Haru Bercampur Bangga Upacara Bendera di Tukad Unda
SEMARAPURA, NusaBali.com – Akhirnya Tukad Unda kembali menjadi lokasi upacara peringatan ke-77 Kemerdekaan RI setelah dua tahun tidak diadakan akibat pandemi. Tak ayal, kembali digelarnya upacara bendera di sungai yang berada di Kelurahan Semarapura Kangin, Klungkung, disambut antusias sekaligus haru.
Pelaksanaan upacara bendera di tegah sungai itu sendiri sempat dibayangi cuaca yang kurang bersahabat. Sedari pagi hujan mengguyur kawasan Semarapura Kangin, hingga hujan reda namun menyisakan mendung memayungi Tukad Unda.
Dengan tekad kuat, peserta upacara yang sebagian besar mengenakan busana adat Bali turun satu demi satu ke tengah sungai sembari berpegangan tangan. Hal ini mereka lakukan agar tidak terseret arus Tukad Unda yang cukup deras selepas guyura hujan.
Puluhan peserta upacara berbaris dengan rapi bersama Lurah Semarapura Kangin, Ida Bagus Putra Adnyana yang bertugas sebagai inspektur upacara.
Hingga detik-detik proklamasi berlangsung pada pukul 09.30 Wita, suara sirine melalui pelantang terdengar seperti memecah suara gemuruh air Tukad Unda.
Setelah upacara berlangsung dengan khidmat, Ida Bagus Putra Adnyana mengaku jika dirinya terharu sekaligus bangga dengan pelaksanaan upacara bendera di Tukad Unda.
“Saya saat terharu dan bangga karena setelah dua tahun kita tidak menyelenggarakan upacara seperti ini, tetapi tahun ini bisa berlangsung kembali dengan semangat dan tentunya tetap menjaga protokol,” papar Ida Bagus Putra Adnyana.
Lebih lanjut, Putra Adnyana sempat merasa was-was akibat air Tukad Unda yang tidak kunjung mereda. Air yang meluap itu diduga karena hujan deras di hulu tepatnya di Tukad Yeh Sah, Kabupaten Karangasem.
“Karena upacara berlangsung di tengah air Sungai Unda yang cukup deras sempat ada rasa khawatir dan ketakutan. Tetapi kami telah berkoordinasi dengan pihak bendungan untuk menanyakan situasi dan kondisi di sana,” tandasnya.
Selaras dengan hal tersebut, Kelian Suka Duka Kali Unda, I Wayan Sumariana membenarkan hal tersebut. Dirinya menjelaskan untuk kali ini, formasi barisan anak-anak dan dewasa dibedakan.
“Untuk yang dewasa itu kami tempatkan berbaris di atas tirai air terjun. Namun untuk anak-anak agar lebih aman ditempatkan di bawah tirai air terjun,” papar Wayan Sumariana.
Antusias warga dalam menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 RI pun jelas terlihat dari persiapan perlengkapan upacara yang sangat epik. Terlihat dari kejauhan, terdapat bendera merah putih yang terpasang di balik tirai air terjun.
“Kami dari Kelurahan memang tidak memiliki anggaran untuk kegiatan ini, jadi semua kegiatan ini dilakukan secara swadaya (sumbangan) dan secara gotong royong oleh semua warga. Persiapan upacara juga dilakukan jauh sebelum tanggal 17 Agustus,” ujar Putra Adnyana.
Kegiatan yang mengajak seluruh warga Kali Unda yang heterogennya dengan banyak etnis ini, tampah mengedepankan semangat kebersamaan mengisi peringatan Hari Kemerdekaan RI.
“Saya selalu menekankan bagaimana perbedaan itu menjadi sebuah keindahan, tanpa harus membedakan. Itu yang selalu kami tekankan sehingga seperti yang dilihat, dari berbagai suku, agama, ras, hadir di sini dengan niat kebersamaan, itulah selalu saya tekankan sebuah perbedaan itu adalah keindahan bukan perbedaan,” ungkapnya.
Ida Bagus Putra Adnyana juga berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi wisata agar wisatawan kembali berdatangan ke Sungai Unda atau biasa dikenal dengan Tukad Unda. *ris
1
Komentar