HUT RI, PKK dan DWP Denpasar Lepas 150 Tukik di Pantai Biaung
DENPASAR, NusaBali
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar menggelar kegiatan pelepasan 150 tukik jenis lekang di Pantai Biaung, Denpasar Timur, pada peringatan HUT ke–77 RI, Rabu (17/8/2022).
Tukik-tukik yang dilepas di Pantai Biaung pada peringatan ulang tahun ke-77 Republik Indonesia merupakan hasil penetasan telur penyu lekang yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sari Segara Kesiman Kertalangu. Kelompok tersebut giat melakukan upaya konservasi penyu.
“Seperti yang kita ketahui, penyu ini merupakan hewan langka, yang jika tidak kita lestarikan maka keberadaannya tentu lambat laun akan menjadi terancam,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Antari Jaya Negara.”Kami tentu senang bisa turut andil dalam upaya pelestarian hewan yang dilindungi undang-undang ini. Upaya penangkaran telur penyu merupakan upaya yang harus terus dilakukan, agar penyu bisa terus ada,” ujar Antari Jaya Negara.
Ketua DWP Denpasar Ida Ayu Widnyani Wiradana mengatakan bahwa upaya pelestarian penyu membutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
“Melalui momen perayaan HUT RI ini, kami berharap semangat perjuangan para pahlawan terdahulu juga bisa kita teladani. Salah satunya adalah semangat untuk terus berjuang bersama-sama untuk melestarikan penyu,” katanya.
Ketua KUB Sari Segara I Made Bagus Mahayana menuturkan bahwa upaya kelompoknya melakukan konservasi penyu kini sudah memasuki tahun ketiga.
KUB Sari Segara mengerahkan tim relawan untuk mencari telur penyu di pantai kemudian menetaskan telur-telur penyu tersebut dan melepaskan tukik ke habitat aslinya.
“Sesuai siklusnya, penyu-penyu ini akan naik ke daratan untuk bertelur selama periode bulan Februari sampai Agustus. Maka setiap malam, kami tim KUB bergantian menyisir pantai untuk mencari telur-telur penyu untuk kemudian kami tangkar hingga menetas dan menjadi tukik,” kata Made Bagus.
Melalui kegiatan-kegiatannya, KUB Sari Segara berupaya mengedukasi masyarakat untuk mendukung upaya pelestarian penyu.
“Di antaranya dengan tidak mengambil telur penyu dan tidak mengganggu saat penyu bertelur malam hari dengan cahaya flash atau sinar lampu. Itu sudah langkah nyata yang bisa kita lakukan,” tutur Made Bagus. *ant
1
Komentar