Peredaran Hasish 1,67 Kilogram Senilai Rp 3,5 Miliar Digagalkan di Ubud
GIANYAR, NusaBali.com - Narkotika jenis hasish seberat 1.673,59 gram atau 1,67 kg nyaris beredar di kampung turis Ubud, Kabupaten Gianyar.
Hasish yang nilainya mencapai Rp 3,5 miliar ini diduga menyasar wisatawan asing yang berlibur di Bali.
Peredarannya pun semakin kreatif, karena dikemas dalam bentuk makanan, permen dan sejenisnya sehingga mengelabui petugas.
Namun berkat kerjasama Satreskoba Polres Gianyar dan Bea Cukai, peredaran hasish ini berhasil digagalkan. Barang bukti seberat 1,67 kilogram lebih hasish dalam berbagai bentuk tersebut pun dimusnahkan dengan cara diblender di lobi Mapolres Gianyar, Senin (8/8/2022) pagi.
Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana memimpin langsung pemusnahan, disaksikan Kajari Gianyar Ni Wayan Sinaryati, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Hendra Cipta, Bupati Gianyar yang diwakili Asisten I Made Mudana, Karutan Gianyar M Bahrun, unsur Bea Cukai, BNNK Gianyar dan pejabat terkait.
Pengungkapan peredaran gelap hasish ini bermula dari hasil lidik tim Opsnal Satreskoba Polres Gianyar di wilayah Ubud. Awalnya diduga terjadi peredaran narkotika kurang lebih tiga kali. "Kami dapat informasi ada pengiriman barang yang bentuknya makanan permen dan sebagainya. Kami duga pertama di awal narkotika, namun setelah kita koordinasi dengan bea cukai, ternyata itu hasish," jelas Kasatresnarkoba Polres Gianyar AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun usai pemusnahan BB.
Bahkan pengiriman kali ini diduga sudah ketiga kalinya. "Alamat tujuannya di Ubud. Kami lakukan control delivery. Dari teman Bea Cukai dan teman Opsnal sampai di suatu tempat wilayah Ubud. Kami lakukan penyelidikan," jelasnya.
Namun sayang, begitu BB berhasil diamankan, polisi kesulitan mengungkap siapa pengirim maupun penerima paket. "Sampai saat ini seseorang yang ambil belum bisa kita temukan. Masih koordinasi dengan Imigrasi, sampai saat ini nama dan alamat fiktif," ujar Winangun. Namun demikian, asal muasal hasish ini diduga dikirim oleh jaringan internasional dari AS. *nvi
Namun berkat kerjasama Satreskoba Polres Gianyar dan Bea Cukai, peredaran hasish ini berhasil digagalkan. Barang bukti seberat 1,67 kilogram lebih hasish dalam berbagai bentuk tersebut pun dimusnahkan dengan cara diblender di lobi Mapolres Gianyar, Senin (8/8/2022) pagi.
Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana memimpin langsung pemusnahan, disaksikan Kajari Gianyar Ni Wayan Sinaryati, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Hendra Cipta, Bupati Gianyar yang diwakili Asisten I Made Mudana, Karutan Gianyar M Bahrun, unsur Bea Cukai, BNNK Gianyar dan pejabat terkait.
Pengungkapan peredaran gelap hasish ini bermula dari hasil lidik tim Opsnal Satreskoba Polres Gianyar di wilayah Ubud. Awalnya diduga terjadi peredaran narkotika kurang lebih tiga kali. "Kami dapat informasi ada pengiriman barang yang bentuknya makanan permen dan sebagainya. Kami duga pertama di awal narkotika, namun setelah kita koordinasi dengan bea cukai, ternyata itu hasish," jelas Kasatresnarkoba Polres Gianyar AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun usai pemusnahan BB.
Bahkan pengiriman kali ini diduga sudah ketiga kalinya. "Alamat tujuannya di Ubud. Kami lakukan control delivery. Dari teman Bea Cukai dan teman Opsnal sampai di suatu tempat wilayah Ubud. Kami lakukan penyelidikan," jelasnya.
Namun sayang, begitu BB berhasil diamankan, polisi kesulitan mengungkap siapa pengirim maupun penerima paket. "Sampai saat ini seseorang yang ambil belum bisa kita temukan. Masih koordinasi dengan Imigrasi, sampai saat ini nama dan alamat fiktif," ujar Winangun. Namun demikian, asal muasal hasish ini diduga dikirim oleh jaringan internasional dari AS. *nvi
1
Komentar