Coki Sparring dengan Juara Dunia
Persiapan Islamic Solidarity Games di Turki
Saat sparring, penampilan Coki tidak beda jauh dengan Ayumi. Apalagi, Coki juga punya pengalaman bertanding tingkat internasional. Bedanya, Ayumi sudah jadi juara dunia dan Coki belum.
JAKARTA, NusaBali
Pengurus cabang olahraga karate mendatangkan juara dunia karate 2016 di kelas 68 kg, yakni Ayumi Uekusa ke Indonesia. Kedatangan karate Jepang itu untuk sparring dengan karateka Merah Putih yang berlaga dalam Islamic Solidarity Games (ISG), di Konya, Turki 9-18 Agustus, termasuk karateka asal Bali Cokorda Istri Agung Sanistya Rani (Coki).
"Mantan juara dunia karate dari Jepang, Ayumi tiba di Indonesia hari Minggu (7/8). Lalu Seninnya (8/8), para karateka yang bertanding di ISG mulai sparring dengan Ayumi, termasuk Coki," ucap Kepala Pelatih Pelatnas Karate, Idris Gusti, Senin (8/8).
Sparring berlangsung di lokasi latihan Pelatnas Karate, di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK), Jakarta Pusat. Sparring dilakukan hingga mendekati keberangkatan tim karateka ke ISG pada 14 Agustus. Sparring dimulai pukul 10.00 WIB, lalu sore sekitar jam 15.00-18.00 WIB dilanjutkan kembali.
"Kami sesuaikan waktunya dengan jadwal pertandingan di Konya nanti. Untuk itu, sparring dilakukan pukul 10.00-12.00 WIB dan kami baru saja selesai latihan," jelas Idris.
Saat sparring, kata Idris, penampilan Coki tidak beda jauh dengan Ayumi. Apalagi, Coki juga memiliki pengalaman bertanding di tingkat internasional. Bedanya, Ayumi sudah menjadi juara dunia dan beda kelas. Ayumi di kelas 68 kg, dan Coki di kelas -55 kg.
"Saat sparring Coki luar biasa, cuma beda tipis dari Ayumi. Insya Allah, Coki mendapat medali di ISG," tegas Idris.
Idris mengatakan, Ayumi didatangkan ke Indonesia demi memberikan motivasi kepada karateka yang bertanding di ISG agar mereka kelak meraih prestasi membanggakan. Ada 10 karateka yang diberangkatkan ke Turki.
Dari 10 karateka itu, tiga diantaranya adalah karateka putri. Mereka didampingi tiga pelatih dan salah satunya Idris akan mendampingi ke ISG. Karateka Indonesia mendapat jadwal bertanding 17-18 Agustus dan ditargetkan meraih medali emas.
"Semua yang bertanding, pasti punya target. Target kami ingin meraih medali emas. Namun, apa pun yang diberikan oleh Tuhan kami terima. Semoga, kami pulang dari ISG membawa medali," kata Idris Gusti. *k22
Pengurus cabang olahraga karate mendatangkan juara dunia karate 2016 di kelas 68 kg, yakni Ayumi Uekusa ke Indonesia. Kedatangan karate Jepang itu untuk sparring dengan karateka Merah Putih yang berlaga dalam Islamic Solidarity Games (ISG), di Konya, Turki 9-18 Agustus, termasuk karateka asal Bali Cokorda Istri Agung Sanistya Rani (Coki).
"Mantan juara dunia karate dari Jepang, Ayumi tiba di Indonesia hari Minggu (7/8). Lalu Seninnya (8/8), para karateka yang bertanding di ISG mulai sparring dengan Ayumi, termasuk Coki," ucap Kepala Pelatih Pelatnas Karate, Idris Gusti, Senin (8/8).
Sparring berlangsung di lokasi latihan Pelatnas Karate, di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK), Jakarta Pusat. Sparring dilakukan hingga mendekati keberangkatan tim karateka ke ISG pada 14 Agustus. Sparring dimulai pukul 10.00 WIB, lalu sore sekitar jam 15.00-18.00 WIB dilanjutkan kembali.
"Kami sesuaikan waktunya dengan jadwal pertandingan di Konya nanti. Untuk itu, sparring dilakukan pukul 10.00-12.00 WIB dan kami baru saja selesai latihan," jelas Idris.
Saat sparring, kata Idris, penampilan Coki tidak beda jauh dengan Ayumi. Apalagi, Coki juga memiliki pengalaman bertanding di tingkat internasional. Bedanya, Ayumi sudah menjadi juara dunia dan beda kelas. Ayumi di kelas 68 kg, dan Coki di kelas -55 kg.
"Saat sparring Coki luar biasa, cuma beda tipis dari Ayumi. Insya Allah, Coki mendapat medali di ISG," tegas Idris.
Idris mengatakan, Ayumi didatangkan ke Indonesia demi memberikan motivasi kepada karateka yang bertanding di ISG agar mereka kelak meraih prestasi membanggakan. Ada 10 karateka yang diberangkatkan ke Turki.
Dari 10 karateka itu, tiga diantaranya adalah karateka putri. Mereka didampingi tiga pelatih dan salah satunya Idris akan mendampingi ke ISG. Karateka Indonesia mendapat jadwal bertanding 17-18 Agustus dan ditargetkan meraih medali emas.
"Semua yang bertanding, pasti punya target. Target kami ingin meraih medali emas. Namun, apa pun yang diberikan oleh Tuhan kami terima. Semoga, kami pulang dari ISG membawa medali," kata Idris Gusti. *k22
1
Komentar