Polres Gianyar Gagalkan Peredaran 1,67 Kg Hasis
Sasar Wilayah Ubud, Diduga Dikirim Jaringan Amerika
GIANYAR, NusaBali
Narkotika jenis hasis seberat 1,673,59 gram atau 1,67 Kg nyaris beredar di kampung turis Ubud. Hasis yang nilainya mencapai Rp 3,5 miliar ini diduga menyasar wisatawan asing yang berlibur di Bali.
Peredarannya semakin kreatif, karena dikemas dalam bentuk makanan, permen dan sejenisnya sehingga mengelabui petugas. Namun berkat kerjasama Sat Resnarkoba Polres Gianyar dan Bea Cukai, peredaran gelap hasis ini berhasil digagalkan. Barang bukti seberat 1,67 Kg hasis dalam berbagai bentuk ini pun dimusnahkan dengan cara diblender di Lobi Mapolres Gianyar, Senin (8/8).
Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana memimpin langsung pemusnahan disaksikan Kajari Gianyar Ni Wayan Sinaryati, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Hendra Cipta, Asisten I Setdakab Gianyar I Ketut Mudana, Karutan Gianyar M Bahrun, Unsur Bea Cukai, BNNK Gianyar dan pejabat terkait lainnya.
Pengungkapan peredaran gelap hasis ini bermula dari hasil lidik Tim Opsnal Sat Resnarkoba Polres Gianyar di wilayah Ubud. "Kecurigaan kita terhadap satu orang asing, kita lihat nge-fly, ditemukan sedikit barang yang mengarah ke pengiriman," ujar Kasat Resnarkoba Polres Gianyar AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun usai pemusnahan barang bukti (BB). Diduga pengiriman terjadi kurang lebih sudah tiga kali.
"Kita dapat informasi ada pengiriman barang yang bentuknya makanan, permen dan sebagainya. Kita Setelah kita koordinasi dengan bea cukai dan jasa pengiriman BB di Ubud itu ternyata itu hasis," jelas AKP Winangun. Bahkan pengiriman kali ini diduga sudah ketiga kalinya. Pengedarnya diduga sindikat internasional, jaringan Amerika. "Alamat tujuannya di Ubud. Kita lakukan kontrol delivery. Dari teman bea cukai dan teman Opsnal sampai di suatu tempat wilayah Ubud. Kita lakukan penyelidikan," jelasnya.
Namun sayang, begitu BB berhasil diamankan, polisi kesulitan mengungkap siapa pengirim maupun penerima paket. "Sampai saat ini seseorang yang mengambil belum bisa kita temukan. Nama asing. Masih koordinasi dengan Imigrasi, sampai saat ini nama dan alamat fiktif," ujar Winangun. Namun demikian, asal muasal hasis ini diduga dikirim oleh jaringan internasional dari Amerika. "Asal barang kalau kita profiling dari Amerika, nilainya Rp 3,5 miliar," ungkap Winangun.
Pengungkapan peredaran gelap hasis ini baru pertama kali di Gianyar. Namun AKP Winangun memprediksi peredarannya cukup masif di Gianyar. Sasarannya tamu asing yang sedang berlibur di Gianyar, khususnya Ubud. "Modus operandi mereka kirim sampai lolos ke Ubud dengan sistem paket namun di paket itu dia bungkus dengan konsep makanan, sehingga mengelabui petugas yang ada di bea cukai," jelas AKP Winangun.
Dikatakan pula, paket hasis tersebut merupakan barang dengan kualitas terbaik dan pengedar akan mencampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi lebih banyak. Dari 1,6 kg hasis tersebut bisa dipecah menjadi 3.000 kemasan mini.
Kapolres Gianyar AKBP Bayu Sutha Sartana menjelaskan selama bulan Juni-Agustus Sat Resnarkoba berhasil mengungkap 7 kasus narkotika dan mengamankan 10 pelaku dan pengedar narkotika. Dari jumlah yang berhasil ditangkap, 5 diantaranya adalah residivis. Paket sabu yang berhasil diamankan total seberat 18,1 gram. *nvi
Komentar