Bali yang Pertama Sosialisasi BI - Fast
Tarif transfer hanya Rp 2.500, masyarakat bisa transfer antar bank dan kapan saja.
DENPASAR,NusaBali
Bali dipilih menjadi lokasi pertama di Indonesia untuk edukasi secara masif infrastruktur sistem pembayaran digital BI-Fast oleh Bank Indonesia. Edukasi dan sosialisasi BI-Fast dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya, Kota Denpasar, Selasa (9/8).
Sosialisasi dilakukan secara hybrid, diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai kalangan, swasta, pelaku UMKM dan lainnya. Tidak saja dari Bali, edukasi juga diikuti dari NTB dan NTT. Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fillianingsih Hendarta mengatakan dipilihnya Bali sebagai lokasi pertama sosialisasi dan edukasi BI-Fast, karena melihat sukses digitalisasi di Bali.
“Kita ingin melihat, mengulang kesuksesan QRIS di tempat ini,” apresiasi dia. Dikatakan Fillianingsih , BI – Fast merupakan upaya untuk mendorong sistem pembayaran di Indonesia yang lebih baik. Karena itulah, mengambil thema Akselerasi Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia.
“Artinya mengakselerasi, di situ sudah ada ekosistemnya dan kita ingin ekosistem lebih kuat lagi dan kita ingin lebih cepat,” jelasnya. Disampaikan, BI-Fast, merupakan terobosan baru pada infrastruktur sistem pembayaran ritel yang ‘Cememuah’ (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal). Ini merupakan terobosan sistem pembayaran ritel nasional cememuah dan memfasilitasi transaksi pembayaran secara real time, aman dan tersedia 24 jam 7 hari,” geber Fillianingsih. Dengan biaya hanya Rp 2.500, masyarakat maupun pelaku usaha dan lainya bisa melakukan transfer antar bank, kapan saja.
Dikatakan BI-Fast memberikan manfaat baik bagi industri perbankan dan industri lainnya termasuk UMKM. Serta bagi masyarakat luas dengan penyediaan berbagi fitur dan transaksi pembayaran. Pada akhirnya dapat memperluas ekosistem digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif dan berkelanjutan.
Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KpwBI Bali) Trisno Nugroho mengatakan peluncuran BI-Fast untuk kebangkitan ekonomi Indonesia, khususnya ekonomi Bali. “Kita kan punya QRIS yang hebat untuk mempercepat akselerasi ekonomi Bali. Kini BI-Fast, jadi Bangsa Indonesia lebih cepat lagi. Bali lebih cepat bangkit, lebih dahsyat,” ujar Trisno Nugroho.
Dengan pengalaman QRIS, Trisno Nugroho yakin BI-Fast akan lebih cepat lagi. “QRIS mempercepat pemulihan ekonomi Bali, melalui digitalisasi UMKM. Tentunya BI-Fast akan lebih dahsyat lagi, karena ini 24 jam full, 7 hari seminggu, ‘tidak pernah tidur’,” ujar Trisno. Kemudian biaya yang murah hanya Rp 2.500. Kapan saja bisa dilakukan, sehingga akan sangat bermanfaat bagi UMKM yang ada di Bali. Demikian juga pengusaha, hotel-hotel dan aparat pemerintah bisa menggunakan dengan baik.
Dikatakan Trisno Nugroho, ini pertama kali di Indonesia sosialisasi edukasi masif terkait BI -Fast. Kata dia banyak UMKM belum tahu terutama yang di desa-desa, pemerintah kota, mungkin juga pemerintah daerah. “Jadi kita mulai kick of BI- Fast di Indonesia pertama di Indonesia. Karena Bali, QRIS-nya bagus cepat naiknya,” ujar dia.
Trisno juga menyinggung pertumbuhan ekonomi Bali, dimana kuatal II ekonomi Bali tumbuh 3,04 persen. Sudah lebih baik dari kuartal pertama 1,45 persen. Sudah meningkat jadi 3,04. Itu sudah baik, tetapi kurang cepat.
Oleh karena itu dia berharap, dengan BI-Fast di kuartal selanjutnya akan lebih cepat lagi. Bali yang dalam 2 tahun terakhir tumbuh negatif dan tahun 2022 Bali tidak boleh tumbuh negatif (lagi). “Moga-moga sudah dua kali positif, saya meyakini akan semakin baik,” ujarnya. *k17
1
Komentar