Perumda Pasar Memulai Pemakaian Kantong Plastik Ramah Lingkungan
DENPASAR, NusaBali
Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar mulai memberlakukan pemakaian kantong plastik ramah lingkungan di 16 pasar yang berada di bawah pengelolaannya.
Untuk itu, Perumda Pasar sudah melakukan kerjasama dengan vendor penyedia plastik ramah lingkungan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama Perumda Pasar Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata yang akrab disapa Gus Kowi, Minggu (7/8). Gus Kowi mengatakan plastik ramah lingkungan ini bisa terurai dalam waktu 6 bulan.
“Kami akan segera rapat lagi dengan vendor untuk memastikan harga yang diberikan, jika dibandingkan dengan plastik yang selama ini kita pakai,” ucap Gus Kowi.
Dikatakannya, dalam pembicaraan terakhir, selisih harga antara plastik biasa dengan plastik ramah lingkungan yang ditawarkan ini di bawah 10 persen. Sehingga menurutnya tak ada perbedaan yang terlalu jauh dengan harga plastik saat ini.
“Sebelumnya kami juga melakukan pembicaraan dengan beberapa vendor, dan sempat diberikan harga yang selisihnya hampir 40 persen. Tapi sekarang sudah dapat yang di bawah 10 persen,” imbuh Gus Kowi.
Penerapannya, tahap awal pihaknya akan mewajibkan pedagang untuk menggunakan plastik ramah lingkungan ini minimal 20 persen. Sementara plastik tersebut nantinya bisa dibeli melalui Perumda Pasar.
“Untuk penjualan plastiknya nanti akan kami lakukan melalui aplikasi maupun website Sewaka Mart. Kami berharap dengan upaya ini bisa memberikan efek positif untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang susah terurai dalam transaksi,” ujar Gus Kowi.
Menurut dia, selama ini penerapan Perda maupun Perwali terkait pengurangan penggunaan plastik sekali pakai masih belum maksimal di pasar rakyat. Apalagi, untuk menggunakan plastik yang mudah terurai pedagang merasa harganya lebih mahal bahkan hingga 50 persen dibanding plastik biasa. Sehingga dengan kerjasama bersama vendor ini pedagang tidak akan terbebani oleh harga plastik ramah lingkungan ini. *mis
“Kami akan segera rapat lagi dengan vendor untuk memastikan harga yang diberikan, jika dibandingkan dengan plastik yang selama ini kita pakai,” ucap Gus Kowi.
Dikatakannya, dalam pembicaraan terakhir, selisih harga antara plastik biasa dengan plastik ramah lingkungan yang ditawarkan ini di bawah 10 persen. Sehingga menurutnya tak ada perbedaan yang terlalu jauh dengan harga plastik saat ini.
“Sebelumnya kami juga melakukan pembicaraan dengan beberapa vendor, dan sempat diberikan harga yang selisihnya hampir 40 persen. Tapi sekarang sudah dapat yang di bawah 10 persen,” imbuh Gus Kowi.
Penerapannya, tahap awal pihaknya akan mewajibkan pedagang untuk menggunakan plastik ramah lingkungan ini minimal 20 persen. Sementara plastik tersebut nantinya bisa dibeli melalui Perumda Pasar.
“Untuk penjualan plastiknya nanti akan kami lakukan melalui aplikasi maupun website Sewaka Mart. Kami berharap dengan upaya ini bisa memberikan efek positif untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang susah terurai dalam transaksi,” ujar Gus Kowi.
Menurut dia, selama ini penerapan Perda maupun Perwali terkait pengurangan penggunaan plastik sekali pakai masih belum maksimal di pasar rakyat. Apalagi, untuk menggunakan plastik yang mudah terurai pedagang merasa harganya lebih mahal bahkan hingga 50 persen dibanding plastik biasa. Sehingga dengan kerjasama bersama vendor ini pedagang tidak akan terbebani oleh harga plastik ramah lingkungan ini. *mis
Komentar