Jasa Raharja Bali Bantu Kaki Palsu untuk Disabilitas Korban Lakalantas
Jasa Raharja
Disabilitas
Annika Linden Centre
Puspadi Bali
DNetwork
Mahomeda Arifin
Abubakar Aljufri
DENPASAR, NusaBali.com – Pusat Disabilitas Annika Linden Centre semringah menyambut kedatangan rombongan Jasa Raharja Cabang Bali, Selasa (16/8/2022) siang. Namun lebih semringah lagi belasan penyandang disabilitas yang menerima alat bantu beraktivitas dari salah satu BUMN ini.
"Bantuan yang kami serahkan hari ini kepada Annika Linden Centre itu 10 kaki palsu, 4 kursi roda, 5 tongkat tuna netra, dengan jumlah anggaran lebih kurang Rp 79,5 juta," jelas Kepala Jasa Raharja Cabang Bali, Abubakar Aljufri.
Dalam prosesi yang diserahkan di pusat disabilitas berlokasi di Jalan Bakung nomor 19, Kesiman, Kertalangu, Denpasar Timur tersebut, Abubakar menyebut bahwa kegiatan ini adalah bagian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Jasa Raharja untuk kelompok disabilitas.
Abubakar mengatakan, penerima bantuan ini mayoritas disabilitas akibat kecelakaan lalu lintas. "Mayoritas (penerima) adalah korban kecelakaan lalu lintas yang terdata di Annika Linden Centre, itu diambil, dikumpulkan, makanya kita bisa bersinergi pada hari ini," kata kepala cabang kelahiran Jambi ini.
Di sisi lain Abubakar pun menyatakan prihatin tingkat kecelakaan di Provinsi Bali menunjukkan tren kenaikan.
“Sampai bulan Juli lalu, santunan yang telah diserahkan Jasa Raharja Bali mencapai Rp 29,9 miliar. Jumlah ini meningkat dibanding 2021 dimana aktivitas masyarakat masih dibatasi karena pandemi Covid-19,” kata Abubakar.
Abubakar pun mengungkap data korban meninggal akibat lakalantas di Bali pada tahun 2021mencapai 400 jiwa, sedangkan yang mengalami luka-luka mencapai 1.400 orang.
"Jasa Raharja tugasnya bukan hanya memberikan santunan saja kepada masyarakat. Kami juga peduli terhadap kelompok-kelompok, teman-teman disabilitas seperti ini. Sehingga kita harapkan teman-teman yang kena musibah kecelakaan tidak putus semangat, tetap berprestasi dan berkarya," kata Abubakar.
Sementara itu Managing Director Annika Linden Centre Mahomeda Arifin menyatakan senang dengan bantuan yang diberikan oleh Jasa Raharja Bali.
“Bantuan ini bisa memberi kemandirian disabilitas. Alat bantu akan membantu disabilitas mandiri dan beraktivitas normal. Jadi bantuan ini bukan sekadar alat bantu saja, melainkan bantuan berupa kemandirian,” cetus Mahomeda.
Annika Linden Centre sendiri adalah pusat disabilitas yang memberi layanan satu atap bagi penyandang disabilitas. Ada tiga organisasi berada di bawah Annika Linden Centre.
Pertama, Puspadi Bali yang memproduksi kaki palsu. Kedua, Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) yang menyediakan layanan rehabilitasi fisik bagi penyandang disabilitas.
Dan ketiga, DNetwork yang menghubungkan disabilitas dengan lapangan kerja. “Setelah mandiri, disabilitas akan dihubungkan dengan dunia kerja, sehingga bisa mandiri secara ekonomi dan mandiri berkeluarga serta bermasyarakat,” terang Mahomeda.
Pada penyerahan alat bantu berupa kaki palsu tersebut, I Gusti Ngurah Wiradana Negara, senang dengan bantuan kaki kanan palsu.
“Saya diamputasi karena saat jalan kaki menuju rumah ditabrak mobil,” kata pria parruh baya itu mengenang peristiwa saat berusia 6 tahun.
Diakui oleh Wiradana, jika kaki palsu ini bukan yang pertama diterimanya. Namun penggunaan kaki palsu memang harus diganti paling tidak 2-3 tahun, termasuk dikarenakan mengikuti perubahan postur/fisik pengguna yang semakin gemuk atau kurus.
Kisah amputasi juga dialami oleh Nyoman Gede Surianata yang mengalami lakalantas pada 1999. “Setelah kecelakaan, karena tidak ada biaya dibawa ke tukang pijat. Lalu tahun 2008 mengalami masalah tumor, dan pada 2016 harus dioperasi dan amputasi,”
Pada kesempatan sama juga diserahkan tongkat tunanetra untuk lima orang. “Penglihatan saya bermasalah sejak usia 8 tahun, tanpa ditandai gejala apa-apa. Hingga usia 10 tahun saya divonis glukoma,” kata Made Ayu Wandari.
Guru di SLB Negeri 1 Tabanan asal Ubung Denpasar ini pun senang dengan bantuan tongkat dari Jasa Raharja Bali.
Mahomeda Arifin pun menegaskan lagi bahwa alat bantu ini dipastikan memberikan kemandirian kepada para penyandang disabilitas.
"Dibuktikan hari ini, mayoritas penyandang disabilitas yang hadir, sudah bekerja, memiliki usaha sendiri, dan juga keluarga. Jadi alat bantu itu terbukti mampu untuk membuat mereka mandiri secara pribadi, dan bahkan bisa beraktivitas normal, bisa menjadi bagian daripada komunitas. Jadi itu adalah bantuan berupa kemandirian," sebutnya.
"Ke depannya kami juga berharap seperti yang Pak Abubakar sampaikan, ada kerjasama sinergis lagi, baik itu mungkin alat bantu, atau mungkin nanti inklusifitas, tentunya untuk mewujudkan inklusifitas bagi Indonesia," pungkas Mahomeda.
H-1 peringatan ke-77 Kemerdekaan RI, selain mengunjungi Anika Linden Centre, Jasa Raharja Bali juga melakukan kunjungan ke Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dharma Bakti Kelompok Tunanetra di Sanglah, Denpasar dengan menyerahkan 25 paket sembako dan 25 baju seragam.
1
Komentar