Harga Gabah Menanjak
Musim Panen Berakhir
DENPASAR,NusaBali Harga gabah di Bali menanjak. Hal itu diperkirakan akibat pasokan gabah berkurang karena musim panen raya berakhir.
Kalangan produsen beras, mengaku terimbas kesulitan mendapatkan gabah. “Sulit sekarang, harga gabah mahal,” ujar I Wayan Suka Artha, seorang pemilik penyosohan gabah dari Penebel, Tabanan, Senin (8/8).
Dikatakan harga gabah sekarang sampai Rp 5.000 per kilogram. Sebelumnya harga gabah mencapai Rp 4.400 per kilogram. Mengalami peningkatan Rp 600 per kilo.
Tidak saja karena musim panen telah berakhir, pasokan gabah juga terpengaruh cuaca. Dikatakan cuaca dingin yang terjadi beberapa waktu belakangan menyebabkan produktivitas gabah menurun.
“Redimennya menurun dari 56 persen jadi 47 persen,” ungkap Suka Arta. Untuk memenuhi pasokan beras, Suka Arta memanfaatkan gabah stok sebelumnya. Hanya saja persediaannya makin menipis.
“Tapi mudah-mudahan 2 – 3 depan panen lagi, sehingga harga gabah turun kembali,” ujar dia. Lanjut Suka Arta, biasanya memang pasang surut harga gabah tergantung pada musim panen. Apabila panen raya, harga gabah akan kembali turun. “Tidak permanen biasanya. Kalau sudah panen raya biasanya turun lagi,” ujar dia. Sebelumnya Pekaseh Subak, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan I Wayan Sukanada mengiyakan masa musim panen sudah selesai.“
Sekarang kami ngeneng ( rehat) menunggu musim tanam,” ujar dia.
Sukanada juga menyampaikan produktivitas padi sekarang ini menurun karena faktor cuaca. Dia mencontohkan hasil panennya. Dari 0,42 hektare (42 are), hasilnya 2,7 ton. Padahal pada saat cuaca normal, produksinya sampai 3 ton. “Tentu juga dengan pemupukan berimbang,” jelas Sukanada. *K17
Komentar