Hujan Sekejap Denpasar Terendam Banjir
Sampah plastik bahkan kasur dan sofa terbawa arus air dan ‘mampir’ ke rumah warga.
DENPASAR, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur wilayah Denpasar, Selasa (15/12) sejak sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 Wita mengakibatkan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Terparah terjadi di kawasan Jalan Merpati dekat dengan Jalan Batukaru, Gang Padang, Perumnas Monang Maning, Banjar Busung Yeh Kauh, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Sedikitnya 100 rumah warga serta sejumlah rumah kos-kosan terendam banjir. Kondisi gang yang buntu membuat luapan air mencapai setinggi pinggang orang dewasa.
Ahmad, salah seorang warga Jalan Merpati, mengatakan, peristiwa banjir di kawasan ini sudah terjadi untuk yang ketiga kalinya. Namun banjir di tahun ini dinilai paling parah. “Hujannya sebenarnya tidak begitu deras. Air meluap mulai sekitar pukul 10 pagi,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, banjir tersebut terjadi akibat dari gorong-gorong yang mampet hingga membuat air meluap. Parahnya air yang meluap juga membawa sampah ke permukaan. Tak hanya sampah plastik, ranting kayu, sampah kasur, dan sofa juga ikut terbawa arus air hingga masuk ke rumah-rumah warga. Bahkan di ujung salah satu gang terdapat pohon kelapa sepanjang sekitar 2,5 meter yang hambatan arus air.
Selain di kawasan Monang-Maning, banjir juga tampak terjadi di kawasan Jalan Teuku Umar, kawasan Sanglah, Jalan Mahendradata, dan sejumlah wilayah lainnya di Denpasar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar I Ketut Winartha mengakui masih ada sejumlah kawasan di Denpasar terendam banjir. Salah satu yang terparah, yakni di kawasan Jalan Batukaru, Gang Padang, Monang Maning. “Kami dari PU sudah cek ke lapangan, memang masih ada genangan, seperti di Jalan Batukaru. Tapi sudah kami tangani,” kata Winartha.
Dikatakan, untuk di Jalan Batukaru, Gang Padang, banjir disebabkan karena adanya gorong-gorong yang tersumbat sampah. Untuk menangani agar banjir tidak berlangsung lama, pihaknya langsung mengerahkan sejumlah staf untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. “Kami sudah tangani, saat ini (kemarin siang) airnya sudah surut,” kata Winartha didampingi Kabid Pengairan Ngurah Putra Sanjaya saat ditemui di lokasi banjir.
Pihaknya juga menyayangkan akan perilaku masyarakat yang masih kerap membuang sampah ke sungai maupun ke got. “Dampaknya ya seperti ini (banjir). Lihat saja ini sampahnya banyak sekali. Masa sampai kasur dan sofa ngambang begini,” ujar Ngurah Sanjaya sembari menunjuk sampah-sampah tersebut.
Sementara untuk pengerukan di ujung gang yang sebelumnya terdapat tembok namun dijebol sendiri oleh warga, kata Ngurah Sanjaya, akan ditangani besok (hari ini).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Denpasar I Ketut Wisada mengatakan pihaknya juga sudah menerjunkan petugas kebersihan untuk bersama-sama berkoordinasi dan membantu PU. “Petugas sudah sejak Senin (14/12) kami turunkan. Ini memang sudah kami antisipasi di saat musim hujan. Petugas kami sudah melakukan penggelontoran, tapi volume sampah di aliran sungai memang sangat banyak. Ini kembali lagi pada perilaku warga yang kerap membuang sampah ke sungai," ujarnya. 7 nv
Komentar