Gunakan Bahan Ramah Lingkungan, Disperpa Latih Petani Cabai Gerdal Hama
MANGUPURA, NusaBali
Salah satu kendala petani dalam pengembangan budidaya cabai adalah mahalnya biaya produksi dan sangat rentan dengan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) terutama saat musim pancaroba.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung bekerja sama dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (UPTD BPTPHBUN) Bali melaksanakan kegiatan pelatihan gerakan pengendalian (gerdal) hama yang ramah lingkungan kepada petani.
Pelatihan gerdal hama dilakukan Disperpa Badung di Kelompok Tani Manik Pertiwi Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, belum lama ini. Kadisperpa Badung I Wayan Wijana, mengatakan meningkatnya harga cabai belakangan ini disebabkan adanya serangan hama antraxnose yang menyerang tanaman cabai di berbagai daerah. Untuk itu pihaknya menjalin kerja sama dengan UPTD BPTPHBUN Bali melakukan pelatihan gerdal hama dan mengajak petani cabai untuk dapat menanggulangi serangan hama dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan. “Ini sekaligus untuk mengurangi ketergantungan petani pada bahan-bahan kimia yang berdampak pada lingkungan,” ujarnya.
Menurut Wijana, upaya ini penting dilakukan agar petani mampu mengatasi hama secara mandiri dengan bahan-bahan alami. Dengan penggunaan bahan alami diharapkan dapat mengurangi pengeluaran petani serta meningkatkan produktivitas dan kualitas cabai. “Jadi ini sejalan dengan arah pengembangan pertanian organik di Bali,” tegasnya.
Sementara itu Kepala UPTD BPTPHBUN Bali Sri Wahyuni, mengatakan memberikan dukungan dalam hal pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT). Menurutnya, tanaman cabai sangat rentan diserang berbagai hama terlebih lagi Badung tahun ini mendapatkan kegiatan Kampung Cabai seluas 20 hektar. “Kami siap ikut mengawal agar program ini berjalan sukses melalui kegiatan gerdal hama ini,” katanya. *asa
Komentar