Dewan Dorong 'Monster Sampah' Ada di Setiap Desa
Atasi Persoalan Sampah di Wilayah Badung
MANGUPURA, NusaBali
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung menghadiri penyerahan mesin pencacah sampah di TPST3R Seminyak, Jalan Beji Ayu Nomor 10, Kecamatan Kuta, Badung pada Jumat (12/8) sore.
Dalam penyerahan alat pencacah sampah yang dinamai ‘Monster Sampah’, dewan mendorong mesin tersebut diadakan di setiap desa yang ada di Badung. Hal ini dikarenakan pencacahan sampah menggunakan mesin besutan PT PP itu bisa mengatasi sampah di Gumi Keris.
Wakil Ketua I DPRD Badung I Wayan Suyasa mengaku sangat berterimakasih dan mengapresiasi atas bantuan mesin pencacah sampah yang diberikan oleh Kementerian BUMN melalui PT PP ke TPST3R Seminyak. Adanya mesin pencacah sampah dalam mengatasi pengelolaan sampah hingga akarnya itu menjadi solusi terbaik dalam menangani sampah di wilayah Badung. “Bagaimanapun ini solusi terbaik. Negara dan daerah tentu fokus menangani sampah. Nah, dengan adanya alat pencacah sampah di TPST3R Seminyak ini, merupakan gebrakan yang positif dan perlu diperhatikan ke depannya,” kata Suyasa didampingi oleh anggota DPRD Badung lainnya seperti I Gusti Anom Gumanti, I Gusti Ngurah Sudiarsa dan Ni Luh Gede Sri Mediastuti.
Menurut Suyasa, mesin pencacah sampah ini merupakan yang pertama dan buatan asli Bangsa Indonesia. Pembuatan alat ini sudah melalui riset oleh berbagai pihak, termasuk dari BUMN, sehingga hasilnya sangat optimal dalam mencacah sampah sampai selesai alias tuntas hingga ke akarnya. Dengan adanya bantuan berupa CSR kepada TPST3R Seminyak ini, menjadi contoh dan diharapkan bisa berlanjut. “Alat ini adalah solusi yang terbaik. Kita mendukung penuh karena mesin ini dibuat oleh warga negara Indonesia,” tegasnya lagi.
Politisi Partai Golkar asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi ini juga tidak menampik kalau mesin pencacah ini menjadi contoh yang pertama di Pulau Dewata bahkan di Indonesia. Untuk itu, dia mendorong agar setiap desa yang ada di Badung bisa mendapatkan mesin tersebut. Dorongan itu sejalan dengan keberadaan TPA Suwung yang akan ditutup pada Oktober mendatang. “Sampah yang dulunya dinilai kurang bagus, terus dibuang ke TPA. Nah dengan alat ini, sampah dibikin dan dibuat berharga. Apalagi, hasilnya akan dimanfaatkan untuk pembuatan barang seni, barang yang bisa meningkatkan UMKM yang ada dan sesuai kemampuan masyarakat, khususnya di Badung,” kata Suyasa.
Di lokasi yang sama, Sekertaris Perusahaan PT PP, Bakhtyar Efendi, mengatakan mesin pencacah sampah yang diserahkan ke TPST3R Seminyak ini berupa dua unit alat yang memiliki fungsi berbeda. Mesin pertama merupakan mesin pemilah sampah organik dan non-organik. Kemudian mesin kedua merupakan mesin pengolah sampah multilayer seperti plastik, masker, stearefom dan sampah jenis lainnya. Nah, pada mesin ke dua ini, semua sampah itu diolah menjadi karya seni dan dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk pembuatan patung, lukisan dan lainnya.
“Mesin yang diberikan ini merupakan satu-satunya mesin pencacah sampah tanpa residu. Jadi semuanya diolah menjadi barang berharga. Plastik dan sejenisnya diolah dan bisa digunakan oleh UMKM untuk berbagai kesenian,” jelasnya. *dar
1
Komentar