sebab, ACL yang putus ketika dibiarkan memang masih bisa diajak untuk beraktivitas, namun akan berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. “Ke depannya seperti apa, ACL itu seperti shockbreaker mobil, itu kalau rusak tetap bisa jalan, tetapi kalau dibiarkan bisa (merembet) ke mana-mana,” jelas dokter yang pernah menghabiskan dua tahun masa residennya di Rumah Sakit I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah atau RSUP Sanglah Denpasar itu.
Terakhir, dokter yang pernah indekos di Jalan Pulau Alor Denpasar ini menyarankan ketika mengalami ACL putus di usia muda, sebaiknya segera dilakukan tindakan operasi dan rehabilitasi, sebab potensi pemulihan ke kondisi normal masih tinggi. *rat
Komentar