Rehab Pasar Suci Tunggu Instruksi Anggaran dari Walikota Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Pasar Suci yang terletak di Jalan Diponegoro, Denpasar, yang rencananya akan digunakan untuk inkubator ekonomi anak muda masih harus menunggu proses realisasi.
Sebab, anggaran untuk rehab menunggu instruksi dari Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM).
Hal itu diungkapkan Kepala Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata, Jumat (12/8). Menurutnya, instruksi anggaran dalam artian apakah akan dibiayai oleh pemerintah sepenuhnya atau setengahnya dari Perumda Pasar.
Sebab, keinginan Perumda Pasar rehab itu dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini selaku KPM. Sebab, biaya perehaban yang dibutuhkan cukup tinggi yakni hingga Rp 15 miliar.
Dengan kondisi tersebut, Perumda sudah tidak memungkinkan untuk mengeluarkan modal sebesar itu. Namun, kata Gus Kowi—sapaan Ida Bagus Kompyang Wiranata—, pihaknya masih menunggu instruksi Walikota Denpasar.
“Kalau untuk pembangunan sebenarnya kami serahkan ke pemerintah. Tetapi karena dewan menginginkan pembiayaan dari Perumda, kami masih menunggu instruksi Pak Wali,” ucapnya.
Gus Kowi mengatakan, untuk saat ini pihaknya memang memiliki dana sebesar Rp 5 miliar jika nantinya Walikota selaku pemegang KPM menginginkan setengah biaya berasal dari Perumda Pasar. Dana tersebut berasal dari uang perusahaan.
Akan tetapi, kata Gus Kowi, selama menunggu instruksi, pihaknya sudah melakukan proses pembuatan detail engineering design (DED) untuk perehaban nya sesuai dengan keinginan Walikota Denpasar untuk menjadikan Pasar Suci sebagai inkubator ekonomi anak muda.
Setelah itu, hitung-hitungan real dana yang dibutuhkan baru akan terlihat. “Kami sedang membuat DED. Kalau di perubahan selesai, kemungkinan tahun 2023 sudah mulai dilakukan perehaban,” jelasnya.
Nantinya, harapan dari perehaban Pasar Suci ini tidak seperti sebelumnya. Untuk lantai satu gedung akan dibuat los menyerupai food court. Di areal ini yang ditampung nantinya makanan dan minuman sejenisnya khusus untuk kawula muda.
Pasar yang luasnya sekitar 20 are tersebut akan diberikan ruang bagi seniman terutama musisi yang ingin tampil di tempat tersebut. “Untuk lantai tiga, kemungkinan nantinya akan disediakan untuk perkantoran atau pedagang yang berjualan seperti toko handphone atau kantor akuntan ini bisa masuk. Ini akan dikaji kembali nantinya,” tandas Gus Kowi. *mis
Komentar