Bupati Tamba Lepas Ekspor Kakao Fermentasi ke Jepang
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba melepas ekspor biji kakao fermentasi dari Unit Pengolahan Hasil (UPH) Amerta Urip Subak Abian Dwi Mekar, Desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu (10/8). Sebanyak 2 ton biji kakao fermentasi itu, diekspor menuju Osaka, Jepang.
Bupati Tamba mengatakan, mengapresiasi kinerja UPH Amerta Urip Subak Abian Dwi Mekar yang telah mampu mengekspor biji kakao tiap tahun. Menurutnya, luasan areal untuk komoditas kakao di Jembrana tidaklah seluas daerah lainya.
Namun berkat komitmen dari berbagai pihak, Kabupaten Jembrana mampu mewujudkan kebun-kebun kakao yang tersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas terbaik. "Saya ingin petani kita, khususnya di kakao, gunakan lahan dengan satu jenis tanaman unggulan. Jadi menerapkan sistem monokultur. Karena ini yang kita punya bagus, kenapa tidak kita kerjakan," ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba mengatakan, Pemkab Jembrana pasti akan mensuport hal-hal yang menunjang percepatan pembangunan Jembrana. Salah satu pun terkait potensi komoditi kakao Jembrana. "Pemerintah Kabupaten Jembrana siap untuk mensuport anggaran. Kita juga siapkan tim ahli. Kami siapkan kajian agar dapat mengetahui produk unggulan di setiap desa di Kabupaten Jembrana. Konsep one village one product untuk menuju Jembrana Emas 2026," ucap bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Ketua Kelompok Tani Subak Abian Dwi Mekar, Made Sugandi mengatakan, biji kakao fermentasi tersebut telah dipesan oleh pengusaha asal Jepang. Khusus ekspor hari ini sebanyak 2 ton biji kakao. Produksinya itu dari lahan kakao seluas 35 hektare yang digarap bersama anggota Kelompok Tani Dwi Mekar.
“Kami sudah melakukan ekspor biji kakao sejak tahun 2017 ke beberapa negara. Seperti Belgia dan Jepang dan pengiriman ke Jepang ini adalah yang kelima kalinya. Kami merencanakan akan menambah kerjasama ekspor dengan Amerika," kata Sugandi.
Sugandi mengatakan, bahwa kesuksesan kelompoknya ini tidak terlepas dari peran pemerintah. "Pemerintah telah banyak membantu kelompok tani kami. Seperti bangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan fasilitas solar dryer dome untuk pengering biji kakao. Kami telah menerima 15.000 benih kakao, pupuk berikut kotak fermentasi juga merupakan bantuan dari Pemkab Jembrana," ujar Sugandi. *ode
Namun berkat komitmen dari berbagai pihak, Kabupaten Jembrana mampu mewujudkan kebun-kebun kakao yang tersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas terbaik. "Saya ingin petani kita, khususnya di kakao, gunakan lahan dengan satu jenis tanaman unggulan. Jadi menerapkan sistem monokultur. Karena ini yang kita punya bagus, kenapa tidak kita kerjakan," ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba mengatakan, Pemkab Jembrana pasti akan mensuport hal-hal yang menunjang percepatan pembangunan Jembrana. Salah satu pun terkait potensi komoditi kakao Jembrana. "Pemerintah Kabupaten Jembrana siap untuk mensuport anggaran. Kita juga siapkan tim ahli. Kami siapkan kajian agar dapat mengetahui produk unggulan di setiap desa di Kabupaten Jembrana. Konsep one village one product untuk menuju Jembrana Emas 2026," ucap bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Ketua Kelompok Tani Subak Abian Dwi Mekar, Made Sugandi mengatakan, biji kakao fermentasi tersebut telah dipesan oleh pengusaha asal Jepang. Khusus ekspor hari ini sebanyak 2 ton biji kakao. Produksinya itu dari lahan kakao seluas 35 hektare yang digarap bersama anggota Kelompok Tani Dwi Mekar.
“Kami sudah melakukan ekspor biji kakao sejak tahun 2017 ke beberapa negara. Seperti Belgia dan Jepang dan pengiriman ke Jepang ini adalah yang kelima kalinya. Kami merencanakan akan menambah kerjasama ekspor dengan Amerika," kata Sugandi.
Sugandi mengatakan, bahwa kesuksesan kelompoknya ini tidak terlepas dari peran pemerintah. "Pemerintah telah banyak membantu kelompok tani kami. Seperti bangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan fasilitas solar dryer dome untuk pengering biji kakao. Kami telah menerima 15.000 benih kakao, pupuk berikut kotak fermentasi juga merupakan bantuan dari Pemkab Jembrana," ujar Sugandi. *ode
Komentar