Desa Adat Selumbung Tegang Lagi, Paruman Bubar
AMLAPURA, NusaBali
Kembali terjadi ketegangan di Desa Adat Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Paruman yang digelar Kubayan I Wayan Gede Wiratma di Bale Pesandekan Pura Bale Agung, Banjar Kaleran, Desa Adat Selumbung pada Redite Paing Matal, Minggu (14/8) pukul 05.15 Wita terpaksa berhenti di tengah jalan. Penyebabnya, Bendesa Adat Selumbung I Made Gede Toya Cahaya Surya meminta paruman distop karena dinilainya tak sesuai awig-awig.
Informasi yang dihimpun di lapangan, sebenarnya ketegangan terjadi sejak, Sabtu (13/8) sore. Warga yang datang ke Pura Bale Agung atas instruksi dari Kubayan I Wayan Gede Wiratma untuk memukul kulkul sebagai pemberitahuan hendak menggelar paruman dihalangi Bendesa i Made Gede Toya Cahaya Surya. Aksi itu pun membuat terjadinya ketegangan dan saling tuding.
Pemukulan kulkul ini pun batal terlaksana. Walau kulkul tak jadi dipukul, namun pada Minggu (14/8) Kubayan I Wayan Gede Wiratma tetap menggelar paruman. Paruman diawali dengan memukul kulkul milik kelian banjar pukul 05.00 Wita dan berlanjut paruman di Bale Pesandekan Pura Bale Agung. Dalam paruman ini menghadirkan perwakilan lima kelian banjar membahas rencana menggelar upacara ke depan.
Kelima kelian banjar adat itu, yakni Kelian Banjar Kanginan I Nengah Dania, Kelian Banjar Anyar I Made Geria, Kelian Banjar Tengah I Wayan Mangku, Kelian Banjar Kelodan I Nyoman Sukadana, dan Kelian Banjar Kaleran I Wayan Gede Karya. Namun saat paruman baru berjalan beberapa menit dalam suasana masih remang-remang, datanglah Bendesa Made Toya Cahaya Surya.
Dia pun meminta paruman bubar dan Kubayan Wayan Gede Wiratma disuruh turun dari bale pesandekan. “Bubar-bubar, saya yang berhak menggelar paruman, Anda (I Wayan Gede Wiratma) kan telah diturunkan masyarakat. Memangnya ini paruman leak, sekali pukul kentongan (kulkul) langsung paruman, lagi pula paruman pukul 05.00 Wita tidak sesuai awig-awig,” ujar Made Gede Toya Cahaya Surya sembari menuding ke arah Wayan Gede Wiratma. Tak kalah sengit, Wayan Gede Wiratma pun beranjak dari tempat duduknya, kemudian balik bertanya. “Siapa yang menurunkan saya, saya ini kelian desa adat, masih punya SK,” ujarnya sembari berlalu.
Selanjutnya pukul 06.00 Wita turun hujan lebat dan tak lama datang petugas Polres Karangasem dipimpin Kabag Operasional (Ops) Kompol I Nengah Subangsawan didampingi Kasi Propam AKP I Made Dwi Susila, dan Kapolsek Manggis Kompol I Ketut Eka Jaya beserta sejumlah personel untuk melakukan antisipasi hal tak diinginkan. Bendesa Adat I Made Gede Toya Cahaya Surya juga dikabarkan menggelar paruman tandingan di rumahnya di Banjar Tengah, Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem, kemarin.
Sementara Kabag Ops Polres Karangasem Kompol I Nengah Subangsawan yang memimpin jajaran Polres Karangasem didampingi Kasi Propam Polres AKP I Made Dwi Susila dan Kapolsek Manggis Kompol I Ketut Eka Jaya mengatakan walau sempat terjadi ketegangan namun situasi di Desa Adat Selumbung tetap kondusif. "Situasi di Desa Adat Selumbung baik-biak saja, aman dan kondusif," kata Mantan Kasatlantas Polres Karangasem dan Kapolsek Manggis ini saat dihubungi, Minggu kemarin.
Dia juga membenarkan ketegangan terjadi sejak, Sabtu sore saat hendak dilakukan pemukulan kulkul pemberitahuan paruman. Ketegangan terjadi antara dua kelompok, yakni antara kelompok Kubayan I Wayan Gede Wiratma yang menginstruksikan pukul kentongan dengan kelompok Bendesa Adat Selumbung I Made Gede Toya Cahaya Surya. "Kami datang ke lokasi hanya melakukan antisipasi saja, situasi tetap terkendali," kata Kompol Subangsawan.
Ketegangan di Desa Adat Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem sendiri terjadi pasca penetapan Kelian Desa Adat atau Bendesa Adat Selumbung, I Wayan Gede Wiratma. Padahal sebelumnya Desa Adat Selumbung telah melakukan Ngadegang Kelian Desa Adat dan yang terpilih I Made Gede Toya Cahaya Surya yang juga mantan Kelian Desa Adat Selumbung periode 1985-1990. Ngadegang Kelian Desa Adat itu sendiri digelar di Wantilan Desa Adat Selumbung, Banjar Kaleran, Desa Adat Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (9/1) lalu.
Sesuai awig-awig, unsur pimpinan di Desa Adat Selumbung menganut Catur Angga, yakni Kelian Desa Adat (Bendesa), Pasek, Penyarikan dan Kubayan. Masing-masing jabatan itu ditetapkan mengacu seserodan (keturunan). *k16
1
Komentar