Basarnas Simulasi Evakuasi WNA Tenggelam
MANGUPURA, NusaBali
Basarnas Denpasar menggelar simulasi penyelamatan dan evakuasi dua warga negara asing (WNA) yang tenggelam di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung pada Sabtu (13/8).
Simulasi itu khusus dilakukan kepada 14 orang rescuer dalam meningkatkan kemampuan para personel dalam upaya penyelamatan khusus wisatawan yang tenggelam. Kepala Basarnas Denpasar, I Gede Darmada menerangkan, simulasi yang khusus personel rescuer itu berlangsung 11-13 Agustus. Pada hari pertama latihan, para peserta menerima materi tentang trik-trik melewati arus dan ombak, penggunaan rubber boat serta surfing board dan teknik pertolongan di permukaan air sesuai dengan regulasi ILS (International Live Saving Federation). "Pada hari pertama dan kedua adalah pembekalan materi dengan mendatangkan narasumber dari Balawista Kuta," terangnya, Sabtu (13/8)
Setelah melakukan berbagai pembekalan materi, para peserta kemudian turun langsung melakukan simulasi dalam penyelamatan. Sesuai skenario, bahwa ada 2 wisatawan asing yang mengalami tabrakan saat bermain surfing di Pantai Kuta. Akibat tabrakan, dua WNA itu mengalami tingkat cidera yang berbeda-beda. Satu WNA Hipotermia dan satu WNA cindera pada bagian leher. "Karena kondisi yang membahayakan itu, tim penyelamat dari Basarnas langsung mengambil tindakan, termasuk membuat kelompok untuk penyelamatan," ungkap Darmada.
Dalam simulasi penyelamatan itu, tim dibagi menjadi 3 SRU untuk melakukan pencarian di laut dan penyisiran darat. Dua unit rubberboat diturunkan dari bibir Pantai Kuta, sementara 2 orang lainnya menyisiri sepanjang pantai dari arah utara menuju selatan. "Skenario semacam ini dimainkan mengingat wilayah selatan Bali berombak dan arus juga kuat. Paling tidak sebagai insan SAR mampu menghadapi situasi tersebut ketika nantinya ada kejadian sebenarnya di seputaran Pantai Kuta," terang Darmada
Masih menurut dia, untuk kegiatan latihan SAR beregu yang dilaksanakan di Basarnas untuk meningkatkan kemampuan tim dalam memberikan bantuan SAR kepada masyarakat, utamanya yang tenggelam atau kecelakaan di laut. Meski latihan yang dilakukan sifatnya internal, diharapkan bisa dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. "Semua proses kita lakukan dengan matang. Bagaimana informasi kecelakaan itu masuk dan diteruskan ke tim yang jaga. Kemudian, pergerakan tim dari penyelamatan hingga evakuasi WNA juga diperhitungkan waktunya. Harapannya, dengan latihan ini bisa meningkatkan kemampuan personel kita," harapnya.*dar
Komentar