Dua Siswa SMAN 1 Singaraja Raih Juara I Penelitian Nasional
Sulap Tanaman Gulma Jadi Obat Alternatif Selulitis Pedis atau Infeksi Kulit
Daun sembung secara klinis memiliki banyak manfaat dan kandungan metabolit sekunder, seperti flavonoid dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri alami.
SINGARAJA, NusaBali
Dua siswa SMAN 1 Singaraja belum lama ini berhasil meraih Juara I tingkat nasional lomba penelitian nasional From East to Be Young Scientist (FEBYS) Project Research 2022. Ajang bergengsi ini diselenggarakan Since Hunter Indonesia yang bekerjasama dengan American Center Surabaya. Keberhasilan tersebut diraih tim peneliti SMAN 1 Singaraja berkat penemuannya mengubah tanaman gulma menjadi obat alternatif Selulitis Pedis atau penyakit infeksi bakteri pada kulit.
Kedua siswa berprestasi itu, yakni Komang Geby Cantika Putri dan Ni Putu Ayu Desinta Maharani. Geby dan Desinta siswa kelas XII IPA ini memutuskan untuk membuat obat alternatif berbahan alami untuk obat selulitis pedis. Ide tersebut didapatkan setelah melakukan pengamatan di masyarakat terkait penyakit kulit selulitis yang sangat rentan terjadi. Meski tergolong penyakit luar yang mudah disembuhkan, dampak infeksi bakteri ini menimbulkan gejala mulai dari ruam kemerahan, bengkak, mengelupas dan bisa sampai bernanah.
Dari permasalahan tersebut keduanya pun memutar otak dan melihat ketersediaan bahan obat alternatif di alam sekitar. “Kami kemudian memilih daun sembung rambat karena ketersediaannya masih sangat melimpah di alam Buleleng. Terlebih di lokasi pengambilan data kami di Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Sebagian masyarakat setempat masih menilai daun sembung ini sebagai gulma, padahal bisa untuk obat,” ucap Geby saat dihubungi via telepon, Minggu (7/8).
Desinta menambahkan, daun sembung secara klinis memiliki banyak manfaat dan kandungan metabolit sekunder. Seperti kandungan flavonoid dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri alami. Kemudian daun sembung itu dipadukan dengan ekstrak biji jinten salah satu rempah, dengan kombinasi yang pas, untuk menjadi obat berbentuk jel yang berkhasiat.
Seluruh proses penelitian ini dilalui keduanya selama setahun, hingga dinobatkan sebagai pemenang. Prosesnya diawali dengan pelatihan dan pendampingan perumusan ide penelitian yang dilaksanakan di SMKN Bali Mandara tahun lalu. Sejak awal seleksi dilakukan secara online di seluruh Indonesia. Setelah dilakukan seleksi ide oleh penyelenggara, ide Geby dan Desinta masuk sebagai ide terbaik projek penelitian dari 11 tim yang terpilih maju ke babak final. Di Bali sendiri selain SMAN 1 Singaraja, juga ada SMAN 1 Selat, Kabupaten Karangasem, SMAN 1 Rendang Kabupaten Karangasem dan SMAN Bali Mandara.
Lalu, peserta yang maju ke babak final kembali dibina untuk mematangkan ide dan penelitian mereka oleh mentor Science Hunter Indonesia dan pembimbing dari sekolah, Gede Yudi Seputra selama kurang lebih empat bulan. Selama bimbingan penelitian, Geby dan Desinta mengambil data penelitian di Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Universitas Udayana (Unud) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Hasil penelitian mereka berjudul ‘Uji Efektivitas Bahan dari Daun Sembung dan Ekstrak Biji Jinten sebagai Obat Luar untuk Pengobatan Selulitis Pedis’ kemudian dipresentasikan secara online.
Dewan juri kemudian memutuskan tim penelitian SMAN 1 Singaraja ini sebagai peraih First Winner dalam FEBYS (From East to Be Young Scientist) Project Research 2022 pada, Sabtu (6/8). Gadis 18 tahun ini pun berharap, hasil penelitiannya ini, dapat menjadi referensi untuk masyarakat luas khususnya di Kabupaten Buleleng, untuk memanfaatkan tumbuhan alam berkhasiat untuk obat alternatif penyembuhan penyakit.
Sementara itu Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti dihubungi terpisah mengaku bangga atas keberhasilan anak didiknya. Menurutnya siswa dan guru pembina di sekolahnya berhak mendapatkan penghargaan atas kerja keras dan semangatnya untuk berinovasi. “Semoga prestasi anak-anak kami ini mampu menginspirasi teman dan siswa lain di sekolah maupun di Buleleng ini,” ucapnya singkat. *k23
Kedua siswa berprestasi itu, yakni Komang Geby Cantika Putri dan Ni Putu Ayu Desinta Maharani. Geby dan Desinta siswa kelas XII IPA ini memutuskan untuk membuat obat alternatif berbahan alami untuk obat selulitis pedis. Ide tersebut didapatkan setelah melakukan pengamatan di masyarakat terkait penyakit kulit selulitis yang sangat rentan terjadi. Meski tergolong penyakit luar yang mudah disembuhkan, dampak infeksi bakteri ini menimbulkan gejala mulai dari ruam kemerahan, bengkak, mengelupas dan bisa sampai bernanah.
Dari permasalahan tersebut keduanya pun memutar otak dan melihat ketersediaan bahan obat alternatif di alam sekitar. “Kami kemudian memilih daun sembung rambat karena ketersediaannya masih sangat melimpah di alam Buleleng. Terlebih di lokasi pengambilan data kami di Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Sebagian masyarakat setempat masih menilai daun sembung ini sebagai gulma, padahal bisa untuk obat,” ucap Geby saat dihubungi via telepon, Minggu (7/8).
Desinta menambahkan, daun sembung secara klinis memiliki banyak manfaat dan kandungan metabolit sekunder. Seperti kandungan flavonoid dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri alami. Kemudian daun sembung itu dipadukan dengan ekstrak biji jinten salah satu rempah, dengan kombinasi yang pas, untuk menjadi obat berbentuk jel yang berkhasiat.
Seluruh proses penelitian ini dilalui keduanya selama setahun, hingga dinobatkan sebagai pemenang. Prosesnya diawali dengan pelatihan dan pendampingan perumusan ide penelitian yang dilaksanakan di SMKN Bali Mandara tahun lalu. Sejak awal seleksi dilakukan secara online di seluruh Indonesia. Setelah dilakukan seleksi ide oleh penyelenggara, ide Geby dan Desinta masuk sebagai ide terbaik projek penelitian dari 11 tim yang terpilih maju ke babak final. Di Bali sendiri selain SMAN 1 Singaraja, juga ada SMAN 1 Selat, Kabupaten Karangasem, SMAN 1 Rendang Kabupaten Karangasem dan SMAN Bali Mandara.
Lalu, peserta yang maju ke babak final kembali dibina untuk mematangkan ide dan penelitian mereka oleh mentor Science Hunter Indonesia dan pembimbing dari sekolah, Gede Yudi Seputra selama kurang lebih empat bulan. Selama bimbingan penelitian, Geby dan Desinta mengambil data penelitian di Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Universitas Udayana (Unud) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Hasil penelitian mereka berjudul ‘Uji Efektivitas Bahan dari Daun Sembung dan Ekstrak Biji Jinten sebagai Obat Luar untuk Pengobatan Selulitis Pedis’ kemudian dipresentasikan secara online.
Dewan juri kemudian memutuskan tim penelitian SMAN 1 Singaraja ini sebagai peraih First Winner dalam FEBYS (From East to Be Young Scientist) Project Research 2022 pada, Sabtu (6/8). Gadis 18 tahun ini pun berharap, hasil penelitiannya ini, dapat menjadi referensi untuk masyarakat luas khususnya di Kabupaten Buleleng, untuk memanfaatkan tumbuhan alam berkhasiat untuk obat alternatif penyembuhan penyakit.
Sementara itu Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti dihubungi terpisah mengaku bangga atas keberhasilan anak didiknya. Menurutnya siswa dan guru pembina di sekolahnya berhak mendapatkan penghargaan atas kerja keras dan semangatnya untuk berinovasi. “Semoga prestasi anak-anak kami ini mampu menginspirasi teman dan siswa lain di sekolah maupun di Buleleng ini,” ucapnya singkat. *k23
Komentar