PHDI Se-Bali Gelar Konsolidasi di Karangasem
Bahas Diksa Pariksa Calon Sulinggih yang Digelar PHDI
AMLAPURA, NusaBali
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) se-Bali dikoordinasikan Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak, menggelar konsolidasi bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karangasem Jalan Untung Surapati Amlapura, Sabtu (6/8).
Dalam konsolidasi yang menghadirkan Ketua PHDI Kabupaten/Kota se Bali ini dibahas sejumlah isu penting soal pelayanan umat Hindu di Bali, seperti Diksa Pariksa. Sebagai tuan rumah dalam acara konsolidasi ini, Ketua PHDI Karangasem Dr Ni Nengah Rustini sekaligus sebagai moderator. Dalam pertemuan ini muncul banyak masukan dari Ketua PHDI kabupaten/kota yang hadir, sehingga memerlukan pembahasan di acara yang sama bulan depan di Bangli. Ketua PHDI Denpasar I Made Arka membeberkan persoalan yang terjadi selama ini mengenai acara diksa pariksa berlanjut upacara dwijati. "Nantinya apakah yang dikeluarkan dan diserahkan kepada sang sulinggih berupa SK atau piagam?" tanya Made Arka.
Dia juga memberikan masukan sebaiknya diksa pariksa digelar di Sekretariat PHDI agar kualitas pelayanannya sama untuk semua calon diksita.
Hanya saja persoalannya terjadi di Karangasem. Menurut Ketua PHDI Karangasem Nengah Rustini, selama ini pihaknya tidak punya sekretariat yang representatif. Sebelumnya memiliki sekretariat jadi satu lokasi dengan Yayasan Parisadha Amlapura, tapi karena bangunannya telah keropos tidak pernah diperbaiki, lalu pindah pinjam di Puri Gede Karangasem. Belakangan pindah lagi ke Lingkungan Belong, Kelurahan Karangasem menempati kios kecil, sehingga tidak memungkinkan menggelar upacara diksa pariksa di sekretariat.
Diksa pariksa di Karangasem biasanya dilaksanakan di lokasi yang punya acara. "Bagi saya tidak masalah diksa pariksa di tempat yang punya acara, secara tidak langsung PHDI Karangasem jemput pula, kami kan pelayan umat," kata Dr Nengah Rustini yang mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem ini.
Menurutnya tujuan konsolidasi ini memang untuk menyamakan persepsi dalam hal memberikan pelayanan kepada umat agar semakin baik ke depannya. Sedangkan Ketua PHDI Bali I Nyoman Kenak mengatakan konsolidasi dilakukan merupakan bagian terpenting dari program kerja. Konsolidasi ini akan digelar setiap sebulan sekali bergiliran di tiap kabupaten/kota.
Dalam konsolidasi kali ini katanya ada yang mempertanyakan apakah sulinggih itu mendapatkan SK atau piagam. "Ya SK dan piagam, SK sebagai sulinggih, dan piagam berisi foto kedua sulinggih, dua-duanya diserahkan," jelasnya. Persepsi seperti inilah yang perlu disamakan melalui konsolidasi, sehingga pertemuan melibatkan seluruh jajaran PHDI se-Bali menghasilkan pemikiran yang sama dalam hal pelayanan kepada umat. Agar secara organisasi tetap solid dan kompak melayani umat.
"Kami sendiri mengapresiasi terhadap kehadiran PHDI Karangasem mulai dari tingkat kecamatan hingga desa, itu artinya PHDI di Karangasem masih tetap solid dan eksis melayani umat," tambahnya.* k16
1
Komentar